JC-4 (Lamaran)

4.8K 370 37
                                    

     Empat minggu, itu artinya sudah satu bulan sejak malam pertama antara Key juga Alin. Key menghela napas berat, selama itu juga dia belum mendengar Alin hamil.

"Sudah kuduga tidak akan berhasil. Tapi aku merasa bersalah karena sudah merenggut yang seharusnya menjadi milik sang suami nanti," ujar Key kepada dirinya sendiri.

Key menghela napas berat, dadanya serasa sesak saat merasa bersalah sudah memikirkan dirinya sendiri. Membayangkan Alin menikah dengan laki-laki lain membuat hatinya seperti tertusuk jarum. Tunggu? Suami? Senyum Key tercetak lebar.

"Itu dia. Suami? Aku akan melamar Alin kepada keluarganya. Kenapa aku seperti orang bodoh yang tidak memikirkan itu dari dulu! Ayang Alin tunggu Abang Key segera tiba untuk menikahi Ayang."

Key segera menyambar tasnya yang berada di loker tempat kerja. Dia harus izin agar tidak bekerja untuk hari ini.

Dengan penuh semangat Key mengendarai motornya menuju perusahaan keluarga Alin. Dia sudah hafal di mana keluarga Alin berada saat siang begini.

Setelah berbicara dengan resepsionis akhirnya Key diberitahukan di mana ruangan ayah Alin. Jantung Key berdetak tidak beraturan.

"Tenang, aku harus tenang," bisik Key kepada diri sendiri.

"Maaf, Anda ingin bertemu dengan siapa?" Seorang wanita menghentikan langkah Key yang hendak mengetuk pintu besar di hadapannya.

"Tuan Safir. Apa beliau ada di dalam?"

Wanita itu mengerutkan kening, matanya menatap Key dari atas ke bawah.

"Sudah membuat janji?"

"Tidak. Lebih tepatnya belum. Tolong katakan teman Dialinda datang ingin bertemu."

Wanita itu menutup mulutnya, dengan segera menghubungi ayah Alin. Setelah mendapat jawaban dia segera menatap Key dan tersenyum.

"Tuan memintamu untuk masuk. Maaf sudah menahan Anda di sini."

Key mengembuskan napas berat, mendadak dia menjadi gugup setengah mati. Ini dia belum melamar secara resmi bersama dengan kedua orang tuanya sudah segugup ini. Bagaimana nanti saat lamaran besar dengan keluarga atau tidak begitu saat pernikahan.
Membayangkan itu rasa gugup semakin besar, Key gugup setengah mati.

Key membuka pintu dengan tangan yang sedikit bergetar, dia gugup juga takut bahwa niatnya akan ditolak mentah-mentah.
Pintu terbuka, ruangan itu begitu sepi, seorang laki-laki dewasa fokus di depan komputernya. Wajahnya terangkat saat Key sudah memasuki ruangan itu.

"Senang bertemu dengan teman Alin," ucap laki-laki yang tidak lain adalah ayah Alin.

Key tersenyum kaku saat melihat Safir beranjak dari duduknya dan menghampiri Key.

"Duduklah. Aku tidak pernah menerima tamu berasal dari teman anakku. Ini yang pertama, jadi, duduklah."

Bagaikan robot Key menurut dan duduk di sofa. Safir terlihat menghubungi seseorang dan ikut duduk dengan Key.

"Duduklah, katakan ada apa?"

Key mengepalkan jemarinya agar menghilangkan rasa gugup. Dia harus bisa mengutarakan keberaniannya.

"Sebelumnya saya ingin memperkenalkan diri. Nama saya Keyvano Tofu, anak dari Mario Tofu dan Serena Tofu." Key menelan ludahnya dengan susah payah. "Saya datang ke sini untuk melamar anak Anda."

Hening, udara terasa sangat dingin bagi Key, dia takut bahwa lamarannya akan ditolak sebelum dimulai antar keluarga. Safir terlihat berpikir sejenak, dia kaget saat ada seorang pemuda yang menginginkan Dialinda, sungguh tidak percaya.

"Mario Tofu?" gumam Safir seperti mengingat sesuatu. Setelah mengingat dia tertawa.

"Ah, kau anak itu? Kau sudah besar, ya, dulu saat satu inkubator dengan Alin tubuhmu begitu kecil," ucap Safir dengan bangga.

Key melongo, kenapa jadi membahas masa kecilnya? Lalu bagaimana dengan nasib lamarannya?

"Ah, iya, itu saya," ucap Key dengan nada kaku.

"Begini, mengenai lamaranmu, kalau kamu memang serius ingin menikahi Alin kamu bisa membawa kedua orang tuamu dan melamarnya secara langsung."

Key mematung, lamarannya secara pribadi diterima begitu? Dia sudah mendapat restu dari orang tua Alin begitu? Senyum Key terbit dan mengangguk.

.






Kritik dan saran. Komen juga kalau ada typo dll

Salam sayang
Author L

29 Juni 2020

Jebakan Cinta si Bucin (COMPLETED) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang