Bagian 5

21.9K 1.1K 4
                                    

Flashback....

Suasana malam ini begitu dingin.Hujan baru saja reda beberapa menit yang lalu namun masih terdapat rintik-rintik yang turun dari atas langit.

Blouse yang ku kenakan basah lantaran rintikan hujan yang turun.Aku memeluk badanku sendiri keluar dari tempat makan yang akan tutup.

"Ya Allah dingin banget.Tau bakal hujan aku nggak bakal kabur hari ini deh".

Yahh aku sedikit menyesal karena kabut di hari yang tidak tepat.Ingat hanya SEDIKIT.

Berjam-jam aku duduk di warung tenda menunggu hujan turun.Akhirnya setelah hujan reda aku dibuat bingung lantaran hari sudah malam aku tidak tau mau kemana.

"Awas aja kamu mas Adit.Gara-gara kamu aku jadi kedinginan kayak gini.Kalau sampai aku sakit dan terjadi apa-apa sama aku,kamu orang pertama yang bakal aku temui".

"Kalau kamu nggak ngomong mau poligami,aku nggak bakalan kabur begini.Uhhhh sebel sebel sebel....DASAR ADITYA NGGAK TAU DIRI,DASAR ADITYA TUA,DASAR ADITYA_".

Makian kepada pria bernama Aditya yang tak lain adalah suamiku berhenti saat dengan samar aku mendengar rintihan.

Aku memperhatikan sekelilingku.Sepi.Tidak ada siapapun disini.Lalu suara itu darimana?

Pandangan ku jatuh pada  e pohon besar yang tak jauh dari tempatku berdiri saat ini.Dengan mengucap ta'awudz dan basmalah,aku berjalan pelan-pelan.Semakin aku berjalan mendekati pohon suara itu semakin jelas.

'bener kan suaranya dari sini'

Kaki ku berhenti tepat di bawah pohon yang sangat besar ini.Suara itu semakin menyayat hati.Aku yang mendengar nya pun semakin tidak tega.

"Ashhh....shhhh to...long".

"Ashhh....tolong aku".

Dengan susah payah aku menelan saliva.Jantung yang berdebar tidak karuan membuatku seluruh tubuhku terasa lemas.

Semakin jelas dan malah sangat jelas saat aku berada tepat di sebelah pohon itu.

"Ashhh tolong!"

Aku sedikit mengintip untuk melihat apa yang ada di sisi lain pohon ini.

Mataku membulat.Putih.Apa itu yang berwarna putih di sebelah?.

Kaki ku terasa sulit saat akan melangkah kabur.Entah mengapa terasa sangat berat tidak seperti saat mendekati pohon ini dimana kaki ini terasa amat ringan untuk diajak melangkah.

Aku memejamkan mataku.Segala macam surat-surat yang ada dalam Al Qur'an aku baca.Jika memang itu makhluk gaib dia pasti akan takut dengan bacaan itu.Tanpa sadar aku membaca dengan keras hingga mengeluarkan suara yang lantang.

Aku merasa kaki ku ada yang menyentuh.Semakin ku keraskan bacaan ku.Jika aku bisa pingsan pasti sudah kulakukan.

"tolong sa...ya".

Mulutku langsung berhenti.Semakin kurasakan sentuhan itu.Bahkan kini bukan hanya sentuhan.Aku bisa merasakan kakiku sedang digoyang-goyang kan.

Karena penasaran,sebelah mataku ku buka sedikit.

Mataku terbuka lebar melihat apa yang ada di depanku.Aku langsung berjongkok di depannya.

"Kamu manusia kan?".Itulah pertanyaan konyol yang ku berikan padanya.Dengan lemah ia mengangguk.

"Tolong saya".

"Kamu hamil?mau melahirkan". Lagi-lagi dia hanya mengangguk.

"Waduh gimana?Aku harus ngapain?"

RujukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang