🐨 - 16

1.8K 321 10
                                    

Chaeyoung sedang duduk santai di bangku kelasnya ketika Lisa dan Jennie yang baru datang langsung menghampirinya dengan terburu-buru.

"Ngapain sih lo berdua? Pagi-pagi udah kayak dikejar setan aja." Chaeyoung terheran-heran melihat Jennie dan Lisa yang ngos-ngosan di depannya.

Bagaimana tidak ngos-ngosan jika mereka lari dari lantai satu naik ke lantai tiga.

"ITU-" ucapan Lisa terpotong karena ia menarik napas dulu, "ANU-" lagi-lagi terpotong karena ia menarik napas.

"Bentar, narik napas dulu." ucap Jennie lalu menarik napas dalam-dalam.

"Paansih lo berdua? Gaje."

Setelah napas mereka kembali normal, akhirnya Jennie kembali bersuara, "Itu dibawah-" tapi lagi-lagi ucapan Jennie terpotong karena teriakan Bambam.

"WOI! DI BAWAH ADA ANAK BARU, TAPI ADEK KELAS! BUAT GUE AJA YA GAIS, JANGAN DIAMBIL!"

"Nah! Itu yang mau kita bilang." ucap Jennie.

"Lah, emang apa urusannya sama kita. Kan anak barunya bukan di angkatan kita, kenapa sampe heboh segala sih?" Chaeyoung terheran-heran.

"YA GIMANA GAK HEBOH, LO AJA YANG BELOM LIAT MODELANNYA KEK GIMANA!" Lisa heboh sendiri.

"WOI LIS, AWAS YA LO NGAMBIL TUH ANAK BARU!" teriak Bambam dari ujung kelas karena mendengar teriakan Lisa tadi.

"GUE CEWE BANGSAT!" Bambam nyengir mendengar balasan Lisa.

"Emang tuh adek kelas kenapa? Cantik? Apa gimana sih?"

"Cantik sih, imut juga gitu. Tapi masih imutan gue lah ya kemana-mana." ucap Lisa.

"Diem lu Lis! Gue aja yang ngomong." protes Jennie, "Jadi dia itu adeknya Kak Seokjin! KAK SEOKJIN, CHAENG!" giliran Jennie yang heboh sendiri.

"Emang kenapa kalo adeknya Kak Seokjin? Kan gue gak deket sama Kak Seokjin."

"Ya gak papa sih, gue cuma mau bilang kalau gen visual keluarganya Kak Seokjin tuh turun temurun." cengir Jennie.

"Bener tuh! Terus ada juga tuh yang bilang kalau dia itu sepupunya Tzuyu, anak kelas 10 yang cantik tinggi kek model ituloh!" ucap Lisa menggebu-gebu.

"Hah?! Seriusan lo? Sepupunya Tzuyu?" Bambam yang tidak sengaja mendengar Lisa pun ikut heboh sendiri.

"Kata anak-anak di bawah si gitu..." jawab Lisa.

"Mampus gue." ucap Bambam.

"Kenapa lo Bam?" tanya June yang ada di situ juga.

"Pupus harapan gue buat dapetin tuh anak baru. Ternyata sepupunya udah pernah gue alusin. Ntar mereka berantem gara-gara gue, kan gue gak enak." ucap Bambam.

"Anjir... Kayak mereka pada mau aja sama lo." cibir Lisa.

"Bangsat."

***

"Emang tuh adek kelas yang mana sih? Stres gue dari pagi denger berita tentang dia doang." ucap Chaeyoung yang aksi makannya di kantin terganggu karena teman-temannya heboh membahas anak baru itu.

"Lah emang lo belom tau dia yang mana, Chaeng?" tanya Jennie.

"Cia... Kudet banget temen gue satu ini." Lisa mengejek Chaeyoung.

"Elo Jis? Lo pasti tau kan? Soalnya gue denger-denger katanya dia adeknya Kak Seokjin. Kan lo lagi deket tuh sama Kak Seokjin, emang bener Kak Seokjin punya adek? Gue kira selama ini dia anak tunggal." ucap Jennie mengingat Seokjin yang selalu mendekati temannya yang satu itu.

First TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang