🐨 - 40

1.5K 285 20
                                    

Sudah tiga hari semenjak Junkyu dan Chaeyoung membahas hal 'itu'. Kalian tahulah itu hal apa. Dan semenjak tiga hari itu juga Chaeyoung tidak melihat Junkyu. Bukan karena Chaeyoung yang menghindar, tetapi memang karena mereka membahas hal itu pada hari kamis, jadi sebenarnya hari jumat doang yang tumben-tumbennya Chaeyoung gak ketemu Junkyu di sekolah. Soalnya kan sabtu minggu libur, dan kalau libur Chaeyoung selalu berdiam diri di rumah buat ngerjain tugas.

Seperti sekarang ini, mumpung hari ini hari minggu yang merupakan hari istirahat dari tugas-tugas, Chaeyoung sudah terlihat berbaring dengan nyaman di atas tempat tidurnya dengan mata yang terfokus pada layar TV beberapa meter di depannya. Apalagi yang Chaeyoung lakukan di hari minggu jika bukan menonton film dan drama korea. Bahkan ketika jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, dia masih belum bergerak dari posisinya. Sebenarnya beberapa menit yang lalu dia sudah dipanggil untuk makan malam, tapi mau bagaimana lagi jika Chaeyoung sudah dalam posisi nyamannya maka dia tidak akan beranjak.

Saat sedang fokus-fokusnya nonton, tiba-tiba ponselnya berbunyi menandakan ada panggilan telpon yang masuk. Nama si penelpon tertera di layar ponselnya. Tanpa pikir panjang, Chaeyoung langsung mengangkat telpon itu.

"Kenapa?"

"Bisa keluar bentar gak? Gue udah di depan." Suara di penelpon terdengar dari ponsel Chaeyoung yang berada tepat di samping telinganya.

Chaeyoung mengerutkan keningnya mendengar ucapan lelaki di seberang sana, "Lah? Ngapain lo di depan? Langsung masuk aja."

"Enggak, lo aja yang turun nyamperin gue."

"Apaan sih lo, gaje bat. Ngapain coba di depan rumah orang malam-malam gini." Cibir Chaeyoung.

"Udah cepet buruan, gue tunggu."

Sambungan terputus. Bukan Chaeyoung yang memutuskan, tetapi lelaki di depan rumahnya itulah yang memutuskan sambungan secara sepihak.

Akhirnya mau tidak mau Chaeyoung pun beranjak dari posisinya. Merapikan penampilannya yang sudah berantakan itu sebelum turun ke bawah untuk menemui sang penelpon.

"Mau ke mana lo? Disuruh makan dari tadi malah gak mau turun." ucap Chanyeol saat melihat adiknya turun di tangga yang disaat bersamaan dia juga baru mau naik ke atas.

"Ntar gue makan. Gue mau keluar dulu, udah ditunggu di depan. Bentaran doang."

"Yang penting jangan kemaleman." ucap Chanyeol, lalu Chaeyoung berjalan melewati kakaknya itu.

Chaeyoung membuka pagar rumahnya dan mendapati lelaki tinggi yang sudah bersandar di samping mobilnya yang terparkir di depan rumah Chaeyoung.

"Ngapain sih, Jae? Lo gak dingin apa nungguin gue di sini? Udah gue bilang masuk aja."

Yap, yang menelpon dan meminta Chaeyoung untuk menemuinya itu adalah Jaehyun. Tumben sekali Jaehyun menunggu Chaeyoung di depan rumah, padahal kan biasanya dia langsung masuk ke dalam seakan rumah sendiri.

"Lo tuh ya, khawatirin gue kedinginan, malahan justru elo harusnya yang dikhawatirin. Udah tau ini malem, ngapain coba keluar rumah pake kaos sama celana pendek doang." balas Jaehyum sambil melepas jaketnya dan memakaikannya pada Chaeyoung, sehingga hanya menyisakan kaos hitam pada tubuh bagian atasnya.

"Hehe..." Chaeyoung nyengir doang saat Jaehyun menaikkan resleting jaket yang sekarang dipakai Chaeyoung. Setelah itu Jaehyun mengacak pelan rambut Chaeyoung sambil tersenyum gemas.

"Lo ada apa ke sini? Di dalem aja, di sini dingin."

"Eh bentar, gue mau ngasih lo sesuatu."

Jaehyun membuka pintu mobilnya dan mengambil sesuatu dari dalam. Lelaki itu menyodorkan sebuket bunga mawar merah ke Chaeyoung yang sudah mengerutkan keningnya, bingung dengan sikap si pemberi bunga.

"Lo ngasih gue bunga? Emangnya ini hari apa? Perasaan valentine udah lewat." Meskipun kebingungan tapi pada akhirnya Chaeyoung tetap menerima bunga itu.

Jaehyun tertawa kecil, "Pas valentine lo dapat bunga yang sama kayak gini juga kan?"

Chaeyoung yang awalnya kebingungan langsung membulatkan matanya ketika sadar bahwa bunga yang dia pegang sekarang sama dengan bunga yang dia dapat saat hari valentine.

Chaeyoung yang awalnya kebingungan langsung membulatkan matanya ketika sadar bahwa bunga yang dia pegang sekarang sama dengan bunga yang dia dapat saat hari valentine

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo-" Chaeyoung menggantung kalimatnya, dia bingung harus melanjutkannya bagaimana.

Jaehyun kembali tertawa kecil sambil mengacak gemas rambut Chaeyoung.

"Gue yang ngasih."

"Lo yang ngasih? Kenapa gak bilang dari dulu, biar gue ngasih lo bunga juga."

Jaehyun dibuat tertawa oleh ucapan Chaeyoung barusan.

"Gue suka sama lo."

Chaeyoung tertegun.

"Lo mau gak jadi pacar gue?"

Pertanyaan itu berhasil membuat Chaeyoung terdiam selama beberapa detik. Tapi tidak lama setelah itu kedua sudut bibirnya terangkat membentuk sebuah senyuman yang ditujukan kepada lelaki tinggi yang sedang berdiri di hadapannya ini.

***

Aku no komen😶

First TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang