Bab 42: Are You Crying?

5.2K 250 25
                                    

Don't forget to VOMMENT !!

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.

   Sejak awal Zhea di pindahkan ke ruang rawat, Toby lah yang setia mendampingi dan terus menerus menggenggam tangan Zhea yang belum sadarkan diri. Hingga kini ia duduk di kursi samping tempat tidur Zhea sembari menggenggam erat salah satu tangan Zhea yang terbebas dari infus.

   Toby menatap miris tubuh Zhea yang dipenuhi alat-alat kesehatan, mulai dari alat bantu nafas, oksimetri di jari telunjuk, alat EKG yang menempel di beberapa tubuh Zhea, belum lagi selang infus yang berada di tangan kirinya.

   Wajah Zhea pun terlihat sangat pucat, beberapa lebam di wajah sangat terlihat lalu beberapa bagian tubuh lainnya dipenuhi perban. Toby mencium lembut tangan Zhea yang sedaritadi ia genggam.

"I'm sorry Zhe, please open your eyes, I miss you, my wife" lirih Toby.

Anna dan Silla yang sedari tadi duduk di sofa yang ada di ruang rawat Zhea pun ikut merasakan apa yang dirasakan Toby. Silla berjalan mendekati putranya lalu mengusap lembut bahu putranya,

"Toby?" panggil Silla.

"Bun... " ucap Toby pelan lalu berdiri memeluk tubuh ibunya.

Silla yang paham pun membalas pelukan putranya dan mengelus lembut punggung putranya.

"Kenapa hm?" tanya Silla lembut, ia sangat tau dibalik kenakalan putranya akan menjadi sosok yang rapuh jika menyangkut orang yang ia sayangi.

"Harusnya aku yang ada di posisi Zhea bun, bahkan aku yang hanya melihat saja tak sanggup merasakan semua penderitaan yang harus Zhea lalui. Ak-Aku bener-bener suami yang buruk bun, aku ga pantas untuk Zhea" ucap Toby di pelukan ibunya.

"No sayang! Semua ini hanyalah ketidaksengajaan, jangan terus menerus menyalahkan dirimu. Zhea mengerti posisi kamu sayang, percayalah pada bunda semua yang terjadi ini akan segera berlalu. Cobalah untuk berdoa dan menenangkan dirimu nak, jika kamu terus berpikir atas kesalahan yang terjadi dan menyalahkan diri sendiri hanya akan membuatmu menjadi sosok yang tak berguna. Jadilah suami yang kuat jangan karena kejadian ini kamu akan hancur, kamu bahkan baru sekali melewati rintangan dalam rumah tangga belum kedepannya. Jalan hidup kamu dan Zhea untuk bersama itu masih panjang jadi jagalah status kalian dengan baik. Jadilah pemimpin yang tangguh dan berguna untuk memperkuat rumah tangga kecilmu, sayang" jelas Silla sambil mengelus putranya.

  Toby melepas pelukannya dan menatap ibunya,
"Maaf kali ini Toby gagal bun dan Toby takut kedepannya akan gagal juga" ucap Toby putus asa.

Anna yang sedari tadi mendengarkan percakapan ibu dan anak itu lantas mendekati keduanya,

"Gagal dalam suatu hal itu wajar nak, sekalipun itu di dalam hubungan rumah tangga karena itu yang akan menguji seberapa kuat kita mempertahan rumah tangga itu. Jadi mama mohon agar kamu memikirkan semuanya sebaik mungkin termasuk ucapan bunda kamu. Percaya juga sama mama kalo semua yang terjadi ini ga akan membuat Zhea membencimu atau apapun jadi jangan salahkan diri kamu terus-menerus" amanat Anna.

Toby mengangguk lemah, "iya ma, Toby minta maaf"

Anna tersenyum, "Kamu ga salah nak"

"Ingatlah sayang, pertahankan pernikahan hingga ajal datang" pesan Silla.

"Iyaa bun, insyaallah Toby dan Zhea bisa" jawab Toby.

Silla dan Anna saling tersenyum,

"Datanglah pada ayah dan papamu nak, ada sesuatu yang ingin mereka bicarakan" titah Silla.

My Bad Boy Husband√ [ #1 Zayland Series ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang