Coward. 《10》

266 133 25
                                    











































COWARD.

Haruto tiba tiba ada di hadapan Haera yang sedang melamun.

Tentu saja Haera terkejut dan hampir berteriak jika Haruto tidak segera menutup mulut Haera dengan tangan nya.

"Apa yang barusan kau lakukan??" Tanya Haera setelah mulai tenang.

"Tentu saja teleportasi" Jawab Haruto yang hanya di beri tatapan tak percaya oleh Haera.

Haera masih sulit untuk percaya tapi ini memang nyata-- Lagi.

Haruto melirik kanan dan kiri serta belakang nya untuk memastikan bahwa mereka sedang aman.

"Tapi, para iblis itu masa tidak tahu jika nanti kita kabur-- mustahil bukan?"

"Ya tidak sih, kau tahu aku bisa menghilangkan aroma tubuh manusia dari penciuman para iblis dan penjaga" Jawab Haruto dengan santai nya.

Haera lagi dan lagi di buat terkejut oleh ucapan Haruto, pasalnya Haera dulu tidak percaya akan dunia fantasy seperti ini.

Haera percaya hantu, tapi tidak dengan iblis.

"Jangan banyak berfikir, kita bisa pergi sekarang" Ucap Haruto dengan yakin, lantas Haera pun mengangguk dengan semangat.

"Tentu saja, aku bangunkan Yedam dulu"


















Kemudian Haera berjalan ke arah Yedam dan sedikit mengguncang tubuhnya agar Yedam bisa terbangun.

Haera hampir iri dengan Yedam, dia masih bisa tertidur di tempat seperti ini.

Beda dengan Haera yang rasanya seperti hantu yang tak merasakan lelah dan mengantuk.

"Yedam ayo bangun, kita pergi dari sini" Ucap Haera dengan pelan, kemudian Yedam membuka matanya dan mulai mendudukan tubuhnya.

"H-haruto? secepat itu?" Tanya nya setelah melihat Haruto di samping Haera.

Haruto hanya mengangguk kemudian berjalan keluar dari tempat Haera dan membuka tempat Yedam.

Ternyata dia sudah memegang banyak kunci di tangan nya.

"Cepat, bangunkan yang lain nya"

Ucap Haruto yang di angguki Yedam.

Lagi dan lagi Haera di buat penasaran akan dirinya sendiri, mengapa yang lain bisa tertidur sedangkan ia tak bisa?

Haera tahu insomnia, Haera juga tahu bagaimana rasanya-- Tapi untuk sekarang ini rasanya bukan seperti Insomnia.







"Jeno, cepat bangun ayo kita keluar" Ucap Yedam saat berusaha membangunkan Jeno.

Haruto sudah bersama Chenle, dan Haera sudah bersama San-- Sekarang mereka tinggal menunggu Jeno yang sepertinya enggan untuk bangun.

"Aku tak ikut, kalian saja" Ucapnya yang sukses membuat Haera membulatkan kedua matanya.

"Dasar sinting, cepat bangun keparat!" Ucap San yang sudah terlebih dahulu menyeret tubuh Jeno agar bangun.

Kemudian Jeno menepis lengan San, dan berjalan mendahului kita.

Dasar Tsundere, pikir yang lain nya.








Mereka kemudian berjalan mengendap endap menyusuri setiap lorong gelap ini, Haruto sebagai pemimpin jalan pun berusaha untuk tidak membuat kesalahan.

Haruto bilang, jika masih di tempat ini masih ada banyak penjaga yang sangat kuat yang bisa mencium aroma tubuh manusia.

Jadi kita masih harus berhati hati, setelah keluar dari tempat ini-- Haruto bisa membantu kita dengan kelebihan nya itu.







"Chenle, kau duluan saja-- jalan mu lamban sekali!" Cicit Jeno dengan pelan tapi penuh dengan raut wajah emosi.

"Ck, yasudah aku dekat Haera saja" Ucapnya kemudian, setelahnya ia berjalan mendahului Jeno dan berjalan kembali di belakang Haera.

"Jangan sampai ada yang ketinggalan, jangan sampai ada yang membuat keributan juga" Ucap Haruto lagi yang masih memimpin jalanan.

Mereka semua hanya mengangguk dan berjalan dengan tatapan awas mereka, mereka melihat kesana kemari untuk berjaga jaga juga.

Tanpa mereka sadari, salah satu diantara mereka terlihat ragu untuk keluar dari tempat ini.

Ia sedari tadi berusaha mengendap endap agar bisa lari dari teman teman nya.

Ia sudah pasrah dan rasanya tak masalah jika ia terjebak disini selamanya.

Lagian ia tak pantas untuk bebas dan berkeliaran di luar sana-- Fikirnya.





















"Choi San, kau mau kemana?!"

Pria itu adalah San, Jeno yang memang sangat putus asa tapi bohong jika ia tak ingin kabur dari tempat ini.

Sedangkan San?

Ia sudah merasa bukan manusia lagi, ia merasa dirinya sudah menjadi setengah monster.

Ia belum pernah di kendalikan para iblis selama bersama Haruto, tapi entah mengapa ia malah memiliki kebiasaan aneh yang bisa mengganggu teman teman nya.

"A-aku tak pantas untuk keluar, bagaimana jika kebiasaan ku bertambah buruk?" Tanya nya dengan suara bergetar.

Refleks semua orang disitu kecuali Haera, mereka saling lempar tatap dan terlihat sedang kebingungan.

Haera tidak mengerti apa yang di katakan San, karena Haera sempat kehilangan kesadaran nya di saat San hampir mengungkap jati dirinya.

Jeno yang terlihat marah itupun berjalan menghampiri San di belakang, Kemudian mencengkram bahunya erat.

"Jika kebiasaan mu yang meminum darah manusia itu semakin parah, aku akan maju untuk membunuhmu di saat itujuga"

COWARD.


























Tbc

Dont forget for voment.

[✔︎] COWARD || 𝚃𝚛𝚎𝚊𝚜𝚞𝚛𝚎 𝚇 𝙰𝚝𝚎𝚎𝚣Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang