Hi Snobiety!

24. VIP Access

Hello netizens, it's two weeks till the Royal Wedding of Jakarta's finest couple : Narendra Jayanegara & Astrid Moestar. With only two weeks until the wedding it means its time for the Bachelor/ette Party! Yaaaaz! Tentunya HiSnob suka dong kalo para elites udah buat party-party kaya gini, apalagi kalo Bachelor/Bachelorette Party mereka tuh bukan pesta sehari, haha-hihi, terus yaudah pulang aja gitu, lalu minggu depannya kawinan. No no, sistemnya di para elites tuh kalo Bachelor/Bachelorette party ya harus diadain satu minggu, dan harus diluar Jakarta. Makanya sekarang princess kita lagi bantuin sang pangeran packing untuk bachelor tripnya to Singapore. Sedangkan kalo yang ciwi-ciwi cukup di Private Island di Bali aja, gak perlu jauh-jauh yang penting mind, body, and soulnya semuanya relax ya shayyy.

[NARENDRA]

"Okay, you're all set and ready to go." Ucap Astrid yang baru saja selesai menutup dan mengunci koper Rimowa milik Narendra. Sang lelaki dengan santainya keluar dari kamar mandi — hanya dengan handuk yang melingkar dipinggangnya — dan bukannya langsung berganti baju, malah sempat-sempatnya mendaratkan kecupan di pipi dan juga kening calon istrinya, "Ren, siap-siap dong. Your flight is in two hours. Takutnya kan perjalanan ke airport juga macet."

"While other girlfriends are begging her boyfriend to stay and ditch his bachelor party, Astrid wants his boyfriend to vanish already."

Astrid tertawa dan menghampiri Narendra, membantunya mengancingkan kemeja yang baru saja ia pakai— sambil curi-curi pandang ke otot-otot sixpack milik si sulung Jayanegara.

Netizen pada iri? Sama kok HiSnob juga, tapi maklumin aja yaaa kenapa Astrid curi-curi pandang, pasangan favorit kita ini sama-sama akan berpisah untuk bachelor/ette party, lalu setelah itu dipingit sampai hari H pernikahan mereka.

"I just want you to have fun, okay?" Ucap Astrid sambil merapihkan kemeja calon suaminya, "This is your last chance to runaway, or else you're stuck with me forever, N."

"Runaway sounds like a good idea, but to be stuck with this forever—" Narendra mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Astrid — a quick kiss, but it always leaves our princess breathless, "Is perfect for me."

"Gombal." Astrid tertawa dan mendorong pelan bahu Narendra, "Udah ah siap-siap! Udah pacaran semalem suntuk masih aja bisa gombal-gombalan."

"Hahaha, gak pernah bosen sama kamu, Strid." Jawab Narendra sambil mengecek untuk terakhir kali penampilannya dari head to toe di cermin, kemudian menggeret kopernya keluar dari kamar, "Barang-barang aku udah semua kan?"

"Udah. Nanti baju kotor langsung dimasukin laundry bag aja. Kalo pergi ke club hati-hati sama barang bawaanya, apalagi sama cincin tunangannya jangan sampe dilepas. Jangan sampe ada yang ilang atau ketinggalan ya, Ren. Gak ada aku soalnya."

Biarpun dulu waktu pacaran Astrid dan Narendra banyak banget gengsinya, tapi ada satu hal yang selalu menjadi 'tradisi' di mereka : Astrid selalu packing koper milik Narendra. Awalnya sih sederhana, gara-gara mereka mau liburan ke Jepang, karena lagi bucin-bucinnya Astrid menawarkan diri untuk bantuin Narendra packing. Barang-barangnya lengkap gak ada satu pun yang ketinggalan. Setelah itu, waktu Narendra ada family trip keliling Eropa, dia mencoba untuk mandiri packing sendiri — hasilnya? Jangan ditanya, bahkan hal sepenting chargeran aja bisa ketinggalan, belum lagi dia bawa baju kurang. Untung Narendra ini kaya raya ya shay, coba kalo yang ketinggalan barang pas travelling rakyat jelata kaya kita, kusut banget tuh yakhan.

"So it's going to be two weeks without Astrid." Ucap Narendra, seraya menarik Astrid ke pelukannya, "Aku antara sebel tapi penasaran juga sama acara pingit-pingitan kaya gini. Kebayang rasanya bakal sebahagia apa ketemu kamu pas nikahan kita nanti."

"Sama aku juga. Deg-degan juga bayangin kamu bisa lancar gak ya ijab qabulnya."

"I've been practicing it in my head since our junior high school days, so it shouldnt be a problem. Aku udah hafal luar kepala : saya terima nikah—"