Epilog.

10.7K 325 20
                                    

Jangan lupa vote, komen, dan follow jika ingin tahu update selanjutnya.

      Empat bulan pascakejadian itu. Alin melahirkan secara sesar karena tidak sanggup lagi melahirkan secara normal. Keadaan Key pun masih sama seperti yang sudah-sudah, mata itu masih belum terbuka.

Alin menatap Key dengan tatapan terluka, rasa bersalah kian menumpuk. Dia kesepian, Alam selalu membenci dan menyalahannya, begitu juga dengan keluarganya, Devi terus menyalahkan Alin. Maria? Wanita tua itu akan terus mencari cela agar bisa menghina Alin.

Alin membutuhkan Key untuk membelanya, hanya Serena dan Mario yang selalu membelanya. Pembelaan mereka juga tidak bisa membungkam hinaan demi hinaan yang dia terima. Hanya Key, hanya Key yang bisa membungkam semua orang yang menghinanya.

"Bangunlah, aku mohon. Apa kau tidak ingin melihat anakmu? Dia sudah lahir, dia anak laki-laki yang sehat dan begitu mirip denganmu. Bahkan dia tidak memberiku kesempatan untuk memiliki kemiripan dengannya." Alin mengadukan segalanya kepada Key.

Alin tak peduli Key akan mendengar atau tidak, dia hanya ingin berbagi apa yang dia rasakan kepada Key. Andai saat ini terbangun dia pasti akan senang melihat ini. Melihat Alin yang tidak memanggilnya lo-gue. Alin yang berucap lembut kepadanya.

Rintihan dan ucapan Alin pasti akan menyayat hati siapa pun, betapa tersiksanya dia saat tidak ada Key, tidak ada yang memanjakannya, memberi perhatian dan gombalan setiap hari, tidak ada ke-bucinan lagi. Hampa dan sepi.

Keseharian Alin selain mengunjungi Key dia juga mengurus kafe yang saat ini sudah berkembang dengan pesat, meski tidak bisa satu hari penuh, Alin berusaha menggantikan tugas Key mengelola kafe tersebut. Kafe itu Key buat seperti namanya. Kafe Dialinda, Alin terharu saat pertama kali melihat kafe itu.

Hari ini Alin memilih untuk menjaga Key seharian penuh, dia menitipkan anaknya kepada mertuanya. Dengan senang hati Serena menerima tugas menjaga cucunya. Devi dan Safir juga tidak mungkin menjaga cucunya karena sibuk dengan bisnis.

Alin tertidur di sana saat lelah bercerita ini dan itu kepada Key yang tak pernah mendapat respons bagus dari kondisi Key. Tidur nyenyak terganggu saat mendengar suara nyaring dari alat pendeteksi jantung milik Key.

Alin dengan kalang kabut mencari dokter, berulang kali memencet bel untuk memanggil dokter, dia tidak ingin kehilangan Key saat ini juga.

Dokter menyarankan agar Alin keluar, seluruh keluarga berada di sana. Tidak lama dokter keluar dan menyampaikan apa yang terjadi.

"Bagaimana keadaan suami saya, Dok?" Alin terlihat tidak sabaran.

"Dengan berat hati saya mengatakan turut berduka cita. Suami Anda sudah berpulang kepada-Nya."

Tangisan Alin pecah saat itu juga. Dunianya runtuh dia menangis dengan keras tidak memperdulikan tanggapan orang-orang.

END

Ekstra part silakan beli PDF melalui WA.

U

ntuk PDF kalian bisa meminta nomor WA-ku melalui chat pribadi.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Huhuhuhuhu epilog, akhirnya epilog.

Puas gak sama endingnya?

Salam sayang

11 Agustus 2020

Jebakan Cinta si Bucin (COMPLETED) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang