ngokor

658 81 109
                                    


.









.











.









.








.

"Kau menjijikkan Hyunjin. Lelaki lemah dan apa tadi?! Kau diperkosa sampai hamil oleh saingan mu sendiri?! Heh.., benar benar menjijikkan." Cemooh Hansol berdecih dengan senyuman merendahkan.

Hyunjin yang mendengar olokan sang kakak merasa sakit hati sekali. Apa sebenarnya yang membuat kakak nya itu begitu jahat kepada nya. Tak puas kah dia dulu telah merebut seluruh kasih sayang kedua orang tua mereka. Ia tidak tahu kenapa kakak nya bisa sekeji itu. Ia tidak tahu apa isi di dalam otak kakak nya. Kenapa selalu menatap nya penuh kebencian dan kesinisan. Padahal dirinya adalah adik kandung nya. Tapi seolah ia diperlakukan seperti saudara tiri saja.

"Kak.., apa salah ku hingga kakak benci sekali kepada ku? Aku salah apa?!" Tanya Hyunjin menetes kan air mata nya.

Jika boleh jujur ia juga benci dengan kakak nya dulu. Tapi sekarang ia sadar bahwa Hansol itu kakak kandung nya. Sudah seharusnya ia akur dengan saudara nya sendiri. Tapi kenapa kakak nya justru berbuat sebaliknya.

"Salah mu itu banyak. Dan aku muak melihat wajah mu!!!"

"Kak...?! Kita itu saudara kandung? Tapi kenapa seolah kita itu bukan siapa siapa?! Kenapa kakak membenci ku tanpa alasan yang jelas begitu."

"Kau pantas mendapatkan nya. Kau telah merebut mama papa dari ku."

"Kak..., bahkan kakak tahu sendiri selama ini siapa yang menjadi kebanggaan dan kesayangan mama papa itu siapa?! Itu kakak sendiri. Sedangkan aku sama sekali tidak. Kakak bahkan belum pernah sama sekali dibentak dan dipukul papa. Tapi itu yang selalu aku dapat kan. Kenapa kakak sekarang bilang aku merebut mama papa?! Apa itu semua tidak salah?! Apa kakak setamak itu kepada adik mu sendiri?!"

Wajah Hansol mengeras mendengar tuturan kata sang adik yang memang benar ada nya. Selama ini ia hanya terlalu takut kasih sayang orang tua nya akan berpindah kepada sang adik. Oleh sebab itu dia menarik perhatian orang tua nya. Yang untung nya memang berhasil.

Apalagi setelah sang adik mendapat diagnosis dari dokter bahwa mengalami kelaianan organ sejak masih kelas satu elementary itu membuat nya semakin bahagia. Karena kedua orang tua nya menjadi acuh kepada sang adik. Dan seluruh kasih sayang selalu dilimpahkan kepada nya.

"Jangan sok tahu kau..," Sengit Hansol.

"Aku tidak sok tahu. Tapi itu kenyataan nya bukan? Apa kakak cemburu mama papa akhir akhir ini memperhatikan ku? Apa kakak tak puas dengan perhatian mereka sejak dulu. Kini mama papa hanya sedikit memberi ku perhatian saja."

"..,"

"Kakak tahu kan aku belum sembuh total dari kecelakaan itu. Kenapa kakak jadi setidak suka begitu?! Kita ini bukan anak kecil lagi yang suka berebut kasih sayang. Kita sudah sama sama dewasa kak. Tolong kakak jangan kek anak kecil." Tutur Hyunjin blak-blakan tak mau menutupi rasa sakit hati nya lagi terhadap sang kakak.

Semoga saja pria itu paham dengan maksud nya ini. Ia hanya ingin kedamaian. Sudah terlalu banyak luka yang ia rasa. Kini waktu nya dia bangkit untuk menyembuhkan semua bukan.

"Tak usah sok menasehati ku..!!! Minggir sana..!!!" Hansol mendorong bahu Hyunjin dengan kasar dengan perasaan yang menahan dongkol. Sepertinya ia kalah debat dengan sang adik. Mangka nya dia marah.

.







.









.








ENKELOUERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang