lukor

641 81 102
                                    

.

.




.



.



.

"Kapan kamu pulang, Yah?" Tanya Mina sesaat sambungan telepon itu terhubung.

"Segera setelah urusan di sini selesai."

"Tapi ayah gak pulang sama sekali lebih dari lima hari. Itu tidak seperti biasa nya? Ada masalah apa?"

"Ayaaahhh..., ayo bobok....!!!"

'Deg....!'

Mina tercenung mendengar suara itu. Suara anak kecil memanggil seseorang dengan sebutan ayah. Tapi kenapa seolah yang dipanggil itu suami nya?

"Iya.., sebentar ya jagoan."

Ah.., tidak memang benar yang di panggil itu ternyata suami nya.

"Bunda.., aku masih banyak urusan sekarang. Nanti kalau ada waktu aku telepon lagi ya." Pamit Jisung.

"Eh.., iya. Hati hati ya, jangan lupa jaga kesehatan nya." Jawab Mina pasrah. Sebenarnya masih banyak hal yang ingin ia bicarakan. Tetapi sepertinya suami nya itu sedang tidak ingin diganggu.

"Siap.., daaahhh Bunda, love you."
Setelah berucap itu sambungan telepon terputus.

"Aku tahu Jisung akan menikah lagi.  Aku pun yang mengijinkan nya. Tapi entah kenapa rasa nya aku belum siap membagi ini semua. Ada apa dengan ku? Harus nya aku senang bukan kami tidak akan dicerca memberikan cucu." Guman Mina memandang foto pernikahan nya tujuh tahun lalu.

Hey.., perasaan Mina itu wajar sebagai seorang istri. Setidak cinta nya ia kepada sang suami. Hati seorang istri itu pasti di dalam lubuk hati nya terdalam tak mau jika suami nya memiliki orang lain. Semacam ada keegoisan tersendiri. Dan hanya orang itu sendiri yang mengetahui bagaimana rasa nya. Orang lain tak mungkin memahami nya.


"Mina kamu gak boleh jadi egois begini ya. Ini kan telah kamu niatin sebelum nya."

"Ehmmm.., tapi..., apa madu ku itu seorang janda ya?" Tanya nya entah kepada siapa.

.






.








.







.







.
"Sampaikan maaf ku ke Jeje ya Hyun. Aku gak bisa lama di sini. Kamu tahu kan, tadi Mina menanyakan kepulangan ku. Sudah beberapa hari aku tidak pulang. Jadi hari ini aku harus pulang." Kata Jisung sebelum pergi pulang.

"Iya..., hati hati di jalan." Balas Hyunjin kalem.

"Selamat malam..," Kalimat terakhir Jisung lalu bergegas ke mobil nya.

Setelah merasa Jisung meninggalkan area perkarangan rumah orang tua nya. Hyunjin menutup pintu dan ingin menyusul putra nya di kamar. Namun, baru membalikkan tubuh nya. Sang kakak telah berada di belakang nya. Memandang nya dengan sinis dan memasukkan kedua tangan nya ke dalam saku celana. Terlihat angkuh sekali.

"Papa, Mama ingin membicarakan sesuatu dengan mu di ruang tengah sekarang!!!" Kata nya lalu berlalu menuju ruang tengah tanpa sempat Hyunjin membalas perkataan itu.

Sesampainya nya di sana Papa nya sudah duduk dengan wajah datar seperti biasa nya. Mama nya yang duduk di sofa panjang dekat Papa nya. Tanpa ragu menariknya mendekat agar duduk bersebelahan dengan nya. Sang kakak juga ada di sana. Tetapi duduk di seberang nya.

ENKELOUERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang