🌹- 29

1.5K 275 2
                                    

"Lo tumben gak latian." Chaeyoung membuka suara saat berada di dalam mobil Junkyu. Sekarang mereka sedang menuju toko bunga tempat anak OSIS memesan bunga kemarin. Karena jumlah buket bunga yang dipesan banyak, jadinya orangnya nyuruh buat ngambil hari ini aja.

"Soalnya kapten gak ada, anak-anak jadi males latian. Terus anak kelas dua belas juga udah gak ikut latian lagi." jawab Junkyu. Padahal mah tadi sebenarnya anak-anak yang lain masih latihan terus Junkyu niatnya juga mau ikut latihan, tapi karena mau ngantar Chaeyoung, Junkyu pun mengurungkan niatnya untuk latihan.

"Ohh..." Chaeyoung manggut-manggut.

"Elo tumben gak bawa mobil."

"Lagi males."

"Udah tau males bawa mobil, pake sok-sokan gak mau diantar jemput." cibir Junkyu dengan suara yang agak kecil. Ia sangat ingat dulu Chaeyoung bilang dia malas bawa mobil sendiri, tapi malah akhir-akhir ini dia sendiri yang sok-sokan pake acara bawa mobil. Memang sepertinya rasa malas bawa mobil tidak bisa hilang dari dalam diri Chaeyoung.

Chaeyoung mendengar ucapan Junkyu, tapi ia diam saja. Tidak tahu ingin balas apa. Yakali dia balas dia bawa mobil karena mau ngehindarin Junkyu. Akhirnya suasana di mobil hening kembali.

"Sekarang pacaran sama Jaehyun?" tiba-tiba sebuah pertanyaan keluar dari mulut Junkyu, membuat Chaeyoung tersentak.

"Hah?"

Junkyu berdecak kesal, "Lo udah pacaran sama Jaehyun?"

"Siapa yang bilang?"

Junkyu mendengus, bukannya mendapat jawaban malah mendapat pertanyaan balik.

"Gue yang bilang."

"Kalo gitu lo sotoy."

Junkyu mengerutkan keningnya, "Kok gue yang sotoy?" tanya Junkyu tidak terima.

"Ya karena lo udah salah nyimpulin status hubungan gue sama Jaehyun."

"Ohh... Belom jadian ternyata, kirain." batin Junkyu.

Tidak lama, mobil Junkyu sudah berhenti tepat di depan sebuah toko bunga yang dindingnya dicat warna coklat dengan pola batu bata.

Chaeyoung dan Junkyu turun dari mobil. Mereka berjalan masuk ke dalam toko bunga tersebut yang sudah dipenuhi dengan buket-buket bunya berwarna pink karena sekarang temanya valentine.

"Selamat datang." seorang pekerja perempuan yang sedang menghias bunga di dekat pintu masuk langsung menyapa mereka dengan senyuman ramah. Membuat Chaeyoung dan Junkyu ikut tersenyum membalas senyuman pekerja itu.

"Eh, yang kemarin, kan? Mau ngambil pesanan bunga yang kemarin?" tanya pekerja itu lagi tanpa menghilangkan senyum di wajahnya.

"Iya."

"Langsung aja ke kasir kak."

"Oke."

Chaeyoung dan Junkyu berjalan ke arah kasir dan mendapati pekerja lainnya sedang berdiri di belakang meja kasir itu.

"Eh, kakak mau ngambil pesenan yang kemarin?" pekerja itu juga mengingat wajah Chaeyoung saat datang memesan bunga bersama Jihyo dan Jimin kemarin.

Chaeyoung mengangguk menjawab orang itu.

"Di sini kak." pekerja tersebut mengarahkan Chaeyoung ke meja yang sudah dipenuhi oleh beberapa buket bunga mawar yang besar.

"Kakak coba cek dulu, udah pas apa belum atau ada yang kurang." pekerja tersebut kembali bersuara.

Chaeyoung mengangguk. Tetapi sebelum ia mulai mengecek buket-buket bunga mawar itu satu-persatu, ia menoleh ke Junkyu yang berdiri di sampingnya.

"Lo kalo mau liat-liat, liat-liat aja dulu. Ntar lo bosen nungguin gue cek bunga." ucap Chaeyoung karena dari tadi ia mendapati Junkyu yang menoleh kanan kiri untuk melihat bunga-bunga yang ada di toko itu.

"Oke." Junkyu menjauh dari Chaeyoung.

Setelah memeriksa bunga-bunga pesanan selama beberapa menit, akhirnya Chaeyoung berjalan ke kasir untuk membayar bunga-bunga itu karena kemarin ia belum sempat bayar. Baru selesai melakukan proses pembayaran, tiba-tiba Junkyu datang dengan sebuket bunga mawar yang di tangannya.

"Mba, saya mau yang ini ya." ucap Junkyu.

Chaeyoung sudah menatap lelaki itu dengan penuh tanda tanya dari tadi. Tetapi Junkyu tidak menghiraukan tatapan Chaeyoung dan membayar bunga itu.

"Palingan buat si Minju." batin Chaeyoung berusaha untuk tidak geer. Meskipun masih ada sedikit harapan bahwa bunga itu untuknya.

Setelah Junkyu membayar, mereka langsung naik ke mobil. Pekerja toko itu juga ikut bantu membawakan buket-buket bunga yang Chaeyoung pesan ke dalam mobil Junkyu. Sekarang bagasi mobil Junkyu sudah penuh dengan buket bunga yang berwarna dominan pink.

Chaeyoung yang sudah mengambil posisi duduk di kursi penumpang mengira Junkyu akan langsung menjalankan mobilnya. Tetapi Junkyu tidak kunjung menjalankan mobilnya keluar dari parkiran itu. Chaeyoung pun menatap bingung ke arah Junkyu.

"Kayaknya dompet gue ketinggalan. Bentar ya." ucap Junkyu lalu keluar lagi dari mobil dan masuk ke toko bunga.

Chaeyoung memainkan ponselnya sembari menunggu Junkyu. Ia membuka group chat anak OSIS untuk memberitahu kalau bunganya sudah ia ambil. Tidak lama setelah itu, Chaeyoung merasa pintu mobil di kursi belakang dibuka sehingga membuatnya menoleh dan mendapati Junkyu.

"Ngapain lo?"

"Enggak. Ternyata dompet gue di sini." Junkyu nyengir. Ia menutup pintu belakang dan kembali duduk di kursi pengemudi. Junkyu lalu menjalankan mobilnya kembali ke sekolah.

"Lo ngapain beli bunga tadi?" Chaeyoung akhirnya menyuarakan pertanyaan yang dari tadi ia tahan.

"Emang kenapa?" balas Junkyu.

"Aneh aja lo tiba-tiba beli bunga. Emangnya buat siapa?" Chaeyoung melirik sekilas ke Junkyu.

"Buat Minju." mungkin seharusnya Junkyu tidak menjawab pertanyaan Chaeyoung yang itu.

Tuh kan, bener. Batin Chaeyoung kecewa.

"Oh." ucap Chaeyoung lalu ia memilih untuk diam, tidak ingin bersuara lagi. Dan sisa perjalanan ke sekolah diliputi keheningan di mobil Junkyu.

Memang Junkyu membeli bunga yang Chaeyoung liat tadi untuk Minju. Tapi sebenarnya Junkyu beli bunga itu untuk balas budi ke Minju. Karena beberapa hari yang lalu, Junkyu makan di cafe Yedam karena ingin mengerjakan tugas tapi dompetnya ketinggalan dan kebetulan sekali ia bertemu dengan Minju. Jadinya Minju yang membayar makanannya. Padahal Junkyu bisa saja bilang pada Yedam untuk memberitahu pegawai cafe-nya agar membiarkan Junkyu. Tetapi Minju saja yang ngotot untuk bayarin Junkyum. Katanya,

"Yedam emang temen lo, tapi dia lagi gak di sini. Gak enak tau sama pegawai cafe-nya."

Junkyu mengerutkan keningnya.

"Udah gue aja yang bayar." ucap Minju lagi. Dan berakhirlah dengan Minju yang membayar makanan Junkyu.

"Makasih. Besok di sekolah gue ganti." ucap Junkyu karena memang ia tidak suka berutang budi pada orang, apalagi kalau orangnya itu Minju.

"Gue gak mau lo ganti dengan uang. Gue juga gak mau lo bales nraktir gue. Dan karena berhubung sekarang udah mau valentine, gue mau lo beliin gue bunga buat hari valentine." ucap Minju dengan senyuman lebar yang mengembang di wajahnya.

Awalnya Junkyu pengen nolak, tapi gajadi karena dia sadar kalau dia sekarang memiliki utang budi pada Minju. Kan gak enak kalau orang udah nolongin, tapi kita malah nolak permintaannya.

Junkyu menghembuskan nafasnya kasar, dan menyetujui permintaan Minju. Sehingga gadis di hadapannya itu tersenyum lebih lebar.

Dan berakhirlah Junkyu dengan sebuket mawar yang ia beli tadi. Sudah pasti Junkyu tidak akan memesan bunga di OSIS. Bakal malu seumur hidup dia kalo Yedam sama Hyunsuk tau, kan dua temannya itu anak OSIS. Plus hal itu bakal jadi bahan gosip di geng mereka.

***

First TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang