Pertemuan Pertama

895 29 0
                                    

#fiksi

(Part 1)

Srekkk ! Srekkk !

"Karina !!" Sentak Pak Rudi. Ia tak habis pikir dengan sikap ego anaknya ini.

Tangan wanita muda itu tengah meremas foto seorang laki-laki yang telah ia sobek. Lalu membuangnya ke tong sampah di sampingnya.

"Maaf pih, aku tetep gak bisa"

"Papih sudah menentukan calon suami yg terbaik buat kamu. Pokoknya mau tidak mau kamu harus menuruti perintah papih !"

"Papih sadar gak sih pilihan papih itu norak, kumel, kampungan. Aku gak suka sama cowok sarungan!"

"Dia lulusan pesantren terbaik di Jawa Timur. Papih juga mengenal keluarganya sangat baik. Kami sudah membicarakan perihal perjodohan kalian. Pokoknya kamu harus ikut papih" Kata Pak Rudi penuh penekanan.

"Apa?? Perjodohan?" Karina tersentak kaget.

"Papih pikir ini sinetron siti nurbaya?! Nggak..gak.. Aku gak mau. Enak aja." Tolak Wanita berambut coklat pirang itu, sambil beranjak keluar dari ruangan kerja ayahnya.

"Kalau kamu gak mau berarti tandanya kamu menolak warisan dari papih " Kali ini suara Pak Rudi sedikit mengecil namun masih penuh penekanan.

Karina terhenyak. Ia menghentikan langkahnya lal menoleh ke arah papihnya yang terlihat tenang namun menatapnya tajam.
Pandangan mereka kini beradu. Akh ! Menyebalkan.

Dengan segera ia berlalu dari hadapan pria paruh baya itu sambil menahan gemuruh di dadanya.

***

Sialan ! Mengapa harus seperti ini urusannya. Hatinya tak berhenti menggerutu. Ia melajukan mobilnya dengan perasaan yg berkecamuk. Andai ia bisa melawan laki-laki yang sudah merawatnya sendirian itu. Namun hatinya tak kuasa melakukannya. Apalagi ini menyangkut urusan warisan yang memang sangat ia harapkan sedari dulu.

Setengah jam lagi ia harus pergi ke kampus untuk mengajar. Namun hatinya masih tak tenang. Kata-kata ayahnya beberapa menit yang lalu masih terus terngiang di benaknya. Perjodohan? What ?? Seorang Karina Safira akan dijodohkan dengan seorang santri lulusan Pondok Pesantren ??  Terus bagaimana dengan karirnya ? Apa nanti kata rekan-rekan seprofesi nya jika hal itu terjadi? Hellooow...apa kata duniaaaa ???? Batinnya terlalu cerewet memikirkan itu. Hingga ia tak sadar hampir saja menabrak pejalan kaki yg akan menyebrang. Refleks ia menginjak rem.

Cekiiiittt.... Dug.

"Awww....." Rintihnya sambil memegang jidatnya yg terbentur setir mobil. Nafasnya tersengah-sengah. Rasanya jantungnya hampir saja copot.

"Aaakkhhh...! Ini semua Gara-gara papih. aku hampir aja mati hari ini...!" Umpatnya sambil terisak. Tak lama ia pun menangis sejadi-jadinya di dalam mobil. 

****

Di salah satu Universitas ternama di Ibukota.
Tampak tiga orang pria sedang mengobrol di dalam ruangan kelas.

"Eh, hari ini bagian kelompok siapa yg presentasi? " Tanya Laki-laki berambut kribo sambil menatap bergantian ke arah dua pemuda yg duduk didepannya.

"Dia kali " Jawab Agung sambil menunjuk ke arah teman satunya lagi yg berada disebelahnya.

Laki-laki yg memakai kemeja lengan pendek berwarna biru itu hanya tersenyum. Sebagai kode bahwa memang giliran ia hari ini.

"Gak sabar pengen cepet-cepet ketemu sama si dosen cantik"  Ujar Egi si Kribo cengengesan.

"Awas lo kalo gangguin dia gue gibeng luh" Timpal Agung sambil mengepalkan tangan nya.

"Dih, siapa elo main gibeng-gibeng segala. Dia masih jomblo tau. Masih ada harepan hahay" Tukasnya tak mau kalah.

Pengantin RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang