"Open Order Bakso Kuburan Kuah Indomie Rendang, ada bonusnya loh, Kak."
***
Ujian semester genap sudah berakhir tiga hari yang lalu bagi anak SD. Sementara anak SMA baru berakhir satu hari yang lalu. Saatnya beristirahat sejenak sebelum menghadapi kenyataan pahit saat hari eksekusi alias hari penerimaan rapot.
"Enaknya main apa, ya?" Gumam Uyon sambil mengais-ngair tanah meggunakan ranting kayu yang tadi ia temukan tak sengaja di jalan.
"Kemana, ya?" Keana ikut bermonolog.
Kembar and The Gang minus Tami saat ini sedang bosan. Pas mereka tadi datang ke rumah jemput Tami ke rumahnya, kata Pak Rusdi--ayah Tami-- anak itu dan ibunya sedang pergi ke pasar sebentar. Kini ini kelima bocah itu hanya duduk di emperan warung kelontong Kak Yeyen sambil menatap bosan ke arah lapangan komplek yang sedang dipakai anak muda untuk main bulu tangkis.
"Main engklek aja, yuk." Usul Ayana.
"Gak mau, ah. Lompat-lompat doang, gak seru." Balas Ucul.
"Main bekel?" Kini giliran Uyon yang mengusulkan.
"Boleh tuh!"
"Ada bolanya emang?" Tanya Carrel sambil menaikkan sebelah alisnya.
"Tanya Kak Yeyen coba, siapa tahu bola Bang Khendi nganggukh."
Biasanya jika mereka ingin bermain bola bekel, pasti makenya bola Rendi--adik Kak Yeyen--.
Keana pun bangkit dari duduknya berjalan mendekati steling kaca warung Kak Yeyen. Gadis itu jinjit terlebih dahulu, ia dapat melihat Kak Yeyen yang duduk atas kursi dekat meja kasir. "Kak Yeyen!"
Kak Yeyen menoleh ke arah asal suara. "Eh, Kea! Kenapa, Dek?"
"Bang Rendi-nya ada gak, Kak? Kea mau minjem bola bekel."
"Ada kok, bentar, ya, Kakak tanya ke dalem dulu."
Keana pun menganggukkan kepalanya.
Tak lama kemudian Kak Yeyen kembali. Gadis itu kembali dengan tangan kosong.
"Yah, bola bekel Rendi lagi rusak, Ke. Katanya rusak dibuat temennya." Jelas Kak Yeyen dengan nada sesal.
"Yah, yaudah deh. Makasih, ya, Kak Yen." Setelah itu Keana kembali ke kumpulan teman-temannya.
"Gimana, Ke?" Tanya Ucul.
"Punya Bang Rendi rusak." Keana menjawab.
Suasana diantara mereka kembali hening. Yang terdengar hanya suara riuh dari lapangan.
"Eh, tuh, Tami udah pulang!"
Semua mata mengarah pada pusat perhatian Uyon.
Yang benar saja, di jok belakang sepeda motor matic ibunya, Tami melambai-lambaikan tangannya semangat pada teman segeng-nya. Bocah yang lain akhirnya ikut lambai juga.
Lambaian itu berakhir ketika sepeda motor Tante Feni berlalu melewati warung kelontong Kak Yeyen.
"Ke khumah Tami aja, yuk." Belum juga mendapatkan persetujuan teman-temannya, Ayana sudah bangit duluan dari duduknya.
"Aku ngikut aja dah," ucap Uyon menguyusul gerakan bangkit Ayana.
Akhirnya tiga anak lagi pun bangkit dan berjalan mengikuti Ayana ke rumah Tami.
***
"HEH, UCUL, KAMU JAJAN DONG!" Seru Ayana kesal melihat anak laki-laki yang sedari tadi kerjanya menumbuk batu bata hingga halus.
![](https://img.wattpad.com/cover/172569750-288-k104985.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jajar Genjang [END]
HumorMiring dah! Miring! 🐥Sequel Bad Boy Is A Good Papa🐥 *** Copyright 2019, Kecoamerahmuda. Publikasi hanya di Wattpad.