32| Sayembara Aksa (2)

47 21 15
                                    

[30 Agustus 2020]

Coba deh bacanya yang serius. Siapa tau nagih dan bikin penasaran.💞

________

Setelah mendengar kabar bahwa Lea meninggal karena kecelakaan, Ajun nekat meninggalkan Juni sekaligus Sayembara Aksa. Bukan apa-apa, tapi Lea juga gadis yang pernah singgah di hatinya. Dan perkara ini bukan perkara yang main-main. Mana mungkin Ajun memilih tetap melangsungkan perlombaan sementara hatinya hancur berkeping-keping.

Ajun membawa mobilnya dengan kecepatan penuh. Wajahnya lusuh dan rambutnya sudah kembali berantakan. Hal itu karena sepanjang perjalanan ia tak henti mengacak dan menjambaki rambutnya.

Bagi Ajun, kehilangan Lea adalah kehilangan sebagian dari cerita hidupnya. Gadis itu telah memberi banyak, bahkan sesuatu yang tak pernah bisa Ajun balas.

Jujur, selama berkendara, pikiran Ajun terpecah menjadi dua. Mengenai bagaimana nantinya ketika ia melihat wajah Lea dan bagaimana dengan Juni di Sayembara Aksa. Ajun merasa bersalah. Merasa bersalah telah membentak Juni. Kalau dipikir lagi, Juni tidak dalam di posisi yang salah. Sebaliknya, Juni berada dalam posisi serba salah. Bagaimana ia sekarang? Akankah gadisnya itu dipermalukan oleh semua orang karena dirinya?

"Maaf, Jun."

Sesampainya di rumah sakit, Ajun memarkirkan mobilnya malang melintang dan asal melompat tanpa mencabut stop kontaknya. Langkah kakinya panjang-panjang dan gemetar. Tanpa ada niat bertanya, Ajun mengarahkan tujuan ke ruang jenazah. Dan benar saja, ada Awan di sana, tengah berbicara serius dengan seorang petugas medis.

"Wan," panggil Ajun kacau.

Tak perlu waktu lama bagi Awan untuk menyadari keberadaan adiknya. Setelah berterimakasih pada petugas berperawakan kurus itu, Awan menghampiri adiknya dengan raut terkejut.

"Lo ngapain ke sini? Juni gimana?"

"Gue terpaksa tinggalin dia. Kenapa sampai gini, Wan?"

"Ceritanya panjang."

Ajun berdecak dengan air mata yang mulai bandel padahal sudah dilarang untuk keluar. "Gue mau masuk."

"Nggak bisa, Jun," cegah Awan seraya mencekal lengan Ajun, "lo harus balik ke Aksa."

Juni Katastrofe [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang