#17

158 8 0
                                    


"Mau makan dimana? Kali ini gue yang traktir" ujar Eva saat ia memasuki mall yang tak jauh dari pelatnas bersama Ginting. Sesuai janjinya tadi siang,dia akan melanjutkan ceritanya.

"Gaya banget mau traktir segala" ledek lawan bicaranya dengan tawa kecil.

"Lo ngeledek gue?"

"Engga,engga. Yaudah,gue mau makan disana aja" balas Ginting dengan menunjuk restoran yang Eva tau harga satu porsi nasi goreng disana bisa sepadan dengan 3 bungkus nasi goreng biasanya

"Serius disitu?"

"I-iya,kenapa emang? Kan tadi lo nanya,mau makan dimana. Itu udah gue jawab" sahut Ginting dengan raut bingung

"Ya,iya sih. Tapi yang bener aja dong Ting. Dompet gue ga setebel dompet lo. Traktir lo disana,bisa ngabisin jatah gue seminggu tau" Eva mendumel

"Haha,iya iya. Gue juga ga mau kesana kali. Yang sebelahnya aja. Murah kok" ajak Ginting dengan menarik tangan Eva.

"Ting,entar gue masuk akun lambe kalo lo ngegandeng gue begini"

"Takut?"

"Bukan takut. Tapi males kalo hp gue terus-terusan nerima notif" sahutnya dengan melepas pegangan tangan Ginting. Ginting pun hanya membalas dengan senyum yang dihias deretan giginya.

"Jadi,mau mulai cerita dari mana?" tanya Ginting saat mereka menunggu pesanan makanan dihidangkan.

Eva diam. Sejujurnya,dia juga belum siap jika harus bercerita lebih jauh pada orang lain. Apalagi makin banyak yang tau tentang hal ini.

"Va?" panggil Ginting setelah memperhatikan Eva yang diam selama lebih dari 10 menit

"Heh? Iya" sahutnya yang tersadar dari lamunan.

"Jadi cerita atau engga?"

"Jadi,tapi gue bingung mau mulai dari mana"

Ya,Eva bingung. Bagaimana tidak? Banyak hal yang harus ia utarakan jika ia mau bercerita. Pasti harus dari awal.

"Ya kalo lo bingung,gimana gue" balas Ginting. Eva berpikir sejenak

"Gini deh,lo nanya aja apa yang mau lo tau. Nanti gue bakal jawab sebisanya"

"Oke. Kalo gitu,gue mau tanya"

Eva mengangguk

"Lo udah punya pacar belom?" tanya Ginting dengan suara pelan namun dapat terdengar oleh Eva.

Mata Eva terbelalak,sedetik kemudian dia tertawa terbahak hingga menjadi pusat perhatian orang sekitar

"Va,heh. Urat malu lo jangan diputusin kek,liat tuh. Gue jadi diliatin gara-gara makan bareng lo. Lo masih waras kan?" tegur Ginting yang mencoba meredakan tawa Eva dengan panik. Bagaimanapun,dia juga dijadikan pusat perhatian orang-orang disekitarnya karena tawa Eva.

"Maaf,maaf" lanjutnya seraya meminta maaf pada orang disekitar mereka

"Aduh,lagian sih Ting. Pertanyaan lo ada ada aja. Maksud gue ngebebasin lo nanya tuh,ya seputar cerita gue yang waktu itu. Bukan udah punya pacar atau belum. Pertanyaan macam apa itu?" tutur Eva setelah tawanya terpaksa diredakan.

Ginting memasang raut wajah yang sulit diartikan kemudian,

"Udah ketawanya?"

Eva mengangguk

"Itu buat pertanyaan pembuka aja. Lupa kalo orang yang gue ajak omong ini urat malunya udah putus" sungutnya

"Iya,iya,maaf. Yaudah,lo mau nanya apa?"

W.U.N.D.ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang