16. A Grand Finale

1.7K 257 76
                                    

[ASTRID]

Selamat malam Netizeeen! Ketemu lagi di kediaman Meity Moestar — yang hari ini ruang tengahnya disulap jadi elegant banget, didominasi oleh dekorasi berwarna biru dan silver, plus bunga-bunga yang cantik makin bikin acara lamaran Narendra Jayanegara dan Astrid Moestar jadi most-expected event of the year.

You know that HiSnob is you're only source for the life of Jakarta's elite right? Jadi hari ini, HiSnob bakal bawa para rakyat ke lantai 2 rumah Oma Meity — hebat kan HiSnob bisa bawa kalian para rakyat jalan-jalan ke area yang hanya untuk keluarga? Xixixi

Di salah satu kamar lantai dua, sudah ada princess kita yang lagi bersiap ditemani oleh Kirana dan Citra. Biarpun sebenernya mereka udah tunangan, tapi tetep aja Astrid deg-degan, daritadi ada aja hal-hal kecil yang dia panikin : make upnya luntur gak, rambutnya udah rapih belum, keliatan gendut gak, Narendra udah dateng apa belum, make upnya menor gak, bajunya norak gak, dan lain-lain.

Sebelum kita melangkah lebih jauh, HiSnob cuma mau bilang : enak ya jadi rangkayo. Kebaya sekelas Merras dan MUA sekeren archangelchelsea aja masih ditanyain norak atau menor gak? Netizen pake kebaya ada payet atau swarovskinya aja udah bersyukuuur.

"Kak Astrid udah perfect banget kak, beneran deh percaya sama aku dan kak Kirana." Citra yang mulai lelah dengan pertanyaan-pertanyaan gak penting Astrid itu berusaha menenangkan kakak sepupunya yang sekarang sedang berdiri didepan cermin, memutar badannya ke kanan dan ke kiri, memastikan kebayanya sempurna.

"Gue sampe capek kasih taunya," Kirana menarik Astrid dan menyuruhnya duduk di kasur, "Take a deep breath and relax, A. You look perfect, and this night is going to be perfect. Trust me, okay?"

Astrid menarik nafas dalam-dalam kemudian membuangnya perlahan, dalam hatinya mengulang afirmasi yang baru saja Kirana ucapkan, kemudian mengangguk kecil.

"Sorry girls, i am really nervous right now. Gak pernah kebayang akhirnya hari ini akan datang juga. Lamaran aja gue udah panik, gimana nanti pas wedding day yaa...hahaha."

Kirana dan Citra sekarang bisa menghela nafas lega melihat Astrid bisa tersenyum lagi — alias sudah kembali menjadi Astrid yang biasanya.

"Padahal semua pasti bakal lancar-lancar aja kak, you two are meant to be together. Nanti gantian kalo kak Kirana atau aku yang mau lamaran, kakak yang nenangin kita."

"Doain aja supaya kami berdua cepat menyusul." Tambah Kirana, diikuti dengan tawa dari mereka bertiga. Percakapan dilanjutkan dengan Kirana yang bilang ke Citra kalo dia gak boleh ngelangkahin yang lebih tua, dan Citra yang malah usil bilang kalau dia bulan depan kayanya lamaran. Bercandaan mereka harus berhenti begitu ada yang mengetuk pintu kamar.

"Wow, Astrid you look stunning." Sadira yang baru saja memasuki ruangan itu benar-benar terpana melihat Astrid malam ini. Astrid emang udah cantik sih, tapi malam ini dia benar-benar kelihatan sempurna. "Narendra is sure lucky to have you."

"And i am lucky to have him."

"Well, im gonna stop this cheesy conversation, and you better get ready. Everyone's here...except your dear brother, Cit."

Nah loh, tahu kalau Cipta belum datang disaat acaranya udah mau mulai sontak membuat Astrid, Kirana, dan Citra kaget — ya Cipta emang gak megang peran penting-penting banget sih, dia dan sepupu-sepupu lainnya harusnya menyambut keluarga Jayanegara sebagai perwakilan keluarga Moestar. Plus, Cipta kayanya udah bilang dia on the way dari jam 16:30— kenapa sekarang jam 19:00 belum sampai juga?

"Cipta kejebak macet atau gimana? Oma udah nyariin?" Tanya Astrid yang sekarang sedikit panik — kalau Omanya tahu Cipta belum dateng, takutnya bakalan diomelin – apalagi Oma sekarang lagi sensi banget sama Cipta karena pacaran sama Adya.

Hi Snobiety!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang