Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
UI/UX Designer.
Baru pernah denger ya? Iya, pekerjaan ini memang masih tergolong asing di Indonesia. Bukan nggak banyak tapi jarang aja ada yang tau gitu, padahal udah lumayan rame di Indonesia. UI/UX Designer mungkin akan familiar di telinga-telinga anak desain seperti gue atau anak TI kaya abang-abang gue.
Terus itu kerjanya ngapain, Dam?
Sini gue jelasin dulu. UI itu singkatan dari User Interface atau kalo ditranslate pake gugel translet jadinya tampilan antarmuka. Loh? Mukanya siapa yang ditampilin? Bukan tampilan muka orang maksudnya, tapi tampilan komputer yang akan berhadapan langsung dengan user atau pengguna.
Gini deh simple-nya, lo pasti punya akun instagram kan? Kalo nggak punya maka gue akan mempertanyakan eksistensi lo sebagai seorang manusia millenial, soalnya hampir nggak mungkin banget gitu loh kalo lo nggak punya akun sodmed sekelas instagram. Nenek gue aja punya, masa lo nggak?
Buat upload foto, biar nggak kalah eksis sama cucu-cucunya yang masih muda. Siapa tau dapet endorse kan? Gitu katanya.
Oke balik lagi ke laptop. Lo tau kan gimana tampilan instagram ketika pertana kali lo buka aplikasinya? Nah itu yang disebut dengan UI atau tampilan antarmuka. Terus lo penasaran nggak sih kenapa IG dibuat dengan tampilan sedemikian rupa? Kenapa warnanya ungu kekuningan? Kenapa tombol follow warnanya kudu biru? Nah orang yang bikin itu disebut UI Designer.
Jadi, UI Designer itu adalah orang yang men-desain tampilan antarmuka mulai dari segi bentuk, warna, tulisan dan segala tetek bengek yang berhubungan dengan tampilan sehingga aplikasi atau website lebih menarik.
Terus UX apaan?
Nah, UI sama UX ini satu paket. Nggak bisa dpisahin kaya aku sama kamu, hiyahiyahiya.
Alah kerdus lu, Dam.
UX itu singkatan dari User Experience. Sederhananya, tugas si UX Designer ini adalah membuat tampilan aplikasi atau situs yang mudah digunakan, keren, dan sesimple mungkin. Kenapa gitu? Karena nggak semua pengguna aplikasi adalah orang yang paham dengan seluk beluk dunia komputer sehingga tugas UI/UX Designer adalah membuat tampilan antarmuka yang menarik dan mudah digunakan sekalipun untuk pengguna yang nggak berkecimpung di dunia perkomputeran.
Sampai sini paham istri-istri gue yang tercinta?
Kalo masih nggak paham, tanya mbah gugel aja ya. Gue bingung ngejelasinnya soalnya.
Kudu bisa programming dong? Nggak juga sih. Gue anak DKV soalnya, mana tau sama JavaScript, PHP, C, C++ dan bahasa pemrograman lain yang biasa diagung-agungkan Paduka Hansa dan jajaran-jajarannya saking susah dan belibetnya. Yang penting lo bisa desain dan nggak males buat riset.
Gue udah dua tahun bekerja di startup ini. Sebenernya daripada UI/UX designer, gue lebih suka menyebut diri gue sebagai desainer grafis aja soalnya agak berat kalo pake nama UI/UX Designer tu. Kedengeran 'wah' aja gitu, padahal mah desain gue itu-itu aja gara-gara disini seringnya dapet job bikin company profile daripada jenis website atau aplikasi lain.
