Jisoo dan jeje berjalan keruangan seokjin sambil menenteng paperbag berisi makanan, untuk mereka makan siang. Dia membuka pintu, ternyata disana sudah ramai dengan keluarga nya. Yang awal nya jisoo tersenyum kini senyum nya hilang, paperbag yang dia pegang jatuh begitu saja, air mata jisoo mengalir begitu saja, jisoo merasakan emosi dalam diri nya. Dia berjalan cepat kearah semua orang. Jisoo mencekal tangan suster yang akan melepaskan peralatan medis.
"siapa.yang.nyuruh.anda.untuk.lepasin.ini.semua." ucap jisoo dengan menekan setiap kata dengan mata yang mengintimidasi, suster itu terdiam
"SIAPA YANG NYURUH ANDA NGELEPASIN ALAT ALAT INI DARI TUBUH SUAMI SAYA!" suara jisoo meninggi
"JAWAB!"
Mami jisoo maju dan memegangi pundak anak nya, sedangkan jeje sudah dibawa keluar bersama jennie.
"jisoo..."
"kalian semua kenapa diam aja ?" tanya jisoo kepada semua keluarga nya
"kalian mau kak jin meninggal ? Jawab aku!" jisoo menatap mata semua orang
"jisoo, sayang dengerin mami nak"
"mami juga, kenapa diam aja ? Kenapa gak larang mereka ?"
"sayang sabar" -mami
Mama seokjin menghampiri jisoo
"nak, dokter bilang, ini sudah setahun dan tidak ada perkembangan baik untuk seokjin, jadi kita harus mencabut ini semua" -mama"mah, seokjin ini anak mama, kenapa kalian tega sih" jisoo meluruh kelantai
"dek, kita harus cabut semua ini, biar seokjin bisa tenang" -suga
Jisoo bangun "apa ? Apa kakak bilang ? Biar kak jin tenang ? Maksud kakak apa hah ? Kak jin itu masih hidup, dia masih hidup kak!"
"dek dokter bilang..."
"kak denger ya, dokter itu bukan tuhan, dia gak bisa nentuin garis hidup seseorang, dokter juga hanya manusia biasa kak, ini hanya prediksi aja"
"sus mari lanjut" perintah papa seokjin
"pah !?" papa seokjin mengabaikan jisoo
"STOPPP! AKU INI ISTRI NYA, AKU YANG BERHAK UNTUK MEMUTUSKAN INI SEMUA!" suster kembali diam
"AKU MINTA, LEPASIN TANGAN KALIAN!"
Jisoo terus memberontak di dalam pelukan mami nya
"mih..." jisoo memegang tangan mami nya
"...percaya sama jisoo, kak jin bakal kembali, kak jin juga lagi berjuang, plis kita disini juga sama sama berjuang ya" mami nya diam
Jisoo menghampiri mertua nya
"mah, jisoo yakin kak jin bakal bangun, beri kesempatan sekali lagi, jisoo bakal tunjukin ke kalian semua, bahwa waktu kita setahun ini gak sia sia""jisoo mohon ke kalian...hiks...hiks...hiks" jisoo terduduk dilantai sambil menunduk
"jisoo...hiks...mohon...kali ini aja...hiks...percaya sama jisoo...hiks"
Tiba tiba tubuh jisoo ambruk, dia pingsan.
___
Jisoo membuka mata nya. Mami jisoo ada disamping nya.
"mih, kak jin mana ?"
"sayang kamu tenang dulu, kita memutuskan untuk tidak mencabut alat nya, dia masih diranjang nya" jisoo langsung menoleh keranjang seokjin, memang benar dia masih ada disana.
Jisoo bernafas lega "mih makasih" jisoo memeluk mami nya
Jisoo bangun dan berjalan kearah seokjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lecturer's Wife (KSJ) (END)
Romansa●Cerita ini dibuat untuk pertama kali saat masuk ke dunia wattpad, so mohon maaf jika terlalu absurd karena tidak akan direvisi. Terima kasih yang sudah memilih untuk membaca ini● Kisah cinta seorang dosen dan mahasiswi nya. Kisah perjodohan antara...