Ega berada di depan pintu rumah Eka dan dengan ragu dia mengetuk pintu di depannya, tak berapa lama kemudian keluarlah Eka. Eka kaget saat melihat Ega bisa di depan rumahnya.
"Ada apa?" Tanya Eka dingin.
"Gue mau bicara ama lo." Ucap Ega datar.
Eka berjalan ke teras melewati Ega sambil menyilangkan tangannya di depan dada.
"Gue mau putus." Ucap Eka datar
"Gue gak mau bicara itu." Tegas Ega.
"Gue tau. Lo pasti mau tanya kenapa gue mau ketemu Alea kan?" Tebak Eka sambil duduk di kursi teras.
Ega menatapnya heran sambil menaikkan sebelas alisnya.
"Duduklah." Suruh Eka.
Ega pun duduk di kursi berhadapan dengan Eka. Eka terlihat menarik nafas dan menghembuskan pelan.
"Gue tau semuanya." Eka memberi jeda ucapannya.
"Lo cuma manfaatin gue buat buktiin kalo Alea gak salah." Lanjutnya masih dengan wajah datar
"Dari ma-" Tanya Ega terpotong
"Gue denger apa yang lo ucapin di kost Alea. Jujur gue marah, benci, dan pastinya kecewa ama lo. Tapi gue gak bisa bohong kalo gue tetep cinta ama lo, meskipun lo udah ngekhianati gue." Eka menjeda perkataannya.
"Jujur gue marah makanya gue ngajak Alea ketemuan buat nyelakain dia-"
"Lo-" Ega memotong perkataan Eka
"Tapi saat gue hampir terjatuh, justru dia malah nyelamatin gue tanpa mikir keselamatannya dia. Gue heran ama tuh anak, dia tolol aap bodoh sih? Jelas-jelas gue udah jahat dan ngefitnah dia ampe dia dibenci dan diusir keluarganya, tapi dia masih saja baik ama gue." Ucap Eka tersenyum miris.
"Karena dia nganggep lo temennya."
Eka menatap Ega dengan tak percaya. Matanya mulai berkaca-kaca saat mendengar Alea masih menganggapnya teman setelah apa yang dia lakukan pada Alea.
"Gue gak pantes dianggap temen ama dia, gue udah jahat ama dia. Gue udah dibutakan cinta gue ke lo. Gue malu ketemua ama dia." Sesal Eka terisak sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
"Trus lo mau apa?" Tanya Ega membuat Eka mendongakkan kepalanya menatap Ega.
"Gue pengen minta maaf ama dia tapi gue takut dia gak mau maafin gue. Apalagi sekarang, gara-gara nolongin gue, kakinya patah dan kata dokternya, kemungkinan dia gak akan bisa ngedance lagi. Lo tau kan seberapa cintanya Alea ama Dance?"
"Gue yakin dia pasti mau maafin lo. Gue juga mau minta maaf ama lo karena udah ngemanfaatin lo."
"Lo gak salah kok. Coba gue ga ngefitnah Alea, lo gak bakalan manfaatin gue." Ucap Eka dengan senyuman yang dia paksakan
KAMU SEDANG MEMBACA
Aleanor (Anak Yang Terabaikan) End
JugendliteraturBerkisah tentang kehidupan seorang Gadis kelas 3 SMA pencinta dance yang ceria, energik, keras kepala dan sedikit badgirl. Kehidupannya penuh dengan luka dan rahasia yang tersembunyi dibalik senyum cerianya. Dia selalu penasaran karena perlakuan yan...