1 - School Rioters

1K 123 29
                                    

Setelah keluar dari ruangan kepala sekolah, lima laki-laki tangguh itu kembali mengacak seragamnya agar enak dilihat kaum hawa dan nyaman dipakai menurutnya.

Kelas teratas, terbilang senior, namun kelakuan seperti manusia-manusia kurang asupan. Siapa lagi kalau bukan team school rioters atau bisa disebut dengan perusuh sekolah? Sekumpulan anak laki-laki kelas XII IPS 2 yang terdiri dari lima orang, eits jangan salah! Lima orang tersebut bukan manusia biasa, mungkin ditambah racun tikus sedikit supaya berbeda.

Masalah kali ini tak kalah ekstrim dari yang dulu-dulu, mereka hampir dikeluarkan dari sekolah gara-gara tak sengaja melihat anak cewek ganti seragam. Itu pun hanya satu yang salah, namun semua kena imbasnya.

Dari lima laki-laki tersebut mempunyai sifat yang berbeda-beda, namun anehnya, mereka di satukan menjadi komplotan anak-anak famous dengan sifatnya yang begitu aduhai.

"Gue nggak tau lagi kalo beneran gue dikeluarin dari sekolah bro! Bisa ancur gue di amuk sama sang memilik Tupperware!" kata Tian, laki-laki bernama lengkap Alexi Destian ini adalah tipikal cowok humoris yang kadang-kadang freak, you know? Dia jomblo.

"Maka nya cari emak itu jangan yang jago beladiri," sahut Raffi, laki-laki pemulai keributan, pemancing emosional, manusia fakboy, yang bisa merenggut lima puluh perempuan dalam satu hari.

"Berdosa banget lo ya, jadi anak!" tukas Nino, laki-laki berambut agak keriting yang memiliki kriteria cukup menarik dari yang lain.

"Semua ini salah Raffi, dia sumber dari segala sumber permasalahan sama kepala sekolah!" kata Elvino. Laki-laki paling ngetop yang tiada tandingan, bisa disebut dia adalah manusia yang nyaris sempurna di mata semua orang, dan yang baca mungkin?

"Kan, pasti gue yang salah! Apa-apa pasti gue juga yang kena," kesal Raffi.

"Ya kan emang elu yang salah, dodol!" ujar Elvino sambil menepuk kepala Raffi.

"Keep calm, jangan marah-marah sama anak sultan," tutur Raffi, mengelus dada bidangnya pelan.

•••

Pintu kelas sepuluh hampir satu bulan ganti karena ulah school rioters yang sering memalak secara paksa. Dan kali ini, mereka akan mengulangi kesalahan yang sama seperti sebelumnya. Bagi mereka, memalak bukan berarti tidak mempunyai uang saku, mereka hanya menyukai keributan.

BRAK!

Kelas X IPS 1 kali ini menjadi korban pemalakan mereka, ia mendobrak pintu dengan kasar di saat jam istirahat berlangsung.

"Bulanan, bos!" kata Raffi sedikit berteriak, membuat seisi kelas terkejut.

"Bang, bukannya gue udah bayar kemarin?!" kata salah satu anak laki-laki yang biasa terpalak. Bukannya lapor guru, ia malah ikhlas memberikan uang lima ribuan setiap hari.

"Lo mau bohongin gue? Bulanan tuh bayar nya setiap hari Senin. Lo mau bodohin gue, udah bayar hari Minggu ha?" ujar Raffi.

"Duit nya udah dikirim bang, di depan kotak post depan rumah, kemarin," katanya.

"Nggak usah korupsi lo, kampret!" ujar Tian menepuk lengan Raffi keras.

"Bosen gue malak terus, give away aja ayo!" kata Elvino, merasa sudah sadar bahwa dirinya sangat bodoh jika memalak terus-menerus.

"Give away apaan bang, mobil roda lima? Apa handphone kamera tujuh?" kata adik kelas tadi yang tidak memiliki rasa takut.

"GINJAL LO!" sentak Elvino. Paling malas jika bertemu dengan murid laki-laki yang satu ini, stres.

"Jadi give away nggak nih bang, nanti gue daftar nomer satu," katanya, tanpa memikirkan beban.

"Nanti jam istirahat kedua ke kelas gue nggak pake lama!" ujar Elvino, meninggalkan kelas begitu saja.

"O-oke bang, gue bakal ke sana nanti," kata murid tadi enteng, tanpa mengerti maksud tersendiri dari Elvino.

"Bakalan ada duit terbuang sia-sia nih," ujar Raffi, menyamakan langkah di koridor bersama Elvino.

"Ikut give away ah!" ujar Nino.

"Lo mau apain tuh bocah tengil?" tanya Tian, laki-laki selangkah lebih waras dari pada Raffi dan Nino.

"Ya bantai lah, ya kali mau gue kasih give away. Tuh bocah nyebelin banget tau nggak? setiap di palak pasti pasrah! Kayak bapaknya bos ikan hiu aja!" sinis Elvino.

"Dilaporin guru salah, bayar terus ya salah, lo udah kayak cewek PMS tau nggak?" ujar Tian.

"Emang cewek PMS kenapa?" tanya Raffi, penasaran.

"Sulit dimengerti!"

•••

TBC!

RARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang