[CIPTA]
"Okay i know that she's my aunt and i need to respect her, but i hate how she wants to take over my wedding. Pilihan dia tuh — sorry to say, norak! Dia senengnya yang bling bling gitu, mending bling-bling bagus, ini tuh...duh, tanya Cipta deh mungkin dia bisa jelasin dengan bahasa yang halus!"
Sore ini para elites sedang 'high tea' di The Lounge, Intercontinental Hotel Pondok Indah dengan tujuan menghibur Cipta yang hari ini lagi patah hati. Tapi yang punya acara sejak tadi malah diem aja, makanya Astrid dan Narendra membahas soal pernikahannya, biar gak hening dan gak sedih-sedih banget suasananya.
"Wow, i love this Astrid. Udah lama banget gue gak denger lo ngomong jahat tentang orang — apalagi keluarga lo."
"S, you're 100% evil!" Komentar Kirana sambil memutar bola matanya.
"Tell me something i dont know, K. Haven't you heard that Hades' is my dad's other name?" Balasnya, sambil menyisip red winenya, "But back to the topic, just say that to her face, A. Bukannya gak respect sih, tapi menurut gue dia juga gak ada hak buat ngatur pernikahan kalian kaya gimana, she's family but she's not your parents, and also dia juga gak nyumbang apa-apa kan?"
"Gue juga udah bilang gitu ke Astrid, Dir. Cuekin aja, nanti lama-lama dia juga capek sendiri dan gak ikut campur lagi." Jawab Narendra, yang sekarang merangkul Astrid supaya gak marah-marah lagi, "Udah ah, Sayang. Gak usah dipikirin."
"Gue tuh capek aja, mereka selalu tanya soal persiapan pernikahan disaat gue baru selesai lamaran dan kondisi Oma lagi sakit. Terus komentar, "jangan lama-lama, nanti keburu gak jadi." "Hati-hati, biasanya menjelang nikah ada aja cobaanya". I mean...doain aja supaya semuanya lancar emangnya gak bisa? Gue dan Narendra juga udah tau kok nikahnya tanggal berapa dan bulan apa, tetep tahun ini juga. Kenapa sih pada nosey banget? They really need to mind theit own business!"
Kirana yang mendengar Astrid ngomel dan mengeluh — hal yang jarang terjadi — langsung memanggil waiters dan memesan beberapa dessert. Kalo cewek dihibur pacarnya gak mempan, berarti udah saatnya makanan yang turun tangan.
"Gue tau sih lo sebel banget, but on the bright side it means that they're so happy for you. Mereka berarti merestui hubungan lo."
"Cip..."
"I am not jealous at all, tapi sampai semua mau turun tangan kaya gitu berarti mereka setuju banget kan sama hubungan lo dan Narendra? Ditambah lagi this is the first time seorang Jayanegara dan Moestar menikah, it's something big."
"That's my point, gue tau mereka happy dan maksud mereka baik. Cuma kayanya mereka tuh gak tulus, mereka cuma mau involve aja, biar mereka bisa ngomong ke orang-orang soal 'the Moestar and Jayanegara sacred union'." Jawab Astrid, sambil memotong tiramisu yang baru saja diantar oleh waiters.
"Lo tuh lagi ngomongin tante Sarah kan?" Pertanyaan Cipta dijawab dengan anggukan oleh Astrid, "Hahaha, you're just wasting your time getting annoyed by her, A. Orangnya kan emang kaya gitu, cerewet dan kadang suka nyinyir — lo tau gak, tunangan lo ini sering banget jadi bahan nyinyiran dia."
Astrid dan Kirana sama-sama membelalak mendengar ucapan Cipta barusan, sedangkan yang cowok-cowok tertawa.
"Serius?"
"Kayanya dia emang seneng aja panas-panasin aku, sering banget misalnya ketemu aku atau pas lagi ada aku dia ngomongin Michael."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Snobiety!
ChickLitWelcome to the one and only source of Jakarta's Elite. If u find anything interesting about them - please let us know : updates@hisnobiety.com