🐨 - 4

2.5K 414 23
                                    

"Silahkan bagi kandidat nomor tiga untuk memberikan kesimpulan dari program kalian beserta kalimat ajakan untuk memilih nomor tiga." ucap Bu Dara yang bertugas sebagai mc selama debat pemilihan ketos baru yang dilaksanakan di auditorium sekolah dan dihadiri oleh seluruh siswa SMA Tunas Bangsa.

Mendengar ucapan Bu Dara, Bambam sebagai wakil ketos dari kandidat nomor tiga pun langsung mengambil mic yang ada di atas meja, tetapi tangannya langsung ditahan oleh Jihyo.

"Program kami mengutamakan siswa yang adalah fokus utama kami. Karena pada akhirnya yang akan menjalani program-program kami adalah siswa itu sendiri. Sekian dan terima kasih." ucap Jihyo yang berhasil merebut mic tersebut dari tangan Bambam.

"Mungkin ada tambahan dari pasangannya? Bambam sepertinya ingin menambahkan?" ucap Bu Dara yang menyadari ekspresi wajah Bambam. Jihyo pun langsung melototi Bambam untuk tidak berbicara lagi.

"Dukung kami untuk kehidupan siswa lebih makmur!" ucap Bambam dan tepat setelah ia menyelesaikan kalimatnya, Jihyo langsung menendang kakinya. Bambam pun meringis tertahan karena masih berada di atas panggung.

"Baik, terima kasih untuk kandidat nomor tiga. Sekarang kita telah menyelesaikan debat pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS, maka sekarang adalah saatnya untuk pemilihan ketua dan wakil ketua osis. Silahkan kepada para pengurus OSIS lama untuk memandu para siswa memasuki ruangan pemilihan." ucap Bu Dara.

Para pengurus OSIS yang lama pun mulai memandu siswa siswi untuk masuk ke dalam beberapa ruang untuk memilih ketos yang baru. Sekarang ruang auditorium sudah mulai rusuh karena banyak siswa yang saling berbicara mengenai siapa yang harus mereka pilih.

"TIM SUKSES JIBAM MANA SUARANYA WOE!!!" teriak Bambam dari atas panggung. Mendengar teriakan Bambam, June dan Yugyeom sebagai teman setia Bambam langsung menyuruh orang-orang untuk membuat suara riuh, bahkan adek kelas yang ada di sekitar situpun terpaksa ikut bersuara karena dilototi June.

"Diem lo!" ucap Jihyo pada Bambam sehingga laki-laki tersebut langsung duduk manis di tempatnya.

"JANGAN LUPA VOTE JAEROSE YA ADEK-ADEK..." teriak Jaehyun yang tidak mau kalah.

"PILIH NOMOR SATU YA... JAEROSE FOR KETOS AND WAKETOS 2020!" ucap Chaeyoung ikut-ikutan.

Jisoo dan Yedam sebagai kandidat dua pun tidak mau kalah, mereka juga berteriak untuk mengajak siswa-siswa memilih mereka. Jadilah ruang auditorium seperti pasar ikan.

***

"Kalian pilih siapa tadi?" tanya Chaeyoung pada Lisa dan Jennie.

"Kasih tau gak ya..." goda Jennie.

"Kasih tau dong..." balas Jisoo.

"Enggak deh, ntar liat aja siapa yang menang," ucap Jennie.

"Gue nih ya, kalo ketos bisa menjabat dua kali, udah pasti sih gue milih kak Chanyeol, terus jadi tim suksesnya lagi kayak tahun lalu. Gak habis pikir gue, udah muka di atas rata-rata, terkenal, ramah, tajir melintir, otak cemerlang, masa depan Lilis pun jadi cerah," ucap Lisa sambil senyum-senyum sendiri.

"Kakak gue itu!" protes Chaeyoung.

"Halah, lo mau milih ketos atau milih jodoh." cibir Jennie yang menanggapi ucapan Lisa.

"Ye... Kalo gue bisa milih jodoh juga udah gue pilih dari gue masih embrio kali, Jen..." balas Lisa.

"Ada-ada aja lo, Lis,"

"Btw gue punya feeling yang menang kali ini si Chaeyoung, soalnya kan si Jaehyun ada banyak kenalan di sekolah, pasti anak basket pada milih dia. Kalo gue kan wakilnya masih anak baru, belum banyak kenalan," ucap Jisoo.

"Jangan gitu dong Jis, lo mah kayak udah nyerah aja," ucap Chaeyoung.

"Jujur nih ya gais kalo Chaeyoung yang naik sih gue gak kaget. Tapi kalo nomor tiga yang naik, udah gak habis pikir gue lagi, gak sehat tuh semua orang yang milih nomor tiga!" ucap Lisa.

"Sirik bilang lo! Jangan cuma berani ngomong di belakang!" protes Bambam yang entah dari mana sudah muncul di meja mereka.

"Pergi lo! Kayak hantu aja muncul tiba-tiba!" cibir Lisa.

"Bangke." Bambam lalu pergi dari meja mereka.

"Eh gais, gue ke perpus bentar ya. Gue lupa harus ngembaliin buku," ucap Chaeyoung.

"Yaudah, mau ditemenin gak?" tanya Jennie.

"Gak usah," jawab Chaeyoung dan mendapat anggukan dari Jennie.

Chaeyoung pun berjalan ke arah perpustakaan yang terletak di lantai lima. Selama di koridor, ada banyak teman seangkatannya yang memuji debatnya tadi dan memberitahu bahwa mereka mendukungnya. Bukan hanya teman seangkatan, kakel dan beberapa adek kelas juga sempat mengajaknya berbicara.

Contohnya seperti Seulgi yang berpapasan dengan Chaeyoung di koridor, "Wah ada calon waketos nih, yang bakal jadi penerus gue," begitulah ucapan Seulgi. Seulgi memang merupakan wakil Chanyeol tahun lalu.

Ada juga adek kelas yang bahkan tidak ia kenal menghampirinya, "Halo kak, kakak tadi keren banget debatnya. Kita ngedukung kakak sama kak Jaehyun loh. Kita juga gabung di tim sukses nomor satu," ucap seorang adik kelas perempuan yang menghampirinya bersama temannya. Dan Chaeyoung hanya membalas mereka dengan senyuman dan ucapan terima kasih.

Chaeyoung pun akhirnya sampai di perpustakan. Seperti biasa, hanya ada siswa-siswi yang sedang fokus membaca di dalam perpus. Chaeyoung pun langsung berjalan ke arah sebuah rak buku yang familiar baginya dan menaruh buku yang ada di genggamannya ke rak buku tersebut. Baru saja gadis itu berbalik, ia mendapati Junkyu yang sedang membaca buku sambil bersender pada rak buku yang tidak jauh darinya.

Samperin gak ya?

Ntar kalo dikacangin gimana?

Samperin aja deh, caper dikit gapapa kali ya...

Chaeyoung pun berjalan mendekat ke arah Junkyu, "Em... Hai, Junkyu," sapa Chaeyoung saat sudah berdiri di depan lelaki itu. Junkyu yang menyadari keberadaan Chaeyoung pun hanya melirik gadis itu sekilas.

Buset gue dikacangin.

Chaeyoung kembali membuka suara,"Oh iya, gimana debat osis tadi? Seru gak?"

"Biasa aja." jawab Junkyu tanpa mengalihkan pandangannya dari buku bacaannya.

"Lo milih nomor berapa tadi?" tanya Chaeyoung lagi.

"Ngapain gue kasi tau, kan pemilihannya bersifat rahasia."

"Iya juga ya, hehehe..." ucap Chaeyoung sambil tertawa kikuk.

"Tapi gue rasa lo pasti milih nomor dua sih tadi, kan Jisoo kakak lo," ucap Chaeyoung lagi.

"Bukan berarti karena Jisoo kakak gue, gue bakal milih dia." Chaeyoung pun hanya berdiri kaku di hadapan lelaki itu, tidak tahu ingin membalas apa.

"Gue ngembaliin gelang lo bukan berarti lo bisa ngajak gue ngomong sesuka lo sekaan-akan kita saling kenal. Gue paling gak suka orang yang sok kenal kayak gini." ucap Junkyu yang kali ini sambil melihat ke Chaeyoung. Tetapi tepat setelah ia menyelesaikan kalimatnya, lelaki itu langsung berbalik meninggalkan Chaeyoung.

***

Junkyu jahatt😤

First TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang