Bab 41: Hospital

4.8K 226 32
                                    

Heyy guys sebelum baca ke bawah tolong nihh comment nya!
Yang mau gabung GC MBBH langsung comment yuk!

Okeee happy reading!!!
.
.
.

  Setibanya mereka dirumah sakit, Toby dengan langkah terburu-burunya langsung berlari seraya menggendong Zhea dan meletakkannya di atas brankar. Beberapa suster dan dokter pun langsung berjejer siaga saat melihat kedatangan tuan muda pemilik rumah sakit tersebut.

"Dokter, cepat tangani istriku!" perintah Toby dengan nada dingin namun, tak dapat dipungkiri jika ia tengah khawatir.

"Baiklah Mr. Zayland junior, kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk istri anda dan percayakan pada kami" ucap dokter tersebut lalu menyusul para suster di dalam ruang operasi.

Toby memandang nanar pintu operasi yang tertutup itu. Pikirannya berkecamuk antara khawatir, takut, dan marah namun, apa daya ia hanya dapat memandangi semua yang telah berlalu.

Sedangkan para sahabatnya dan sahabat Zhea memandang prihatin kearah Toby. Seorang badboy yang terkenal akan kenakalan dan emosinya kini tampak lusuh dan sangat memperihatinkan, bercak darah di bajunya lalu belum muka serta rambut yang kusut.

"Berdoa by, percayain semua sama dokter didalam dan minta doa kepada yang kuasa agar melancarkan segalanya" ucap Gio seraya menepuk pundak Toby.

Toby yang memang tak dapat berfikir jernih lantas memeluk sahabatnya,
"Gii, g-gue takut g-ii. G-gue t-ttakut kal-o zh-ea hiks k-ena-pa n-napa hiks.."

"Ssstt lo jangan ngomong gitu! Yakinin semuanya baik-baik aja dan percaya kalo Zhea kuat" ucap Gio menenangkan sahabatnya, Gio tau dibalik sikap nakal dan brutalnya Toby itu ada hati penyayang dan lemah lembut. Ia hanya menunjukkan sifat itu pada orang tersayangnya.

"Gue tau Zhea kuat,, tapiii--"

"Gak ada tapi-tapian! Zhea pasti sembuh dokter didalam sudah menanganinya" ucap Gio memotong ucapan Toby.

"Semuanya salah gue, Gi! Kalo seandainya Zhea ga kenal gue dia ga akan jadi bahan serangnya orang-orang kayak Laura! Gue marah sama diri gue sendiri, gue penyebab Zhea gini bahkan gue gabisa ngelindungi dia,, g-gue ga pantas gi, jadi su--"

"Toby!! Berhenti nyalahin diri sendiri!! Semua bukan salah lo ini udah jalannya takdir sekarang lo berdoa dan jangan nethink terus!!" tegas Gio.

Toby hanya diam tak bergumam atas ucapan sahabatnya, dirinya masih khawatir akan keadaan Zhea.

Hari sudah berganti malam beberapa sahabatnya dan sahabat Zhea telah kembali, kini hanya tersisa Toby, Gio, dan Erza sedangkan Cakra mengurus Laura dengan para bodyguard nya. Empat jam berlalu pintu operasi masih saja tertutup bahkan lampu masih berwarna merah menandakan operasi masih berlangsung.

"Shit!! Kenapa lama banget mereka" keluh Toby menatap pintu operasi dengan khawatir.

"Sabar by, oiya bonyok sama mertua lo dalam perjalanan gue udah kabarin tadi" ucap Erza memberitahu.

"Hm-mm thanks, Za" ucap Toby dan Erza mengangguk.

"Mending lo pulang deh by, ganti pakaian lo dulu!" perintah Gio seraya memandang Toby dari bawah hingga atas.

"Gak bisa, Gi! Gue harus nungguin Zhea" bantah Toby.

"Keras kepala!" decak Gio namun dihiraukan Toby.

Tak lama kemudian dua pasang orang paruh baya itu datang menghampiri ketiga remaja itu dengan tatapan khawatir, terutama Anna dan Vano seraya orang tua Zhea.

"Tobyy, Zhea.. Zhea baik-baik aja kan nak??" tanya Anna panik saat ia mendapat kabar putrinya berada dirumah sakit.

Toby menggeleng lemah, "Dokter masih menanganinya ma, Maafin Toby ma, pa udah gagal jagain Zhea Toby tau ini salah Toby--"

My Bad Boy Husband√ [ #1 Zayland Series ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang