.
.
.
.
.
.
"Hyunjin kamu tidak apa apa?" Tanya Jaemin yang melihat wajah Hyunjin yang terlihat pucat pasi itu.
"Aku baik baik saja."
"Kenapa wajah mu pucat?!"
"Mungkin hanya kelelahan saja. Kita kan baru pulang jalan jalan." Jawab Hyunjin tersenyum kecil.
"Pa..,"
"Iya, Je. Ada apa?!" Tanya Jaemin melihat Jeje dari spion dalam mobil nya.
"Mau beli jajan." Pinta nya dengan nada lucu.
"Tunggu bentar ya.., depan mungkin ada minimarket."
"Benar ya, Pa..?!!!"
"Iya..., Papa loh gak pernah bohong sama Jeje."
"Iya juga sih,hehehehe....,"
"Mangka nya sabar sebentar ya...,"
"Siap, Pa." Jeje kembali berkutat dengan tablet mainan nya.
"Hyunjin kamu beneran gak apa apa ini? Aku khawatir loh kamu semakin ke sini semakin kelihatan tidak sehat begini."
"Aku hanya sedang banyak pikiran, Na. Mangka nya jadi kek gini."
"Mikirin perkataan Jisung beberapa hari yang lalu itu?"
"Mungkin...,"
"Jangan di pikir kan terlalu berat. Jika memang kamu yakin. Kamu bisa langsung mengutarakan nya. Jangan di pendam sendiri begitu. Jisung bilang juga tidak memaksa kan? Itu berarti semua nya tergantung di kamu. Dia seperti nya sangat serius mengatakan itu. Kenapa kamu tidak mencoba mempertimbangkan nya?"
Pendapat Jaemin yang sejenak lupa akan fakta yang telah terjadi diantara diri nya juga Hyunjin.'Tapi aku ingin kamu, Na. Bukan Jisung....! Aku memikirkan mu, aku sedang mencoba menerima keadaan bahwa kita tidak bisa bersama lagi. Aku sedih memikirkan kita harus berpisah. Aku juga khawatir dengan keadaan anak kita nanti.' batin Hyunjin yang beberapa hari ini di landa gelisah mengingat minggu depan adalah pernikahan Jaemin dengan Yiren.
"Aku sedang mencoba." Jawab Hyunjin lesu.
Percakapan mereka berhenti saat Jaemin menghentikan mobil nya di sebuah minimarket. Tentu saja untuk menuruti kemauan rubah kecil kesayangan nya itu.
Hyunjin tidak ikut masuk ke dalam. Dia menunggu di luar minimarket. Sebab di dalam mobil tadi rasa pusing nya semakin menjadi. Jadi mungkin dengan udara segar akan membantu mengurangi rasa sakit nya.
"Nenek....!!" Pekik Jeje mengejar seorang wanita yang seumuran dengan granma Sunmi yang tadi tidak sadar dompet nya terjatuh.
"Nenek...!!" Panggil Jeje menarik ujung baju wanita itu untuk menarik perhatian nya.
"Oh..., ada apa nak?" Tanya wanita itu kebingungan.
"Nenek menjatuhkan dompet nenek. Ini Jeje kembali kan." Kata Jeje menyerah kan dompet itu.
"Astaga dompet ku. Terima kasih Jeje. Ini nenek ada sedikit uang buat Jeje." Kata wanita itu memberikan beberapa lembar uang.
"Tidak usah nek. Kata mama kita tidak boleh pamrih kalau berbuat kebaikan. Jeje kan mau jadi anak baik biar cepet dapat adek. Hehehehe..," Jawab Jeje dengan polos nya tidak mau menerima uang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENKELOUER
FanfictionSequel of Zwanger Being a mom and dad on one time #91 in crackpair 15.5.20 #69 in hyunsung 15.5.20 #34 in hyunsung 13.6.20 Start : 4 may 20 End : 24 July 20