[17 Juni 2020]
Coba deh bacanya yang serius. Siapa tau nagih dan bikin penasaran. Playing now [Perfect - Ed Sheeran]💞
________
Sesaat setelah meletakkan kursinya dan mengutarakan kalimat romantis pada Juni, Ajun duduk dan mulai mengatur dawainya. Sebab terlalu dekat, gagang gitar miliknya sampai tak sengaja menyenggol lengan Juni. Refleks Juni menggeser kursinya guna memberi sedikit jarak.
"Jangan jauh-jauh!"
Juni mengulum bibir menahan senyum. "Kenapa?"
"Biar gue yang pindah ke kiri."
"Nggak menjawab banget sih."
Ajun kembali bangkit untuk memindahkan kursinya menjadi di sebelah kiri. Dengan begitu, Juni tak perlu terkena ujung gitarnya lagi. Sebaliknya, justru Ajun yang terkena ujung gitar Juni, tapi tidak masalah.
"Okey, ternyata pasangan yang satu ini cukup ribet kalau mau manggung," komentar Daka dari bawah, masih dengan pengeras suaranya.
"Siap?" tanya Ajun sebelum berdeham.
Juni mengangguk setelah ikut berdeham. Jangan sampai serak, jangan sampai serak.
Ajun masuk intro dan memberi aba-aba agar pasangan duetnya mulai bernyanyi.
Juni bernyanyi dan hanya bernyayi, membiarkan Ajun menggenjreng gitarnya sendirian sambil menatap dirinya lekat-lekat. Tatapan itu, mata sepekat jelaga itu benar-benar mengunci pergerakannya. Kali ini Juni membiarkan dirinya ge-er untuk sementara. Bukankah ini terlalu manis?
All I knew
This morning when I woke
Is I know something now, know something now I didn't before
And all I've seen
Since eighteen hours ago
Is green eyes and freckles and your smile
In the back of my mind making me feel likeKini tangan Juni mulai bergerak. Gitar di pangkuannya ikut mengalunkan suara.
I just wanna know you better, know you better, know you better now
I just wanna know you better, know you better, know you better nowDi detik setelah Juni menarik nafas, Ajun mulai ikut bersenandung. Merdu, sangat merdu. Mungkin ini kali pertama mereka memperdengarkan suara satu sama lain, tapi tak dipungkiri jika suara Ajun memang merdu.
I just wanna know you better, know you better, know you better now
I just wanna know you, know you, know you'Cause all I know is we said hello
And your eyes look like coming home
All I know is a simple name
And everything has changed
All I know is, you held the door
You'll be mine and I'll be yours
All I know since yesterday, yeah
Is everything has changedJuni menjeda, membiarkan Ajun memperdengarkan suaranya seorang diri. Juni tahu, sekarang bukan saatnya cemburu ketika hampir seluruh penonton cewek menatap Ajun tanpa berkedip. Tapi...ah, Ajun memang sememukau itu.
And all my walls
Stood tall painted blue
But I'll take 'em down, take 'em down and open up the door for youYa, itu Ajunnya. Juni ingin meneriakkan pada semesta bahwa kini dirinya telah punya seseorang. Orang itu di sini, di sebelahnya, tengah bernyanyi bersamanya. Seringkali Ajun menatap ke arahnya dan Juni balik menatapnya sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Juni Katastrofe [End]
Teen FictionKatastrofe pertama Juni terjadi tujuh belas tahun selang kelahirannya sebagai bulan yang menahtai hari-hari cerah. Para pewaris Gerodito telah datang. Ibarat satu formasi, Ajun dan Awan adalah guruh dan hujan yang kompak mengacaukan teriknya dataran...