pakor

601 83 37
                                    

.



.






.








.







.





.

Merasa bosan di rumah saja. Heeyeon memutuskan pergi mengunjungi salah satu butik yang ia kelola. Walau sebenarnya hari ini masih bukan jadwal nya melakukan pengecekan. Tapi hari ini ia akan melakukan nya. Ia tak tau alasan nya apa. Yang ia tahu diri nya memang harus ke butik nya hari ini.

Sesampainya di sana diri nya di sambut oleh beberapa karyawan yang  melintas. Tanpa dia nyana sebelum nya. Di dalam butik nya ia bertemu dengan seseorang yang beberapa hari ini ia rindu kan, cucu nya.

"Hai.., nenek cantik, kita ketemu lagi..." Sapa Jeje tersenyum lebar menghampiri Heeyeon.

"Hai.., sayang. Kamu kok di sini?" Heeyeon langsung ikut mendekat ke arah si bocah. Dengan di barengi senyum cantik nya yang tak termakan oleh usia.

"Oh.., aku ikut Mama ku menemani Mama Yiren beli baju pernikahan." Jawab Jeje dengan gamblang.

"Mama Yiren..?" Heeyeon teringat dengan tunangan Jaemin. Ah.. pasti dia mencari baju pernikahan nya. Tapi kenapa Hyunjin malah menemani nya? Dan kenapa Jeje juga memanggil Yiren dengan Mama juga?
Mungkin kah anak nya itu di madu oleh direktur muda itu?

"Iya.., soal nya sebentar lagi Papa Jaemin dan Mama Yiren bakal menikah. Jadi harus beli baju yang bagus."

"Lalu kenapa yang menemani Mama kamu?" Untuk menuntaskan penasaran nya ia bertanya lagi.

"Soal nya Papa Jaemin masih kerja. Jadi Mama deh yang menemani. Sekalian Jeje ikut, he.. he.. he..." Cekikik bocah tujuh tahun itu.

.






.






.






.

"Hyunjin...," Panggil Yiren kepada Hyunjin yang terlihat sedikit melamun.

"Iya.., ada apa Yiren?" Sahut Hyunjin yang tersadar dari lamunannya.

"Apa menurut mu ini cocok untuk ku? Apa Jaemin juga akan menyukai nya?" Tanya wanita anggun itu menggerakkan gaun nya ke kanan dan ke kiri.

"Apapun yang kau pakai pasti terlihat cocok. Dan Jaemin selalu menyukai nya." Jawab Hyunjin mengulas senyum palsu.

"Lalu bagaimana menurut mu dengan gaun yang ini? Apa kau menyukai nya jika aku pakai?"

'Heh.., miris sekali hidup mu, Hyunjin. Apa aku juga yang akan memilih kan gaun untuk pengantin nya pria yang aku cintai?' batin Hyunjin nelangsa.

"Ku rasa ini juga bagus. Tapi akan lebih elegan jika kamu memakai yang sebelumnya." Pendapat nya.

"Perfect.., selera fashion mu benar-benar sempurna, Hyunjin. Tak salah jika aku ingin kamu yang merekomendasikan gaun pernikahan ku." Kata Yiren terlihat puas sekali dengan pilihan yang dimaksud Hyunjin.

"Bagus lah kalau kamu suka. Jadi tinggal memperbaiki ukuran nya saja kan supaya pas di tubuh kamu."

"Iyap..,"

"Eh.., Jeje ke mana ya? Bukan nya tadi duduk di situ?" Hyunjin tersadar jika putra nya itu tak berada di sekitar nya.

"Eh.., iya. Ke mana Jeje? Aku juga tidak melihat nya." Yiren juga bingung.

"Aku tinggal sebentar ya. Mungkin Jeje ada di luar sekarang." Kata Hyunjin kemudian keluar dari ruang fitting baju itu.

.





.




.





.





.





.





.

"Loh.., Je. Kamu dari mana saja? Tadi mama mu mencari cari kamu loh?" Kaget Yiren dengan kemunculan Jeje di samping nya yang tiba tiba.

"Jeje dari toilet mama Ren. Sekarang mama di mana?" Tanya Jeje balik.

"Nyari kamu...,"

"Ke mana?"

"Tidak tahu, coba kita ke luar yuk." Ajak Yiren menggandeng tangan Jeje.

Tapi baru saja mereka berdua sampai di depan butik. Mereka berdua di kejutkan dengan banyak nya kerumunan orang. Dan yang membuat Jeje seketika menangis keras adalah dia melihat Mama nya dalam dekapan nenek Heeyeon dengan berlumuran darah.Mama nya menutup kedua mata nya rapat dan sama sekali tidak bergerak.

"Hiks.., mama kenapa?! Mama..., mama...., mama bangun, ma." Isak Jeje menggoyang kan keras tubuh mama nya itu. Tapi sama sekali tak mendapat respon.

"Hyunjin...," Heeyeon juga terlihat tergoncang melihat Hyunjin seperti ini. Ia tak henti henti nya mengeluarkan air mata nya takut kehilangan.

Melihat hal itu, Yiren langsung menelpon Jaemin tentang keadaan Hyunjin saat ini. Siapa lagi memang kalau bukan calon suaminya itu yang mengurus Hyunjin. Walau dia sempat cemburu buta dengan Hyunjin. Tapi ia mencoba menahan nya sekali lagi. Karena memang pada fakta yang ia ketahui Hyunjin tidak memiliki keluarga selain putra kecil nya itu. Dan orang dekat yang mengurus nya selama ini hanya Jaemin dan keluarga nya saja. Tidak ada selain itu.

"Nyonya.., yang tenang ya. Hyunjin pasti baik baik saja. Sebentar lagi ambulans datang. Yang sabar ya nyonya." Yiren mencoba menenang Heeyeon dengan diri nya masih memeluk Jeje yang menangis sesungguk kan melihat keadaan mengenas kan Mama nya.




Flashback

Hyunjin yang pada mula nya sedang mencari keberadaan anak nya itu sampai di luar butik. Secara spontan berlari kencang saat melihat sosok Mama nya itu hendak menyeberang jalan namun ada sebuah mobil yang kencang hendak lewat.

Untung Hyunjin tepat waktu sampai di depan Mama nya. Dan mereka hampir saja tertabrak oleh mobil yang ugal ugal itu. Bersyukur lah pada yang maha kuasa dan kecakapan  ibu satu orang anak ini. Yang berhasil mendorong tubuh Heeyeon ke tepi.

Alhasil mereka berdua harus jatuh tersungkur dengan keras. Apalagi Hyunjin yang sempat tersenggol tuh mobil. Pasti jatuh nya parah banget. Hyunjin masih sadar kok. Baru beberapa saat kemudian ia tiba tiba tak sadarkan diri.

"MA... AWAAS....!!!"

"CKIIITT......"

"BRAAKKK...."


"Mama gak pa pa?" Tanya Hyunjin yang berhasil melindungi Heeyeon.


"Darah...??!!! Hyunjin kau ke.." Heeyeon menatap Hyunjin khawatir.

"Bruk..." Hyunjin sudah tak sadar kan diri.


"Tolong... Tolong..."

25/5/20

Break up
Aye saia up nih ya,
Jangan lupa tinggal kan jejak ya.
Bye bye

ENKELOUERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang