🐨 - 34

1.6K 302 93
                                    

"Chaeng, gue numpang di elo ya. Anterin sampe depan kompleks aja." ucap Lisa.

"Lah? Tumben lo gak bareng Bambam." ucap Jennie.

"Yeu... Kan lo tau sendiri sekarang dia kerjanya godain adek kelas mulu. Ogah gue balik bareng dia."

"Ada-ada aja." ucap Jisoo sambil geleng-geleng kepala.

"Sori Lis, tapi hari ini gue gak bawa mobil." ucap Chaeyoung.

"Kok lo gak bawa mobil lagi? Kemarin lo juga gak bawa mobil gara-gara dijemput adeknya Jisoo itu. Terus ntar lo pulangnya ama siapa?"

"Sama Junkyu dong." jawab Chaeyoung dengan senyum yang mengembang.

"Halah, belom juga jadian, udah bucin duluan." cibir Jennie.

"JENNIE JAHAT!" protes Chaeyoung.

"Tuh, si Junkyu udah dateng." Jisoo menunjuk Junkyu dengan dagunya. Chaeyoung menoleh dan mendapati Junkyu yang baru saja masuk ke dalam kelasnya.

Tumben masuk, biasanya nungguin di depan. Batin Chaeyoung.

"Kalo gitu gue duluan ya gais." ucap Chaeyoung dengan senyuman yang mengembang di wajahnya.

"Gaya lu! Belom juga jadian." cibir Jennie saat Chaeyoung dan Junkyu hendak pergi keluar dari kelas.

"Iri bilang bos!" balas Chaeyoung lalu menarik tangan Junkyu keluar sebelum Jennie ngomong macam-macam lagi.

"Lo kok tumben gak nunggu gue di lobi? Kemarin kan lo nunggunya di sana." Chaeyoung membuka suara saat mereka sedang berjalan beriringan di koridor sekolah.

"Ya gak pa-pa. Ntar kalo gue nunggu di lobi yang ada lo dipepet duluan sama bang Jaehyun kayak kamarin."

"Hah?" Chaeyoung cengo mendengar jawaban Junkyu. Dia tidak mengerti maksud lelaki di sampingnya itu. Seingatnya kemarin memang dia turun ke lobi sama Jaehyun, tapi itupun karena Jaehyun yang datang duluan ke kelasnya untuk membahas tentang rapat OSIS jumat besok. Tapi pada akhirnya dia tetap pulang sama Junkyu kok.

"Junkyu!" Suara seorang perempuan menyambut mereka berdua saat baru menginjakkan kaki di lobi sekolah. Tentu saja membuat keduanya menoleh.

Minju berjalan ke arah mereka, meninggalkan gerombolan temannya. Senyum manis ia tunjukkan sambil melihat ke arah Junkyu.

"Halo kak." Minju tetap menampilkan senyum manisnya saat menyapa Chaeyoung.

Chaeyoung pun membalasnya dengan senyum juga, "Halo."

Tapi entah ini hanya perasaan Chaeyoung saja atau memang benar, ia merasa senyum yang Minju tunjukkan padanya seperti senyum sinis.

"Kyu, yuk balik, nyokap gue katanya mau ketemu sama lo." ucap Minju sambil berusaha menarik tangan Junkyu.

Junkyu yang mendengar perkataan Minju jadi heran sendiri, "Ngapain nyokap lo mau ketemu sama gue?"

"Gak tau juga, tapi katanya dia mau liat orang yang selalu nganterin gue pulang. Kayaknya nyokap gue mau ngucapin makasih. Makanya ayuk cepetan." Minju lagi-lagi berusaha menarik tangan Junkyu.

Chaeyoung yang melihat kejadian tepat di depannya ini hanya mendengus. Yasudahlah kalau memang hari ini dia tidak jadi pulang dengan Junkyu. Mungkin nanti dia bisa mencari tebengan atau ikut jadi nyamuk di mobil Chanyeol. Sekali-sekali mencoba jadi nyamuk sepertinya tidak buruk juga, apalagi nyamuk kakaknya sendiri.

"Yaudah kalo gitu gue duluan ya." Chaeyoung membuka suara yang membuat Minju tersenyum puas.

Chaeyoung hendak berjalan pergi meninggalkan keduanya, tetapi ia merasakan tangannya ditahan. Ia menoleh ke arah pergelangan tangannya yang yang digenggam oleh tangan Junkyu lalu menoleh ke arah lelaki itu dengan tatapan bingung.

"Sori tapi gue gak bisa nganter lo. Hari ini gue pulang bareng dia." Junkyu melirik Chaeyoung.

"Gak pa-pa. Kita bisa nganterin kak Chaeyoung dulu terus lanjut ke rumah gue."

"Gak. Sori Minju, hari ini gue gak bisa. Sampein permintaan maaf gue ke nyokap lo." ucap Junkyu lalu menarik tangan Chaeyoung meninggalkan lobi. Mereka berjalan ke arah mobil Junkyu yang terparkir di parkiran masih dengan tangan Junkyu yang menggenggam pergelangan tangan Chaeyoung. Tapi genggaman itu terlepas saat mereka akan masuk ke dalam mobil.

"Lo kenapa gak pulang bareng Minju aja?" akhirnya Chaeyoung membuka suara saat mobil mulai jalan.

"Lah? Emangnya kenapa?"

"Gak." Chaeyoung menggeleng lalu mengalihkan pandangannya ke luar kaca jendela mobil di sampingnya.

"Lo gak cemburu kan?" tanya Junkyu secara tiba-tiba.

"Ya enggaklah! Ngapain coba gue cemburu!? Ada-ada aja lo." Chaeyoung berusaha menjawab dengan santai.

Junkyu tersenyum kecut mendengar jawaban gadis di sampingnya itu. Matanya masih fokus ke jalanan.

"Gue kan udah bilang kemarin kalo gue bakal nonton di rumah ko. Ngapain juga gue ngurusin Minju kalo ada yang lebih penting dari dia."

"Emang apa yang lebih penting dari Minju?"

"Ya streaming di rumah lo lah." Junkyu mengucapkan kalimat itu dengan wajah tanpa dosa.

Charyoung tercengang.

"Sialan! Berarti bener lo cuma mau manfaatin wifi rumah gue doang! Bener-bener lu ya! Gak ada acara numpang nonton di rumah gue. Habis nganterin gue pokoknya lo harus langsung balik. Gue ga menerima tamu tak diundang."

Junkyu tertawa, tidak percaya Chaeyoung percaya dengan ucapannya tadi.

"Ngapain lo ketawa?! Gak lucu." Chaeyoung jadi kesal sendiri melihat Junkyu tertawa seenaknya.

"Lo lucu sih. Ngapain juga gue ke rumah lo cuman buat numpang streaming pake wifi lo. Kayak gak ada wifi aja di rumah."

"Terus apa dong yang lebih penting dari Minju? Jangan bilang lo ke rumah gue karna mau liat kakak gue. Lo gak-" Chaeyoung menggantungkan kalimatnya, ia memicingkan matanya ke arah Junkyu.

"Apaansih! Buat gue yang lebih penting itu ngabisin waktu berdua sama calon pacar." Junkyu melirik ke arah Chaeyoung, berusaha melihat reaksi gadis itu.

"Lo-" Chaeyoung kembali menggantungkan ucapannya. Wajahnya masih memasang tampang terkejut.

"Lo gak-"


























"Lo gak niat buat nembak bang Chanyeol kan?"

Bagaikan disambar petir, Junkyu mematung setelah mendengar pertanyaan gadis itu. Sepertinya dia salah pilih orang.

***

Maaf bgt bru bisa update setelah hampir dua bulan
Setelah ini juga gak tau bisa update cepet atau enggak soalnya tugas skolah masih numpuk
Tapi tetep bakal diusahain kok

Dan terakhir aku cuma mau bilang makasi byk" buat yg masih setia nungguin cerita ini yang gak kelar" dan blum menemukan titik terang

First TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang