🌹- 7

2.2K 387 7
                                    

Junkyu berjalan masuk ke dalam sebuah cafe yang terletak di pinggir jalan dengan sebuah laptop di tangannya. Awalnya ia ingin pergi ke cafe tempat biasa ia mengerjakan tugas sekolahnya, tetapi tiba-tiba saja cafe itu hari ini sedang tutup. Sehingga berakhirlah dia di cafe yang tidak terlalu ramai dan tidak terlalu sepi ini.

Junkyu menempati meja yang terletak di pojok supaya lelaki itu dapat berkonsentrasi. Ia sebenarnya bisa saja mengerjakan tugasnya di rumah, tapi entah kenapa hari ini lelaki itu merasa sangat sumpek di rumah. Baru saja ingin fokus ke tugas-tugasnya, lelaki itu sudah merasa risih dengan tatapan-tatapan dari sebagian pengunjung cafe ini, terutama dari kaum hawa. Bagaimana bisa ia fokus mengerjakan tugas jika sebagian besar cewek yang ada di cafe itu meliriknya sambil berbisik-bisik.

"Hm." deham seseorang yang membuat Junkyu menoleh dan mendapati seorang gadis telah berdiri di samping mejanya, "Sendirian aja? Gak bosen?" tanya gadis itu.

"Gak." jawab Junkyu dingin.

"Gue boleh duduk di sini gak?" tanya gadis itu dengan senyuman manisnya sambil menunjuk kursi kosong di hadapan Junkyu.

Junkyu hanya menatap bingung gadis itu, "Gue rasa kita gak saling kenal sampai lo boleh duduk semeja sama gue." jawab lelaki itu masih dingin.

"Kalo gitu kenalin, gue Kim Minju." ucap gadis itu yang sudah duduk di hadapan Junkyu sambil menyodorkan tangannya untuk kenalan, tidak lupa dengan senyuman manis di wajahnya.

"Gue gak mau tau nama lo. Dan siapa yang ngebolehin lo duduk di situ?" Junkyu stress sendiri menghadapi gadis bernama Minju ini.

"Kan kursinya kosong..." jawab Minju dengan polos.

Junkyu pun dibuat kesal sendiri dengan tingkah Minju. Akhirnya lelaki itu memilih untuk tidak ambil pusing dengan gadis di hadapannya ini.

"Btw lo anak mana? Serius banget kerja tugasnya." Minju kembali membuka suara saat merasa lelaki di hadapannya itu seakan tidak menganggapnya ada.

"Bukan urusan lo." jawab Junkyu dengan datar.

"Kalo gitu nama lo siapa? Gak adil dong lo tau nama gue tapi gue gak tau nama lo." Minju kembali membuka suaranya.

"Gue udah lupain nama lo."

"Kalo gitu gue ingetin lagi, nama gue Kim Minju."

"Gue gak peduli."

Karena selalu diajak berbicara oleh Minju, Junkyu pun merasa kesal. Lelaki itu berpikir untuk pindah ke cafe lain. Tetapi ia mengurungkan niatnya ketika mendapati seorang gadis yang baru saja masuk ke dalam cafe itu.

"Mending lo pergi deh." ucap Junkyu pada Minju sehingga membuat gadis itu memandang bingung, "Park Chaeyoung! Sini!" teriak Junkyu sambil melambaikan tangannya ke arah perempuan yang baru saja masuk itu.

Ya, perempuan yang baru saja masuk itu adalah Chaeyoung. Jangan tanya kenapa Junkyu tahu nama Chaeyoung padahal mereka tidak pernah berkenalan. Siapa yang tidak tahu Park Chaeyoung di sekolahnya, adiknya Park Chanyeol, waketos, gengnya Jisoo, cantik, pintar, baik, kurang apa lagi coba.

Chaeyoung yang melihat Junkyu pun hanya memandang heran lelaki itu. Bukannya kemarin Junkyu bersikap dingin? Kenapa hari ini lelaki itu seakan sok kenal dengannya? Tapi pada akhirnya Chaeyoung tetap melangkahkan kakinya ke arah Junkyu.

"Lo bisa pergi gak? Pacar gue udah dateng." ucap Junkyu pada Minju. Minju yang merasa tertolak oleh Junkyu pun langsung berdiri dan kembali ke teman-temannya dengan suasana hati yang kesal.

"Kenapa manggil gue?" tanya Chaeyoung yang masih berdiri di situ.

"Sori, tapi lo bisa bantuin gue gak?" tanya Junkyu.

"Bantuin apa?"

"Duduk di situ." ucap Junkyu sambil menunjuk kursi yang habis ditempati Minju tadi. Chaeyoung pun duduk di hadapan lelaki itu.

"Emangnya cewek tadi yang duduk di sini siapa?" tanya Chaeyoung kepo.

"Gak tau, gak kenal." jawab Junkyu yang membuat Chaeyoung terkekeh.

Mereka berdua pun sibuk dengan kegiatan masing-masing. Junkyu tidak ada niatan untuk memulai pembicaraan dengan gadis di hadapannya itu, karena ia hanya butuh gadis itu untuk duduk di depannya. Sedangkan Chaeyoung juga tidak tahu ingin berbicara apa karena ia merasa Junkyu sangat susah didekati, nanti malah dia dikacangi.

***

Mobil Junkyu berhenti tepat di depan pagar rumah Chaeyoung. Setelah dari cafe tadi sore, Junkyu berinisiatif untuk mengantar Chaeyoung pulang. Karena bagaimanapun Chaeyoung telah menolongnya dari perempuan centil di cafe tadi. Kalau ada yang bertanya kenapa Junkyu bawa mobil sendiri maka pertanyakan hal tersebut ke anak-anak SMA dibawah umur yang sudah bawa mobil sendiri. Apalagi orangtua Junkyu juga tidak masalah jika anaknya bawa mobil sendiri. Tapi sebenarnya Junkyu hanya bawa mobil jika tidak ada yang mengantarnya.

"Makasih," ucap Chaeyoung yang hendak keluar dari mobil itu.

"Btw, gue juga mau bilang makasih." perkataan Junkyu membuat gadis itu tidak jadi keluar dan menoleh ke arah Junkyu dengan tatapan bingung.

"Makasih karena udah nolongin gue cari cewe tadi," lanjut Junkyu yang membuat Chaeyoung tertawa.

"Ga papa kali, santai aja," ucap Chaeyoung, "Tapi gue gak terima ya lo langsung teriak nama gue kayak tadi," protes Chaeyoung bercanda.

"Kenapa?"

"Kan gue lebih tua dari lo. Gak sopan dong kalo lo main teriak nama gue langsung kayak tadi..."

"Jadi gue harus manggil apa?"

"Pake apa kek gitu, masa langsung Park Chaeyoung. Atau pake kak depannya biar sama kayak lo manggil Jisoo,"

"Lah kenapa kayak kak Jisoo? Kan lo bukan kakak gue."

"Serah lo deh! Suka-suka lo aja!" ucap Chaeyoung lalu keluar dari mobil Junkyu karena kalau ia tetap di dalam maka debat masalah ini tidak akan selesai. Melihat tingkah lucu Chaeyoung, lelaki itu tanpa sadar membentuk senyum kecil di bibirnya.

Chaeyoung pun masuk ke dalam rumahnya bersamaan dengan mobil Junkyu yang jalan menjauh dari rumahnya. Baru saja masuk ke dalam rumah, Chaeyoung sudah mendapati Chanyeol yang sedang nonton drakor di ruang tengah.

"Eh itu ada temen lo di atas," ucap Chanyeol yang menyadari bahwa adiknya sudah pulang.

"Hah? Siapa yang ke sini malem-malem? Kok gak nelpon gue?" tanya Chaeyoung

"Itu adeknya Suho."

"Jisoo? Ngapain dia dateng malem-malem?" tanya Chaeyoung, sedangkan Chanyeol hanya menggidikkan bahunya tanpa menoleh dari layar TV di depannya.

Chaeyoung pun berjalan cepat ke arah kamarnya yang terletak di lantai dua. Dan benar, di kamarnya sudah ada Jisoo yanga duduk manis di atas kasurnya sambil memainkan ponselnya.

"Lo kenapa pulang lama banget sih?!" protes Jisoo saat melihat Chaeyoung yang baru saja masuk ke kamar.

"Elo yang ngapain di sini, gak nelpon segala lagi kalo mau dateng." balas Chaeyoung.

"Hehehe... Sori," ucap Jisoo sambil nyengir, "Emang lo dari mana sih?"

"Bantuin adek lo." jawab Chaeyoung dengan polos.

"HAH?! ADEK GUE? JUNKYU?!" Jisoo terkejut dengan pernyataan Chaeyoung barusan. Mendapat pertanyaan dari Jisoo, Chaeyoun pun menganggukkan kepala sebagai jawabannya.

Tiba-tiba saja Chaeyoung teringat pada payung yang diberikan Junkyu, "Oh iya! Mumpung lo di sini," ucap Chaeyoung lalu mengambil payung yang ada di atas meja belajarnya dan memberinya kepada Jisoo, "Nih, payung lo,"

"Apaan lagi ni? Kok payung gue bisa ada di elo?" Jisoo semakin dibuat bingung.

"Jangan bilang Junkyu yang ngasih ke elo pas hujan waktu itu," tebak Jisoo.

"Hehehe, iya..." jawab Chaeyoung.

"Omaigat! Kok lo bisa deket sama adek gue sekarang? Pokoknya kalo si Junkyu ngedeketin elo, lapor aja ke gue! Ntar biar gue yang marahin tuh anak." ucap Jisoo. Chaeyoung pun hanya tersenyum kikuk menanggapi ucapan temannya itu.

***

First TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang