tu

780 120 310
                                    

"Je.., jangan...," Hyunjin menggeleng kan kepala nya.

"Kenapa? Aku mau lihat anjing peliharaan nya Kakek Taec, Ma." Jeje terlihat antusias sekali diajak berkunjung ke rumah kakek yang ia temui tadi.

"Jeje...," Melas Hyunjin mencoba menahan kemauan sang anak.

Tapi bocah rubah itu sama sekali tidak menggubris ucapan nya. Dan memilih pergi bersama kakek Taec atau tuan Han ke rumah nya. Pria tua itu terlihat sangat senang dengan kehadiran Jeje di sekitar nya. Bahkan kini beliau menggendong nya di pundak nya. Benar benar meperlakukan bocah itu layak nya cucu nya sendiri. Ya walau pun memang benar anak nya adalah cucu pria itu. Namun, bukan kah dulu kehadiran nya sangat di tolak. Hingga tidak mau mengakui bahwa Jeje adalah bagian dari keluarga Han juga.

Ah..., seperti nya memang pria itu sama sekali tidak mengetahui masalah yang terjadi antara keluarga nya dengan Hyunjin. Terbukti pria itu yang menyambut nya terlalu baik. Wah hebat..., Ibu dari lelaki sialan yang juga ayah nya Jeje itu ternyata bisa menyembunyikan kebusukan nya selama ini. Benar benar luar biasa.

Dengan amat terpaksa pun Hyunjin mengekor di belakang mereka bertiga. Dia terus menggenggam tangan nya erat mencoba menguat kan diri nya sendiri. Hati nya amat berat melakukan ini. Ingatan itu masih sangat jelas teringat. Bagaimana mungkin ia bisa baik baik saja bersama orang orang itu?

Setelah melewati beberapa blok. Baru lah mereka sampai di rumah pasangan lansia itu. Di sana anak nya sudah di ajak pria itu bermain dengan hewan peliharaan yang di bicarakan sewaktu di taman tadi. Anak nya terlihat amat bahagia bersama nya. Tidak..., bukan berarti anak nya suka murung sebelum nya. Tidak mungkin sekali anak nya pemurung. Dengan siapa pun bocah itu terlihat tertawa. Tapi rona itu berbeda dari yang biasa nya.

'Apa mungkin karena dengan kakek kandung nya Jeje terlihat berbeda begitu?' Hyunjin menggigit pipi dalam nya menahan gejolak sesak itu.

'Apa tuan Han akan tetap bersikap hangat begitu jika tahu yang sebenar nya?' pikir nya lagi, Hyunjin terlalu nethink terhadap keluarga mereka.

Ia tahu keluarga Han itu tidak menyukai hubungan sejenis sama seperti keluarga nya ataupun diri nya sendiri. Nyonya Han yang dulu menolak nya juga karena alasan ini. Tapi hal seperti itu mana tahu akan ia alami begitu saja. Diri nya juga hancur sama hancur nya dengan perasaan wanita itu. Namun, tak bisa kah dulu wanita itu tidak merendah kan nya. Mungkin Hyunjin tak akan pernah menaruh sakit hati terhadap nya. Hanya putra nya saja yang akan ia benci. Tapi nyata nya kelakuan ibu dan anak itu ternyata sama brengsek nya. Jadi tak salah kan jika ia masih kurang nyaman terhadap wanita.

Jika bukan anak nya yang menempel kepada tuan Han. Sudah di pasti kan diri nya akan pergi jauh dari pandangan mereka. Ia terlalu muak dengan wajah yang terlihat baik itu tetapi ternyata berhati jahat  milik nyonya Han.

Oh.., kalian yang penasaran dengan penjelasan pertemuan mereka tadi, jadi begini. Hyunjin tadi mengaku bahwa diri nya adalah teman sekelas anak nya dan pernah bertemu dengan nyonya Han dulu nya. Mangka nya bisa kenal. Jawaban Hyunjin ke Taecyeon itu tidak lah salah bukan? Dia berkata jujur kan?

"Minum lah, Hyunjin." Ucap Yoona menaruh secangkir teh hangat di depan Hyunjin.

Sedang kan yang di tawari itu hanya mengulas senyum tipis saja. Ia tak mau banyak bercakap cakap dengan wanita itu. Hati nya masih banyak menyimpan luka. Jadi maaf jika sikap nya ini terlihat kurang ajar sekali.

Yoona pun juga tak bisa berharap banyak dengan reaksi yang akan di berikan Hyunjin. Pasti akan sulit memaaf kan orang seperti diri nya. Kesalahan nya terlalu besar untuk di lupa kan begitu saja.

Mereka duduk bersebelahan melihat Taecyeon dan Jeje bermain bersama. Mereka sangat bersenang senag sekali. Sangat aneh jika orang baru bisa sedekat itu. Tapi nyata nya Taecyeon dan Jeje itu bukan orang baru. Jeje adalah cucu kandung nya. Mungkin hanya pertemuan nya yang baru. Tapi seperti nya ikatan yang terjalin sudah melekat sejak lama. Begitu lama Yoona dan Hyunjin berdiam diri. Yoona yang merasa canggung. Dan Hyunjin yang terpaksa di sana. Membuat suasana sehening ini.

ENKELOUERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang