.
20/6/20.
.
.
.
.
.
Jaemin malah ketiduran gara gara berbaring di ranjang nya Hyunjin. Dia kan orang nya kalau ada tempat nyaman buat molor. Auto molor dah.
Hyunjin juga tidur lagi pula anak nya itu pun sedari tadi tidak menggedor pintu kamar nya. Berarti kan kalau gak sedang main ya tidur juga.
Hyunjin baru terbangun saat mendengar dering ponsel yang ada di nakas, ponsel nya Jaemin. Ia pun mengecek nya, siapa tahu pentingkan.
"My Yiren...," Nama tunangan Jaemin yang tertera di layar ponsel itu sedikit membuat Hyunjin kembali sesak lagi.
Rasanya menginginkan orang yang telah menjadi milik orang lain itu sesulit ini. Bahkan hanya memikirkan nya saja tak boleh. Apa lagi sampai memiliki nya. Sungguh hal yang mustahil.
'Ah.., biarkan saja. Lagipula Yiren akan memiliki Jaemin selama lama nya. Sedangkan aku kan tidak. Tak apa kan jika aku egois menahan dia di sini terlebih dahulu.'
Hyunjin menatap Jaemin yang tertidur sangat pulas sekali. Tangan nya terangkat menyentuh setiap inci dari wajah sang sahabat.
"Walau aku ingin egois. Nyata nya aku tidak bisa menjadi egois, Na. I want you, but I can't..! Semoga aku bisa menjaga hati ku setelah ini."
Hyunjin bangkit dari tidur nya dan memutuskan membersihkan diri. Ini juga sudah sore. Sebentar lagi makan malam. Jadi dirinya juga harus mempersiapkan semua bukan?
Setelah masakan nya selesai, Hyunjin juga telah membangun kan Jeje juga Jaemin dan menyuruh mereka mandi.
Mereka pun makan bersama. Uugghh...., rasa nya Hyunjin hanya bisa tersenyum miris di dalam hati nya. Saat dirinya akan melabuhkan hati nya untuk orang. Ternyata malah orang itu sama sekali tak memiliki perasaan yang lebih dari sahabat. Miris sekali. Mungkin dirinya memang yang terlalu banyak mengharap. Tak tau diri juga.Sehabis pulang dari rumah Hyunjin. Jaemin mendapatkan telpon dari tunangan nya. Dan menyuruhnya datang ke apartemen nya. Sesampai nya di sana, malah mereka bertengkar hebat.
"Bahkan kau lebih mementingkan Hyunjin ketimbang aku, Na. Bagaimana aku menjadi tak ragu kepada mu selama ini?" Tangis Yiren tersedu sedu.
"Yiren.., ada masalah apa? Kenapa tiba tiba kau mengungkit hubungan ku dengan Hyunjin?! Tolong lah kita akan menikah sebentar lagi. Jangan begini ya!!!" Pinta Jaemin yang merasa sedikit tidak suka dengan sikap tunangan nya yang tiba tiba posesif begini terhadap dirinya.
Apalagi sampai menaruh cemburu kepada Hyunjin. Harus nya Yiren kan sudah sadar bahwa memang Jaemin itu bersahabat sangat dengan Hyunjin. Dan dia juga kan memang sudah menganggap Jeje itu bagian dari keluarga nya.
"Tapi kamu yang mulai, Na." Teriak Yiren.
"Mulai apa?! Aku tidak melakukan apapun. Aku hanya membantu Hyunjin saja. Memang siapa yang membantu Hyunjin jika bukan aku? Dia hanya punya aku, By. Kamu jangan cemburuan gitu dong."
"Terserah pada mu, Na."
"Yiren...,"
"Aku mau sendiri dulu. Kamu pulang sekarang!!"
"Yiren...,"
"Aku mohon, Na...!!"
"Oke baiklah kalau itu mau mu. Aku pulang sekarang. Tapi tolong jangan permasalahin tentang hal ini. Aku mohon sangat pada mu ya. Kamu jangan berpikir buruk terhadap Hyunjin. Kamu tahu kan dia orang nya baik. Mangka nya kalian bisa dekat. Jadi buang lah prasangka mu itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
ENKELOUER
FanfictionSequel of Zwanger Being a mom and dad on one time #91 in crackpair 15.5.20 #69 in hyunsung 15.5.20 #34 in hyunsung 13.6.20 Start : 4 may 20 End : 24 July 20