JC-5 (Lamaran 2)

4.4K 335 39
                                    

Yang baca plus komen semangat yang ngetik juga semangat

Key menatap ayah dan ibunya yang kebingungan dengan tingkah Key, meminta mereka berkumpul di ruang tamu.

"Ada apa, Key?" tanya Serena.

"Key mau Papa dan Mama lamarin Alin buat Key," ujar Key dengan malu-malu.

"Hah?! Kuliah saja belum selesai mau menikahi anak orang! Pikiran kamu di mana, Key!" bentak Mario.

"Habis, Key sudah perkosa anak orang, Pa. Key juga sudah kerja, kok, nanti pasti setelah lulus kuliah bakal cari kerjaan yang lebih layak."

Mario juga Serena membulatkan mata tidak percaya dengan pengakuan Key. Maria menggebrak meja dan menatap tajam ke arah Key.

"Siapa yang menyuruhmu melakukan hal serendah itu, hah?! Apa Papa mengajarimu untuk kurang ajar seperti itu? Bikin malu keluarga saja!"

"Mario! Sekarang gadis mana yang kamu perkosa?" ucap Serena Dengan nada lembut.

"Alin, Ma. Kita melakukannya saat paginya Papa menelepon waktu itu."

Mata kedua orang tua Key membulat, bagaimana bisa Key memperkosa anak orang berada seperti itu.

"Orang tua Alin sudah tahu?"

Key menggeleng, dia memang tidak mengatakan tentang malam itu. Mana berani bilang habis memperkosa anaknya.

"Baiklah, kalau ditolak sama keluarga bagaimana?"

Key lagi-lagi menggeleng dan berkata, "Tidak, keluarga Alin tidak akan menolak. Aku sudah bertemu dengan om Safir, dia bilang aku harus membawa kedua orang tuaku bila memang aku serius dengan Alin. Aku mohon, kalian mau, 'kan, minta Alin buat aku?"

"Baiklah, tidak ada cara lain lagi. Kalau sampai anak orang hamil tanpa suami." Serena berdiri dan meninggalkan ruang keluarga.

"Bersiaplah, aku juga akan bersiap untuk datang ke rumah Alin."

Key tersenyum, ini yang sangat disukai Key tentang keluarganya. Dia sangat bersyukur bahwa keluarganya sangat baik.

🌪️🌪️🌪️

Key mengembuskan napas saat mereka sedang perjalanan menuju rumah Alin, dia begitu senang sekaligus gugup saat membayangkan dia akan melamar Alin bersama dengan keluarga.

"Tuhan, tolong lancarkan niatku saat ini."

Dalam hati Key terus berdoa agar dia tidak membuat kesalahan karena gugup.

"Gugup, ya?" tanya Serena sembari tersenyum.

"Hmm, begitulah, Ma. Aku gugup sekali, aku takut Alin menolak nanti."

Serena mengembuskan napas, dia tidak tahu bagaimana cerita tentang mereka berdua, tetapi melihat kecemasan itu sudah bisa dipastikan Key dan Alin tidak akur.

"Perlu cemas, kalau dia hamil pasti dia akan meminta pertanggung jawabanmu," ujar Mario dengan santai.

Key hanya mampu tersenyum kaku, bagaimana tidak kaku. Betapa malunya dia saat keluarga tahu yang dianggap ayah anaknya nanti adalah Alam, sahabatnya.

"Itu kalau dia mau minta pertanggung jawaban dariku," lirih Key yang masih terdengar oleh kedua orang tuanya.

"Heh, kok bisa gitu?" Mario juga Serena bertanya dengan serentak.

Key mengalihkan pandangannya keluar jendela. Dia tidak tahu harus menjelaskan bagaimana kepada keluarganya.

"Ceritanya panjang, tidak mungkin aku ceritakan sekarang, Pa, Ma. Nanti saja."

Pagar besi yang tinggi terbuka saat Key mengatakan mereka teman Alin. Rumah yang megah terlihat dengan jelas saat mobil mereka memasuki pelataran rumah besar itu.
Pintu terbuka saat mereka keluar dari mobil.

Di sana Alin berdiri dengan angkuhnya, kedua orang tua Alin juga ada di sana. Mendadak penyakit gugup mulai menyerang.

Kedua orang tua Key tersenyum hangat, berjalan lebih dulu diikuti Key.
Berulang kali Mario juga Serena mendengar Key mengembuskan napas berat.

Setelah dipersilakan untuk duduk dan ditawari minuman Mario tersenyum.

"Kedatangan saya kemari untuk melamar putri Anda, Alin."

Hening, hingga akhirnya semua menjerit histeris saat Alin tidak sadarkan diri.

.











Semoga suka.

Komennya kalau ada kesalahan.

Salam sayang

Author L

2 Juli 2020

Jebakan Cinta si Bucin (COMPLETED) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang