COWARD. 《15》

196 100 18
                                    






































COWARD.

Rasa sakit yang ku rasakan tidak bisa hilang, di tanganku hanya kekosongan yang tersisa. Aku berjalan saat kaki ku membawaku walaupun aku enggan, harapan yang tersisa tertiup angin dan lenyap.

Terowongan yang mengunciku dalam mimpi, aku sudah menangis untuk waktu yang cukup lama. Hatiku terasa sakit setiap hari percis seperti ini, aku hanya menyimpan nya di hatiku dan hidup seperti ini sehari harinya.

Bagaimana bisa aku menerima kenyataan yang begitu pahit dan tidak masuk akal seperti ini? adakah yang bisa menolongku? mengembalikan kehidupan ku yang dulu walaupun hancur?

Di hari itu, awal dari semua rasa buruk yang pernah ku alami selama aku hidup. Hidupku dulu sangat berat dan sekarang lebih berat karena aku terjebak di dalam hal gila ini.

Siapa dia? siapa wanita itu? apa dia kembaran ku? jika Junkyu dan ibuku tak bisa melihatku, tapi mengapa ia bisa melihatku? ada banyak pertanyaan dalam lubuk hatiku tapi entah mengapa aku tak bisa mengucapkan nya dengan bibirku.

"Bagaimana dengan San?" tanya Jeno kepada Haruto. "Ia terlihat tidak baik baik saja, terlebih saat ia menemui dirinya yang lain dengan keadaan buta" Jawab Haruto panjang lebar.

Semua yang mendengar tutur kata Haruto refleks menunduk, karena kita semua sedang terjebak dalam situasi yang sama. Bahkan Haruto mengalami hal lebih buruk.

Saat kejadian aku dan Jeno yang melihat kloningan ku di rumah, saat itu kesadaran ku hilang karena rasa sakit yang tak tertahankan menghantam dadaku, kemudian Jeno membawaku pergi dan saat aku sadar ternyata ada Haruto dan Yedam.

Berjalan bagaikan zombie, tanpa harapan dan sorot mata kosong. Hanya bisa terdiam dengan banyak fikiran di saat lelah, tak bisa tertidur dan melakukan apapun-- rasanya benar benar berat.

Jeno tak terlihat juga oleh siapapun kecuali aku dan yang lain nya, bahkan keluarganya tak bisa melihat ia juga.

"Aku melihat diriku yang lain sedang bersekolah tadi" Ucap Jeno dengan sorot mata yang hampa.

"Aku mengikutinya seharian ini, dan ternyata ia memang diriku-- lantas aku ini apa?" Ucap nya lagi dengan raut wajah emosi.

"Semuanya sangat tidak masuk akal, bahkan saat kita berhari hari menjadi seperti inipun kita tak bisa melihat hantu" Ucap Haruto yang membuat kita semua melihat ke arahnya dengan pandangan penuh tanda tanya.

"Maksudmu? aku tidak mengerti" Jawab Yedam yang ku angguki.

"Begini, aku sempat berfikiran bahwa sebenarnya kita ini sudah menjadi arwah, yang artinya kita sudah mati-- Tapi jika kita adalah arwah bukan kah kita bisa melihat arwah lain nya di dunia ini??" Ucap Haruto yang membuat kita terdiam.

"Benar, jika kira arwah pasti kita bisa melihat arwah lain nya-- tapi selama ini aku tak melihat hantu satupun, bagaimana dengan kalian??" tanya Jeno menggebu gebu.

"Aku tak pernah melihat arwah sekalipun, bahkan dalam kehidupan ku yang dulu hingga sekarang" ucapku.

"Janggal, ada banyak kejanggalan-- kita harus cari tahu sebenarnya kita ini apa!" Ucap Yedam dengan raut wajah emosi.

[✔︎] COWARD || 𝚃𝚛𝚎𝚊𝚜𝚞𝚛𝚎 𝚇 𝙰𝚝𝚎𝚎𝚣Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang