🐨 - 10

2.1K 355 11
                                    

"Mau kemana lagi lo?" tanya Chanyeol yang duduk di ruang tengah sambil nonton sinetron saat melihat adiknya yang sudah rapih.

"Mau keluar bentar." jawab Chaeyoung sambil cengengesan.

"Keluar sama siapa lagi? Perasaan baru pulang."

"Sama temen. Ke cafe depan bentar doang." ucap Chaeyoung, "Yaudah gue pergi dulu ya kakakku sayang. Jaga rumah yang bener ya. Gue udah ditungguin nih." 

Chaeyoung berjalan keluar rumah tanpa memperdulikan celotehan Chanyeol yang masih duduk manis di depan TV.

"INGET JANGAN PULANG KEMALEMAN!" hanya itu yang Chaeyoung dengar terakhir kali sebelum benar-benar keluar dari rumahnya. Kakaknya itu memang memperbolehkan Chaeyoung keluar malam, tetapi dengan satu syarat yaitu ia tidak boleh pulang lewat jam 10 malam. Bagi Chanyeol jam 10 malam itu sudah kelewat malam, apalagi untuk seorang anak gadis. Jadi jika Chaeyoung pulang lewat sedikit saja maka siap-siap saja ia akan diceramahi oleh Chanyeol.

Saat sudah di luar, Chaeyoung langsung mendapati mobil Junkyu yang sudah berhenti tepat di depan pagar rumahnya.

"Hai... Lama ya?" tanya Chaeyoung saat baru masuk ke dalam mobil Junkyu.

"Nggak kok." jawab lelaki itu dan melajukan mobilnya dari rumah Chaeyoung.

"Kita mau kemana?" tanya Chaeyoung membuka suara. Bagaimana pun, ia sangat tidak suka dengan suasana di mobil Junkyu saat ini. Apalagi suasana canggung seperti ini yang membuat jantungnya berdegup kencang. Tapi sebenarnya Chaeyoung merasa Junkyu sudah tidak sedingin saat mereka pertama kali bertemu dulu.

"Ke cafe yang biasa gue datengin." jawab Junkyu tanpa menoleh ke arah Chaeyoung karena matanya masih fokus ke arah jalanan malam di depannya.

"Bukan cafe yang kameren?"

"Bukan. Kalo yang kemaren itu mah gue gak sengaja aja ke sana, soalnya cafe yang biasa gue datengin ini lagi tutup waktu itu." jawab Junkyu.

Benar kan, sekarang lelaki itu sudah tidak sedingin dulu. Kalau Junkyu yang dulu tidak mungkin menjawab seperti itu. Junkyu yang dulu pasti cuma jawab 'belum' gak pake penjelasan di belakangnya.

"Emang lo sering sana?" tanya Junkyu. Ya, kali ini Junkyu yang bertanya. Mata kalian tidak salah liat.

Chaeyoung sempat tersentak saat mendapat pertanyaan dari lelaki di sampingnya itu, "Enggak sih. Gue juga ke sana cuma karena penasaran doang." jawab Chaeyoung. Junkyu hanya manggut-manggut mendengar jawaban Chaeyoung.

"Lo kenapa sih manggil gue pake lo gue, gak sopan tau... Gue kan lebih tua dari lo." protes Chaeyoung.

"Biarin. Lagian gue bukan adek lo, ngapain gue harus manggil kayak kak Jisoo." Junkyu terkikik geli mendengar protesan gadis di sampingnya itu.

"Gaje bat lo. Untung adeknya Jisoo."

Tidak terasa mobil Junkyu sudah berhenti di depan sebuah cafe yang tidak terlalu ramai tapi tidak sepi juga. Kedua remaja itu keluar dari mobil dan masuk ke dalam cafe tersebut.

Baru saja menginjakkan kaki ke dalam cafe itu, Chaeyoung sudah dibuat kagum dengan desain dalamnya, simple tapi menarik. Tempat itu bukan hanya cafe biasa, karena di bagian kirinya terdapat banyak rak buku. Jadi ini lebih seperti library cafe begitu.

Chaeyoung dapat melihat banyak anak muda yang menempati meja cafe tersebut sambil membaca buku dan mengerjakan tugas masing-masing, kelihatan sekali mereka sibuk dengan dunianya sendiri.

"Gue gak nyangka lo bakal tau tempat kayak gini." ucap Chaeyoung ketika ia dan Junkyu sudah menempati salah satu meja di cafe itu.

"Yaiyalah tau, kan cafe ini punya temen gue."

"Siapa emangnya yang punya?" tanya Chaeyoung penasaran.

"Yedam."

"Ohh... Si Yedam... Gak nyangka gue dia punya cafe kayak gini. Keren juga tuh anak."

"Btw lo mau pesen apa? Biar gue pesenin. Kan pas lo di rumah gue tadi lo nggak sempet makan. Sekalian gue mau ngambil buku di sana." ucap Junkyu sambil menunjuk ke arah rak-rak buku yang ada di bagian kiri cafe.

Setelah memberitahu Junkyu apa yang ingin Chaeyoung makan, lelaki itu langsung berdiri untuk memesankan pesanan Chaeyoung dan juga pesanannya sendiri. Setelah itu ia berjalan ke arah rak-rak buku tersebut dan mengambil beberapa buku. Inilah alasan kenapa ia suka kerja tugas di cafe milik temannya itu, karena di sini ia bisa mencari referensi dari buku-buku yang ada di cafe itu. Kalau di rumah kan belum tentu dia punya bukunya. Sekalian dia beramal pada Yedam.

Junkyu kembali ke mejanya sambil membawa beberapa buku di tangannya.

"Emangnya lo ada tugas apa sih? Kenapa gak minta kakak lo aja bantuin, kan ada Jisoo sama kak Suho." ucap Chaeyoung ketika melihat lelaki itu sedang membolak-balik halaman salah satu buku.

"Yakali gue minta mereka bantuin, kan kak Suho sibuk pacaran, kalo kak Jisoo kan sibuk belajar. Yang ada bukannya bantuin malah gue jadi tempat curhat sama bantuin kak Jisoo belajar." Chaeyoung tertawa mendengar jawaban Junkyu.

"Emangnya lo ada tugas apa sih? Siapa tau gue bisa bantu."

"Tugas Biologi." jawab Junkyu sambil menunjukkan layar laptopnya ke arah Chaeyoung.

"Lah kenapa gak ngerjain pas tadi gue kerkol di rumah lo? Kan tadi kita juga lagi ngerjain tugas bio." ucap Chaeyoung, "Sini gue bantuin. Kalo laporan yang ini mah udah pernah gue kerjain tahun lalu." lanjut Chaeyoung.

Jadilah Chaeyoung ikut mengerjakan tugas Junkyu. Saat makanannya datang pun ia makan sambil membantu tugas Junkyu.

Tidak terasa sudah satu jam lebih mereka di cafe itu.

"Udahan ah. Pulang yuk, udah malem." ucap Junkyu. Meskipun tugasnya belum selesai tapi setidaknya progresnya sudah 50% berkat bantuan Chaeyoung. Dan berhubung sekarang sudah menunjukkan pukul 8.30, apalagi Chaeyoung adalah seorang gadis yang pasti akan dimarahi orangtuanya jika pulang terlalu malam sama seperti kakaknya-Jisoo, maka Junkyu mengajak gadis itu pulang.

"Yaudah, ayok."

Chaeyoung membantu Junkyu membereskan buku-buku yang berserakan di atas meja.

Baru saja hendak pergi dari tempat itu, sebuah suara kini telah menginterupsi mereka.

"Junkyu!" panggil seseorang sambil berjalan ke arah mereka.

"Eh, ada elo Dam. Lo ngapain malem-malem sini?" tanya Junkyu kepada teman dekatnya itu-Yedam, yang sekaligus merupakan pemilik cafe.

"Ya suka-suka gue lah, kan gue yang punya!" jawab Yedam ngegas.

"Santai aja lo. Gak usah ngegas gitu jawabnya."

Yedam tidak memperdulikan ucapan Junkyu karena ia melihat orang yang sedang bersama temannya itu.

"Eh ada kak Chaeyoung. Halo kak..." sapa Yedam dengan manis.

"Halo..." balas Chaeyoung.

"Kak Chaeyoung kok bisa sama Junkyu?"

"Gue tadi bantuin tugas dia dikit."

"Oh..."

"Yaudah kita pulang dulu." ucap Junkyu pada Yedam.

"Oke bro. Kak Chaeyoung sering-sering main ke sini ya kak, ntar aku kasi diskon." ucap Yedam sambil nyengir dan Chaeyoung tertawa.

"Sip." balas Chaeyoung lalu ia dan Junkyu meninggalkan tempat itu.

"Menang banyak nih si Junkyu kalo kayak gini." gumam Yedam ketika dua orang tersebut sudah jauh.

***

First TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang