patlas

624 95 319
                                    

"Ma..,"

"Hmmm..," Sahut Hyunjin yang masih fokus menatap tanyangan televisi di depan nya.

"Mama besok mau ke rumah nya Papa?!"

"Tidak.., ke rumah Granma."

"Kok ke rumah Granma?"

"Papa mu kan lagi nginep di sana."

"Oh.., gitu ya? Jeje ikut ya, Ma."

"Iya ikut aja, emang kamu mau di rumah sendiri?"

"Enggaklah.., mangka nya Jeje ikut, Ma!!! Gimana sih?!!"

"Hmmm.., yaudah lah, gak usah nyolot, Je. Sama Mama ini kamu ngomong nya. Bukan sama temen kamu."

"Ya maaf.., Ma. Kebiasaan soal nya. Hehehehe...,"

"Jangan di biasain mangka nya..!!"

"Siap..,"

Hyunjin kembali fokus lagi menonton televisi.

"Ma...,"

"Apa lagi?! Mama masih nonton itu loh liat orang debat seru banget..!!!"

"Yeyyy.., dasar emak emak suka tubir ya gini." Cibir Jeje.

"Kok jadi ngatain Mama kamu..???!!!"

"Fakta, Ma. Mama kan suka tubir. Udah ngaku aja, udah terbukti kok."

"Enggak ya..,"

"Lah itu Mama mulai ngajak Jeje tubir."

"Heh—,"

"Jeje ngantuk, Ma. Pingin bobok..,"

"Ya udah tidur sana! Kenapa masih di sini?!"

"Ih.., Mama kok gak peka sih?!" 😒

"Peka apaan?!"

"Jeje pengen kelon. Kelonin Jeje dong, Ma. Ehe..," 🙂

"Kelan kelon, tahu bahasa kek gitu dari mana kamu?!"

"Om Gigi.., hehehehe..,"

"Dasar tua tua gak ada akhlak. Lain kali jangan dengerin ucapan Om Gigi ya.., gak bener dia tuh. Nanti bisa bisa kamu ketularan bego' nya dia."

"Masa' sih om Gigi bego'?! Kan om Gigi dokter, masa' dokter bego'? Kalau bego' mah mana bisa jadi dokter. Mama ngibul ya..," Tuding Jeje menaik turun kan alis nya.

"Sabar mama tuh punya anak modelan kamu, Je. Bikin mama darah tinggi mulu..,"

"Jeje imut kok, Ma." 😁

"Gak ada hubungannya."

"Hehehehehe.., yok Ma, kelonin Jeje."

"Duh.., telinga mama iritasi denger bahasa mu, Je. Jangan bilang itu lagi..!!"

"Iyaa.. Iya.., ayo bobok." Jeje menyeret mama nya itu ke kamar untuk memeluk nya saat tidur nanti.

.








.








.









.








.








.








.

Pulang dari jogging pagi nya, Jaemin selonjoran di atas lantai ruang tengah. Biar adem kata nya, sambil menyeka beberapa bulir keringat yang mengaliri tubuh nya. Tak lama kemudian Sunmi datang menghampiri nya sambil membawa sepiring makanan ringan. Duduk di atas sofa di belakang Jaemin. Saat tangan nya hendak mendekati camilan itu. Tiba tiba bunda nya itu menipuk nya.

ENKELOUERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang