Bagian 27

14.4K 773 6
                                    

Kami semua duduk di ruang tengah.Mas Adit meminta semuanya untuk masuk karena ia ingin mereka yang sudah menjelekkan kami, tau kebenarannya.

"Baiklah.Kita akan meluruskan kesalahpahaman ini secara terbuka agar kalian semua ini tau apa yang terjadi sebenarnya.Kalian semua ini sudah salah menilai.Harusnya kalian itu bertanya lebih dulu jangan langsung termakan oleh gosip".

"Tapi pak Ahmad, belakangan ini kami memang mereka berdua dekat.Mereka sering pergi bareng".Ucap salah seorang warga.

"Saya mau tanya ke kalian.Apa salah jika seorang suami pergi dengan istrinya?".

"Tapi pak,mereka kan bukan suami istri".

Betul itu.Ucap mereka serentak.

Mas Adit mengeratkan pelukannya.Tangan ku di genggam dengan tangan kirinya.

"Kalian itu nggak tau.Mereka itu suami istri.Nak Adit boleh saya lihat buku nikahnya".

"Boleh pak.Sebentar saya ambilkan".

Mas Adit pergi untuk mengambil buku nikah kami.Aku tidak menyangka jika ia masih menyimpan dua benda yang bahkan sudah tak pernah ku lihat sejak kami menikah.

"Ini pak bukunya".Mas Adit memberikan buku kecil dengan warna berbeda itu kepada pak RT.

"Ini.Kalian bisa lihat buktinya".Pak RT memberikan kedua buka itu pada orang yang duduk paling dekat dengannya.

Mereka membaca secara bergiliran.Mereka membenarkan status kami dengan melihat bukti yang ada.

Tapi....

"Ini pasti palsu.Pasti kalian sudah menyiapkan ini semua kan?".Nafas mas Adit memburu mendengar seseorang berkata seperti itu.Aku mengelus dadanya agar sedikit meredam kemarahan nya.

"Apa bapak tidak bisa membaca.Disitu tertera tanggal pernikahan kami.Di situ dengan jelas tertulis tanggal berapa kami melakukan pernikahan".

"Pak Cipto, ibu-ibu dan bapak-bapak sekalian,neng Rania ini memang istri sah nya nak Adit.Mereka sudah menikah beberapa tahun lalu tapi karena ada suatu hal menyebabkan mereka berpisah.Berpisah di sini bukan berarti mereka sudah bercerai".

Aku tidak menyangka pak Ahmad mengetahui sampai ke hal tersebut.Apa mas Adit yang menceritakan?

"Tapi pak Ahmad alasan apa yang membuat mereka sampai berpisah seperti itu".

"Apa harus saya jabarkan semuanya?saya rasa itu hal yang bersifat pribadi dan tidak seharusnya saya menceritakan hal itu ke kalian semua".

"Tapi wanita yang waktu siapa?Kalau memang Rania ini istri sah nya?Kalian kan tinggal bersama".

Harus benar-benar memiliki kesabaran yang tinggi dalam menghadapi lelaki ini.Sepertinya dia sangat ingin menjelekkan nama baik ku dan mas Adit.

"Nak Adit yang akan menjawab atau bapak saja?".

"Pak Ahmad saja".

"Wanita itu teman nak Adit.Dia kesini karena suaminya mendapatkan proyek disini.Daripada harus menginap di hotel nak Adit menawarkan untuk menginap saja di rumah".

"Bapak di sogok apa sampai membela mereka segitunya?".

Astaghfirullah.Harus banyak beristighfar menghadapi orang ini.

"Saya nggak mendapatkan sesuatu dari mereka,yang saya katakan benar adanya.Waktu bak Adit bersama temannya itu datang melapor ke rumah.Kalau kalian tidak percaya bisa bertanya pada istri dan anak-anak saya karena waktu itu mereka sedang berkunjung ke rumah".

Aku sangat salut dengan pak Ahmad.Beliau menghadapi semuanya tanpa amarah.Benar-benar pemimpin idaman.

"Apa perlu saya menelpon teman saya yang waktu itu?"Para warga yang datang mulai panik.Mereka saling melirik dan terlihat kikuk.

RujukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang