1. Alea

1.2K 68 1
                                    

Ini cerita keduaku...

Sekedar menuangkan ide cerita.
Semoga suka dengan ceritaku.

Maaf kalo banyak Typo

Selamat membaca.

----------------------------------------------------------------------
"Hidup itu seperti fotografi. Kamu butuh negatif untuk berkembang"
_Ziad K. Abdelnour_

***

Saat jam terakhir pelajaran Alea sedang membolos pelajaran di ruang dance. Bel sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu.

Seorang Pria menghampirinya. Dia adalah Ega, sahabatnya sekaligus tetangganya.

"Alea! Lo bolos lagi?!" Tanyanya begitu masuk ke ruang dance.

"Hehehe. Lusa gue tampil solo. Lo jangan bilang Ayah Bunda ya."

"Kompensasinya apa?"

"Ya elah ama temen sendiri perhitungan banget lo."

"Masalahnya, lo itu bebal banget dan sering bolos. Lagian kita udah kelas XII harus mempersiapkan buat UN."

"Hehehe. Yang penting gue tetep jadi siswa berprestasi." Ucap Alea bangga.

Alea memang di kenal sebagai siswa berpreatasi di sekolahnya tapi sayang nakalnya minta ampun.

"Iya tapi lo baperan dan kalo mudah linglung. Ahahah."

"Sue lo."

"Ya udah, ayo pulang."

"Bentar, gue beresin barang gue dulu."

Alea langsung membereskan barang-barangnya, sedangkan Ega sibuk mendengarkan musik dari earphone miliknya.

Alea yang melihat Ega sedang asyik, dia menghampirinya dan mengambil salah satu earphone dan langsung memasangnya di telinganya. Alea ikut mendengarkan musik yang sedang di mainkan.

"Enak gak musiknya?" Tanya Ega.

"Iya, Asyik. Ntar bisa nih buat musik dance gue."

"Beres lah. Udah?"

"Hmm. Kuy lah." Jawab Alea sambil menyerahkan earphonenya pada Ega.

Ega langsung memasukkan ponsel dan earphone ke dalam saku hoddie nya lalu melangkah mengikuti Alea ke parkiran.

Sesampai di parkiran, Febri yang notabene kekasih Alea dengan sedikit berlari dia menghampiri mereka

"Sayang, tadi kamu bolos ya?" Tanyanya.

"Heheh iya Kak. Tau dari siapa Kak?"

"Eka yang bilang."

"Kenapa kak?" tanya Alea

"Kenapa bolos?" tanya Febri tanpa menjawab pertanyaan Alea.

Aleanor (Anak Yang Terabaikan) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang