"Maaf jika aku hadir di dunia ini sebagai orang yang tidak berguna."
— Aryna Athena Sharron
###
"Di bilik pertama, ada nggak?"
"Nggak ada, coba lo lihat yang ujung."
Dara melangkahkan kakinya, mendekati bilik toilet wanita yang paling ujung. Biasanya jarang digunakan dan dikunjungi, karena cenderung lebih kotor daripada bilik yang lainnya.
Dengan pelan, Dara mendorong pintunya. Menggunakan tangannya, ia tak lupa untuk menutup hidungnya. Karena aroma dari bilik ini sangat tidak sedap.
"AAA!"
Dara sontak terjatuh ketika melihat isi dari bilik toilet yang ada di ujung ini.
"Dar, kenapa?"
Mendengar teriakan Dara, Raissa segera berlari menghampirinya. Dan hal yang sama juga terjadi ketika Raissa melihat isi dari bilik toilet itu.
"L-lo ngapain di sini?"
"Bullynya udah selesai, Kak?" tanya perempuan yang ada di dalam bilik itu.
Memang bukan hantu atau mayat yang Raissa dan Dara temui, hanya perempuan berambut pendek serta menggunakan kacamata saja yang sedang jongkok di sana.
Yang paling membuat mereka berdua terkejut adalah wajah perempuan itu. Yang terlihat seperti zombie, karena lingkar hitam di matanya sangat terlihat.
"Maksud lo bully?" Raissa tidak paham akan maksud perempuan itu.
Perempuan itu menggeleng cepat. Sebaiknya ia tidak memberi tahu kepada siapapun. "Enggak ada apa-apa. Aku pergi dulu, Kak."
Kaki jenjang perempuan itu melangkah melewati Raissa dan Dara yang sedang terdiam, menuju pintu toilet. Kemudian, setelah berada di luar, barulah langkah kakinya terhenti.
"Huh, selamat." Perempuan itu bernapas lega.
"Hei! Ada lihat teman gue nggak?"
Sesampainya di luar, ada yang memanggil perempuan itu. Ketika perempuan itu menoleh, ia melihat sosok Aryna.
"Kayaknya yang di dalam, Kak."
"Makasih."
Setelah mengucapkan terima kasih, Aryna lalu masuk ke dalam toilet wanita. "Kalian ngapain di sana?"
"Eh? Aryna?"
***
"Halo teman-teman tercinta, Raka kembali." Raka menghampiri teman-temannya yang sedang duduk di kantin, menyantap makanan dan minuman.
Setelah sampai, Raka langsung mendudukkan dirinya di depan Vano. Sementara itu, di samping kanannya terdapat Lucas. Dan Reynathan duduk di sebelah Vano.
"Tumbenan lo ramah, kesambet apa?" tanya Vano sambil menyuapkan satu sendok kuah bakso ke dalam mulutnya.
Raka tertawa. Entah mengapa, rasanya hari ini ia sangat senang. Dan yang biasanya selalu terpancing untuk beradu mulut dengan Vano, hari ini rasanya berbeda.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rynathan [✔]
أدب المراهقين"30 hari. Gue buktiin gue bisa bikin lo jatuh cinta sama gue." "Kalau lo ngga bisa?" "Gue janji gue bakalan bisa buat lo jatuh cinta sama gue." "Kalau lo ngga bisa?" "Gue bakal menjauh dari lo. Deal?" "Deal!" Aryna Athena Sharron. Perempuan yang...