COWARD.《12》

231 110 41
                                    












































































COWARD.

Aku tak akan menyerah.

Jika kita terus bersama sama seperti ini, seharusnya kita tidak terjatuh hanyut dan menyerah begitu saja.

Kita harus terus bersama untuk mendapatkan kehidupan kita lagi.

Ada banyak sekali kejanggalan dalam hidup ini, apapun yang terjadi harus kita lalui walaupun hati enggan untuk menghadapinya.

Tapi setelah kita menghadapi itu, tak peduli dengan akhirnya-- Intinya kita berhasil untuk menghadapi hal buruk itu.

Jangan menyerah, pecahkan segala kejanggalan yang selalu menerpa kehidupan kita.

Walaupun sulit untuk percaya kepada orang lain, setidaknya percayalah kepada diri sendiri bahwa kita mampu untuk menghadapi semuanya.

Walaupun seorang diri.




"Kenapa kita tidak sampai sampai?" Tanya San dengan wajah lelahnya.

"Mungkin sebentar lagi, kita jangan bersantai dulu-- Siapa tau para penjaga sedang mengejar kita di belakang" Ucap Haruto yang ku angguki.

Saat ini kita sedang berjalan, terus berjalan menyusuri setiap hutan rindang ini.

Aku dan Jeno memapah Yedam untuk berjalan.

Kaki Yedam sepertinya terkilir dan terluka akibat tergores ranting, tapi dengan semangat Yedam yang masih tinggi ini-- Sama sekali tidak membuat kita kesusahaan.





"Sebenarnya, kita sudah berapa lama tinggal di sana?"

"Badan ku rasanya tak enak setelah berlama lama di tempat gelap kotor dan lembab di markas iblis itu" Ucap Chenle yang di sambung oleh San.

Benar, rasanya tubuhku menjadi sedikit tak enak merasakan sinar matahari bahkan angin.

Bayangkan saja, sudah berbulan bulan aku di tempatkan di tempat yang sangat kotor dan tak ada cahaya matahari sedikitpun.

Dan saat keluar dari tempat itu, rasanya tubuh ku bereaksi buruk terhadap dunia luar sekarang.

Aku memang tidak lelah, tapi aku benar benar merasa tidak enak badan.

"Kita beristirahat dulu di goa sana, kita tidur dulu sejenak" Ucap Haruto yang saat menyadari betapa lelah nya yang lain.

San yang mendengar hal itu refleks tersenyum, kemudian ia memaksakan dirinya untuk berlari agar cepat sampai di goa itu.

"Haera kau lelahkan?" Ucap Yedam yang membuyarkan lamunanku.

Aku ingin berkata jujur saja agar Yedam tidak khawatir, tapi aku takut Yedam berfikiran aneh tentangku.

[✔︎] COWARD || 𝚃𝚛𝚎𝚊𝚜𝚞𝚛𝚎 𝚇 𝙰𝚝𝚎𝚎𝚣Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang