BONUS

1.9K 265 39
                                    

"HEH! Itu yang di belakang bisa diem dikit gak?!" Jaehyun menghentikan pembahasannya mengenai acara sekolah ketika dirasa keributan June dan Yugyeom di pojok ruang OSIS makin menjadi-jadi. Biasalah, tiap rapat OSIS pasti mereka paling rajin muncul, padahal bukan anggota OSIS. Sebenarnya mereka gak ada niatan buat keributan sih, kan cuma mau nungguin Bambam aja, tapi karena June yang tidak sengaja ngeliat laba-laba lagi bikin jaring laba-laba di dekat tempat duduknya, akhirnya dia pun mengajak Yugyeom untuk menangkap laba-laba itu.

"Hehe... Sori." ucap June sambil nyengir lalu kembali duduk manis sama Yugyeom. Jaehyun langsung melanjutkan pembahasannya lagi. Tapi tidak berlangsung lama karena lelaki berwajah rupawan itu langsung menghela napas kasar untuk kesekian kalinya.

"Ini tolong yang di depan jangan pacaran mulu woi! Park Chaeyoung bisa gak sih lo liat gue bentar aja, lo wakil ketos loh. Lo, Kyu, ngapain di sini, kan harusnya lo latian di lapangan."

"Bikin panas aja sore-sore." lanjut Jaehyun.

Chaeyoung mendengus mendengar teguran Jaehyun lalu membenarkan posisi duduknya.

"Ngapain gue latian di lapangan kalau kaptennya aja ada di sini. Gue mah ngikutin kapten doang." balas Junkyu acuh tak acuh.

Jaehyun memijat pelipisnya. Dia tuh udah mau meledak rasanya waktu denger balasan Junkyu barusan. Gimana enggak, ini udah satu jam lebih mereka rapat tapi belum mendapat hasil apa-apa karena orang-orang yang ada di ruangan ini gak beres semua kecuali Jaehyun. Mana si wakil ketos lagi dalam mode bucin akut, belum lagi si Jisoo yang biasanya paling waras malah izin gak ikut rapat tadi. Kalau Jihyo? Ya emang waras sih, tapi kalau dari tadi kerjanya cuma adu bacot sama Bambam dan Jimin ya sama aja. Belum lagi Taehyung dan Mingyu yang duduk manis tapi cuma main hape. Gak ada akhlak semua emang nih anak OSIS.

"Ehem." dehaman Dahyun berhasil menarik perhatian Jaehyun yang udah stress sendiri di depan kelas.

"Apa?!" balas Jaehyun yang berhasil membuat satu ruangan bergidik ngeri. Nyali Dahyun pun jadi makin ciut mendengar balasan Jaehyun.

"Em... Itu... Gue... Gue izin pulang duluan ya, ada acara makan malam keluarga." ucap Dahyun ragu-ragu.

"Halah, alesan lo! Ini aja masih sore, mana ada orang makan malam sekarang." celetuk Bambam.

Jaehyun memejamkan matanya lalu menarik napas dalam-dalam, "Sekian rapat kita yang tidak berfaedah sore ini, kalian silahkan pergi." Jaehyun beranjak dari depan kelas setelah mengucapkan kalimat tersebut.

"Beneran nih? Ayok gais, kita pulang." ucap Bambam sambil menarik tasnya bersama June dan Yugyeom.

"Thankyou, Jae." ucap Chaeyoung dengan manis ke arah Jaehyun yang sedang merapihkan barang-barangnya. Gimana gak seneng, itu artinya kan Chaeyoung jadi bisa jalan sama Junkyu.

"Eh, elo Kyu, ke lapangan sekarang bareng gue. Lo Tae, awas lo kabur juga ya!"

Pupus sudah harapan Chaeyoung begitu mendengar ucapan Jaehyun.

"Ngapain bawa-bawa Junkyu?" tanya Chaeyoung.

"Lah? Kan dia anak basket."

"Gue izin gak latian dulu ya bang, hehe..." cengir Junkyu.

"Halah, banyak alesan lo! Udah sana pergi. Tapi minggu depan lo gak boleh bolos latian lagi." Akhinya Jaehyun pun meng-iyakan karena udah males urusannya jadi panjang, apalagi ada Chaeyoung.

"Nah gitu dong, dari tadi kek."

Jaehyun memutar bola matanya malas saat mendengar balasan temannya itu. Kalau orang lagi dalam mode bucin, ya Jaehyun udah gak bisa apa-apa lagi.

Chaeyoung dan Junkyu berjalan keluar dari ruang OSIS dan langsung berjalan ke arah parkiran. Chaeyoung pun kesenangan karena mereka jadi jalan, padahal tadi pas rapat dia udah kayak orang frustasi karena dikira rencana jalannya sama Junkyu batal.

"Kita jadi nonton kan?" tanya Chaeyoung ketika mobil Junkyu mulai jalan keluar dari area sekolah.

"Terserah kamu."

"Yaudah aku pesen tiketnya kalau gitu."

"Ntar mau makan di mana?" tanya Junkyu.

"Bebas." jawab Chaeyoung yang matanya masih menatap layar ponselnya.

Junkyu ngangguk-ngangguk doang, masih fokus nyetir.

Ting!

Tiba-tiba ponsel Junkyu berbunyi menandakan ada pesan masuk. Baru saja Junkyu ingin mengambil ponselnya yang terletak di tengah-tengah, tapi Chaeyoung langsung mengambilmya, "Kalau nyetir tuh fokus nyetir aja, gak usah buka-buka hape, bahaya tau! Udah aku aja yang cek."

"Hehe..."

Chaeyoung membuka ponsel Junkyu dan membaca pesan yang tetulis di sana, "Dari mama kamu nih, katanya kamu disuruh jemput Kezia les piano jam enam."

Junkyu mengangguk.

"Kezia siapa?" tanya Chaeyoung setelah menaruh ponsel Junkyu kembali ke tempatnya semula.

"Adek sepupu aku. Yang kemaren kamu ketemu ituloh di rumah. Yang main kuda-kudaan bareng bang Suho sampai kecebur di kolam ikan."

"OH, KIKI!"

"Iya, Kiki."

"Emang bakal sempat jemput Kiki kalau kita nonton sekarang?" tanya Chaeyoung.

"Sempetin aja lah. Lagian kita masih punya waktu dua jam buat berduaan sebelum diganggu Kiki." jawab Junkyu.

"Heh! Belajar dari mana gombal kayak gitu?" balas Chaeyoung.

"Belajar buat kamu."

"Yeu... Ditanya belajar dari mana malah jawab belajar buat siapa."

"Pokoknya awas aja kamu gombalin cewek lain kayak gitu."

"Gak bakal." balas Junkyu.

"Aku masih punya satu gombalan lagi, mau denger lagi gak? Kata Jihoon ini gombalan paling manjur." lanjut Junkyu.

"Apaan coba?" tantang Chaeyoung.

"Bapak kamu tukang cendol ya?"

"Emang kenapa?" balas Chaeyoung ragu-ragu.

"Cendolnya pesen satu-BAHAHHAHA..." tawa Junkyu pecah ketika melihat wajah serius Chaeyoung. Lelaki itu langsung dihadiahi toyoran di lengan kirinya.

"Sabar aja gue mah punya cowok kayak gini."

Chaeyoung mendengus. Bisa-bisanya si Junkyu mainin dia kayak gini. Padahal Chaeyoung udah masang ekspektasi tinggi, eh langsung jatoh pas denger kelanjutan gombalan Junkyu yang sangat tidak berfaedah jtu. Ya, memang Junkyu se-absurd itu. Tapi mau gimana lagi kalau Chaeyoung udah sayang.

***

Jadi sebenernya kemarin itu gak ada niatan samsek buat bonus chapter
Tapi karena aku liat komenan klian trus ada yg minta bonchap, jadi siangnya aku langsung buat
Aneh gak sih bonchapnya? Kyk aneh gmn gitu
Tolong maklumin aja ya gais soalnya aku gak pengalaman buat cerita yg baper" gitu, masih pemula

Udah sekian
Ini udah bener" ending buat cerita ini
Kalo tentang sequel aku tau byk yg nunggu tp aku cuma mau bilang semoga klian punya kesabaran tingkat tinggi buat nunggu
Soalnya kan aku udah blg gak dalam wkt dekat
Jdi ya gitu...

Oh iya, satu lagi mau ngucapin makasih ke pembaca" yang selalu ngasih semangat, bahkan di ending kemarin ada yg udah ngasih semangat buat sequel
LUV BYK" LAH BUAT KALIAN SEMUA❤❤❤

First TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang