Aku paling suka perjalanan dinas ke Bali. Bali adalah rumah kedua setelah Bandung bagiku. Aku tinggal di Bali selama hampir 4 tahun sebelum pindah tugas ke Jakarta. Alasan lainnya tentu saja aku bisa mencuri waktu jalan-jalan diakhir pekan, juga bisa bertemu dengan 2 orang sahabatku.
Seperti malam ini, aku janjian bertemu dengan Nina di Nilo Café di daerah Renon, Denpasar. Tinggal cukup lama di Bali membuatku dan Nina malas untuk pergi ke daerah Kuta, Seminyak, Umalas dan Canggu selain di akhir pekan atau kalau ada teman yang datang berkunjung dari luar Bali. Macet tentu alasan utamanya dan lumayan jauh dari tempat tinggalku di daerah Denpasar Selatan.
Nina masih terjebak di kantor. Aku memutuskan untuk pergi lebih dulu ke tempat janjian kami. Biasanya Nina akan menjemputku di Mess Kantor, namun aku malas menunggu, jadi aku pergi lebih dulu.
Nilo Café lumayan sepi di weekdays, tapi selalu penuh di weekend. Harga makanan dan minuman di sini lumayan terjangkau, mugkin karena itu café ini menjadi basecamp untuk mahasiswa & anak-anak SMA yang mengerjakan tugas. Meski tak jarang pengunjung seumuran aku bahkan keluarga nongkrong juga di café ini.
Aku memilih duduk di sofa Panjang di teras belakang yang menghadap ke taman. Tak lama muncul notifikasi chat dari Andi.
Andi: dmn?
Me: *sent picture*
Me: Lg nunggu Nina
Andi: bagus tempatnya
Andi: Nanti kita kesana ya
Andi: btw pesawat aku jadinya Rabu malem gak jadi Kamis pagi
Omongan Andi kemarin bukan hanya wacana, esokan harinya dia mengirimi foto surat pengajuan cuti yang telah di acc oleh managernya.
Andi: Itinerary udh ok kan?
Andi juga sudah membuat itinerary liburan kali ini. Itinerary yang teramat sangat terinci dan tertata baik.
Me: Kamu sampe jam berapa? Pesawat jam brp?
Me: Itinerary OK kok, aku ngikut kamu aja
Andi: Aku sampe jam 11, pesawat jam 8 dari jkt
Me: Keburu emang?
Andi: Ijin pulang 1jam lebih awal.
Andi: Jadi kamis pagi kita udh bisa jalan ya.. Aku sengaja gak ambil room with breakfast. Kita breakfast diluar aja.
Me: Ok. Kamu jd nginep di hotel yg deket kantor aku?
Andi: Iya yg itu. Biar gampang.
"Udah lama nyet?" Nina duduk didepanku dengan muka kusamnya. "Pesen apa loe?"
Sementara Nina membolak-balik kertas menu, aku mengirim pesan ke Andi. Mengabarkan kalau Nina sudah datang.
"Ice coffee with coffee jelly sama pepperoni pizza"
Nina memanggil waitress, menyebutkan pesanannya.
"Salam dari Andi."
"Salam balik." Nina menatapku lalu tersenyum, "Jadi datang doi?"
Aku menganggukan kepala, "Rabu malem sampenya."
"Boss loe?"
Aku tersenyum sangat lebar kali ini, "Doi mendadak ke Hongkong Rabu pagi."
"Wah semesta mendukung loe untuk pacaran ya!" Waitress datang membawa pesanan Nina. "Boss nggak ngajak loe ke Hongkong?"
"Nggak bawa passport gue."
![](https://img.wattpad.com/cover/189571548-288-k638857.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Insecurity (TAMAT)
ChickLit"Now, tell me how can i love someone who didn't love herself?" Aku terdiam. "Kamu dan pikiran kamu itu yang harus diperbaiki." Dia menambahkan.