#11

167 8 0
                                    

Siang ini matahari begitu terik. Semilir angin tetap berembus dengan sayup sayup. Eva sibuk diruang kerjanya sendirian. Hanya berteman laptop,ponsel,dan segelas es jeruk peras. Para seniornya sedang ada tugas lain dilapangan.

Jemarinya begitu lihai menata kata yang akan diterbitkan sore ini. Urusan membuat artikel,kemampuan Eva tak perlu ditanyakan lagi. Dia sudah mampu mengimbangi kinerja 3 seniornya dikantor. Bahkan tak jarang,dia sudah menyelesaikan tugasnya sebelum tenggat waktu yang diberikan.

"Halo. Assalamualaikum. Kenapa bu?" ucap Eva saat menerima telpon dari Ibu nya.

"Va,kamu dimana? Lagi kerja ga?"

"Eva lagi kerja,tapi bentar lagi udahan sih. Kenapa emangnya bu?"

"Ayah,Va"

"Ayah kenapa?" nada bicara Eva langsung berubah menjadi sedikit khawatir.

"Ayah masuk rumah sakit. Kamu bisa kesini sekarang?"

"Kok bisa?" tanya Eva,tapi tak ada jawaban dari ibunya.

"Yaudah,nanti Eva kesana. Eva selesaiin kerjaan dulu sebentar. Dirumah sakit mana?"

"Di rumah sakit Medika. Kamu hati-hati dijalan ya"

"Iya,yaudah. Nanti Eva kesana kalo kerjaan udah selesai. Assalamualaikum" tutup Eva.

Dia menyelesaikan tugasnya dengan secepat mungkin. Harus ada dua artikel yang diunggah ke website resmi PBSI. Satu untuk sore ini dan satu lagi untuk malam nanti. Tapi Eva harus menyelesaikan keduanya secepatnya.

Butuh waktu setengah jam baginya untuk menyelesaikan hal itu.

"Mba,artikel udah kelar. Udah gue email ke lo,nanti boleh tolong lo yang up aja ga? Soalnya gue harus balik kerumah sekarang" tutur Eva dengan nada tergesa pada Mba Wid yang baru masuk ruang media

"Loh,kenapa lo? Kok kayak buru-buru gitu?"

"Bokap gue masuk RS,Mba"

"Serius?"

"Ya masa gue boong sih Mba? Tolong deh,kalo nanya tuh yang bener" keluh Eva

"Yaudah iya,urusan artikel nanti gue yang up" akhirnya Mba Wid menyetujui. Eva tersenyum kemudian mencubit lengan atas Mba Wid gemas

"Duh,parah lo ya! Awas,hati hati dijalan Va"

"Siap,thanks Mba ku" sahut Eva dan mencubit lagi tangan Mba Wid kemudian melangkahkan kakinya menuju lobby pelatnas. Dia berjalan dengan begitu tergesa. Dia juga sibuk memencet aplikasi tranportasi onlinenya. Entah,kenapa sulit sekali mendapatkan ojek untuk pulang.

"Duh,jalan tuh yang bener kek" tuturnya saat menubruk seseorang

"Heh,wartawan rese. Harusnya gue yang bilang begitu. Ngapain sih lo jalan pake mainan HP segala.untung baru gue yang lo tabrak,kalo kontainer gimana?"

"Eh,amit amit. Lo tuh ya,kalo ngomong asal jeplak aja. Di ayak mah engga" sahut Eva dengan raut kesal

"Lagian lo mau kemana sih? Buru buru amat"

"Mau pulang"

"Ngapain lo pulang,ah alesan doang lo ya? Padahal mah mau main,iya kan? Ketemu sama pacar haha"

"Apaan sih lo. Ga jelas. Gue tuh mau ke rumah sakit,bokap gue masuk rumah sakit. Jangan asal nuduh aja jadi manusia" Eva menjelaskan tanpa melihat wajah orang yang dihadapannya. Dia sibuk memesan transportasi online yang belum juga didapatkan.

"Rumah sakitnya dimana?"

"Jakarta Barat"

"Oh. Lo tunggu sini,jangan kemana-mana"  ucap orang itu kemudian berjalan meninggalkan Eva

W.U.N.D.ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang