🌹- 39

1.5K 302 56
                                    

"Kamu kenapa bawa mobil sih?!" Baru aja baikan, Junkyu dibuat kesel lagi sama Chaeyoung. Padahal kan niatnya pengen pulang bareng Chaeyoung, tapi ternyata cewek itu bawa mobil. Huft, batal deh rencana Junkyu.

"Lah? Kan elo yang tadi pagi pake acara ngambek!" Chaeyoung tidak kalah ngegas membalas Junkyu. Sepertinya mereka lupa kalau mereka baru saja baikan beberapa jam yang lalu.

"Ya terus kalo tau gue lagi ngambek, kenapa gak telpon minta jemput tadi pagi?!"

"Ya kan namanya juga gengsi! Masa gue telpon duluan minta jemput!?"

"Terus kenapa gak bareng bang Chanyeol?!"

"Kan lo tau sendiri gue gak suka jadi nyamuk!"

"Permisi, ini suami istri gak usah bertengkar di sini. Masalah rumah tangga diselesaikan di rumah aja, gak usah dibawa-bawa ke sekolah." Junkyu yang hendak membalas ucapan Chaeyoung langsung mengurungkan niatnya saat mendengar suara Hyunsuk yang sedang jalan bersama Mingyu menghampiri mereka. Tapi sejak kapan Hyunsuk sama Mingyu jadi dekat sampai jalan berdua begini?

"Lagian masalah di sekolah udah banyak, gak usah pake bawa-bawa masalah rumah tangga deh." ucap Mingyu.

"Apaan sih lo dateng-dateng main nimbrung-nimbrung aja!" balas Chaeyoung.

"Lah? Kok jadi gue?!" protes Mingyu tidak terima.

"Lo berdua kali yang berantem di sini, ganggu pemandangan aja! Gak liat apa dari tadi orang-orang udah merhatiin!?" lanjut Mingyu.

Chaeyoung dan Junkyu mengedarkan pandangan ke sekitar mereka. Benar saja, murid-murdi yang lewat rata-rata melihat ke arah mereka.

"Udah ah, gue sama Hyunsuk duluan, mau bantuin si Bambam yang udah diseret sama nyokapnya tadi." Mingyu pun melangkahkan kakinya melewati Chaeyoung dan Junkyu.

"Duluan, Kyu. Duluan, kak Chaeyoung..." ucap Hyunsuk lalu menyusul Mingyu.

"Udah ah, gak ada pilihan lain. Ayok pulang." ucap Junkyu.

Chaeyoung menghela napas, "Oke."

Mereka berdua pun berjalan bersama menuju parkiran. Untungnya mobil keduanya terparkir tidak terlalu jauh.

"Kamu masuk duluan aja. Ntar aku ikutin dari belakang." ucap Junkyu denga lembut, tidak seperti waktu di lobi tadi.

"Ngapain ngikutin dari belakang?"

"Ya gak pa-pa, biar bisa mastiin kamu tiba dengan selamat."

"Apaam sih, geli gue." Chaeyoung pun masuk ke dalam mobilnya lalu Junkyu juga masuk ke dalam mobilnya yang terparkir tidak jauh.

Chaeyounh mulai menjalankan mobilnya keluar dari area sekolah, diikuti mobil Junkyu yang berada tepat di belakang mobil Chaeyoung. Ada-ada aja si Junkyu, ngapain pake ngikutin Chaeyoung segala?

Saat di lampu merah, ponsel Chaeyoung berbunyi tanda ada telpon masuk. Chaeyoung mengerutkan keningnya saat mendapati nama Junkyu tertera di layar ponselnya lalu melirik mobil Junkyu yang masih ada tepat di belakangnya melalui spion.

Ada-ada aja nih anak. Batin Chaeyoung.

"Napa?" tanya Chaeyoung begitu mengangkat telpon dari Junkyu dan me-loud speaker telponnya karena dia sedang nyetir.

"Gak pa-pa. Pengen nelpon aja, biar serasa pulang berdua meskipun pisah mobil." Suara Junkyu terdengar dari ponsel Chaeyoung yang ia taruh di kursi penumpang sampingnya.

"Apaansih, gaje."

"Biarin. Salah siapa kita gak bisa pulang bareng."

Chaeyoung memutar bola matanya, tuh kan mulai lagi deh si Junkyu.

"Udah ah, gak usah bahas itu. Males."

"Oke. Kalo gitu kita bahas tentang kita aja."

"Hah? Apaan sih? Kan dari tadi juga kita udah bahas tentang kita. Bahas Pak Mahmud aja, gila aja tuh guru tadi ngasih PR satu buku. Mana PR nya minta dikumpulin besok lagi. Gimana gak pusing pala gue dari tadi."

Junkyu tersenyum di seberang sana saat mendengar celotehan Chaeyoung, "Kalo aku nembak kamu sekarang, kamu terima gak?"

Suara Junkyu itu berhasil membuat Chaeyoung tertegun. Ini maksudnya gimana? Junkyu nembak dia sekarang ini ceritanya? Atau Junkyu cuma main-main aja nih nembaknya? Tolong Chaeyoung udah gak bisa fokus nyetir lagi gara-gara ucapan Junkyu barusan.

"Kenapa diem? Belum siap ya? Yaudah besok-besok kalo udah siap bilang ya, biar aku bisa nembak. Kan gak enak tanpa status tapi berduaan mulu."

Hening. Chaeyoung tidak tahu ingin balas ucapan Junkyu bagaimana.

"Jangan nerima orang lain juga kalo aku belum nembak. Ntar kalo aku udah ditolak, baru kamu boleh nerima yang lain."

Tolong, Chaeyoung pengen kabur aja sekarang. Kenapa sih Junkyu jadi bahas hal serius kayak gini? Kan Chaeyoung-nya jadi gugup, gak biasanya Junkyu bahas beginian. Mana bisa fokus lagi Chaeyoung nyetir kalo Junkyu udah bahas hal kayak gini.

Tapi sebesar apapun rasa pengen kabur Chaeyoung, nyatanya dia tidak bisa karena mobil Junkyu yang tepat berada di belakangnya masih mengikutinya. Jadi akhirnya Chaeyoung memutuskan untuk mematikan telpon Junkyu saja. Dia belum siap mental membahas hal beginian dengan Junkyu. Junkyu yang tahu telponnya dimatikan hanya tersenyum pahit. Dia bingung, ini sebenarnya dia ditolak, atau Chaeyoung-nya aja yang belum siap? Kalau boleh berharap, dia ingin berharap pada kemungkinan kedua.

Sampai di depan rumah Chaeyoung, mobil gadis itu langsung masuk ke garasi. Sedangkan mobil Junkyu berhenti di depan pagar rumah Chaeyoung yang terbuka menampilkan garasi. Chaeyoung sengaja berlama-lama keluar dari mobil, dia tidak bisa bertemu Junkyu sekarang. Junkyu yang memang menyadari Chaeyoung tidak keluar-keluar dari mobil pun memutuskam untuk menjalankan mobilnya. Dia cukup peka kalau Chaeyoung sekarang sedang menghindarinya.

Chaeyoung menghela napas lega ketika mobil Junkyu berlalu dari depan rumahnya. Gadis itu keluar dari mobil. Baru saja ingin membuka pintu rumahnya, sebuah pesan masuk ke ponselnya.

Junkyu🐨
Gue duluan
Gue cukup peka kalau lo belum siap ketemu gue.

***

First TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang