Yang baca plus komen semangat, yang ngetik juga semangat.
Key mengembuskan napas berat, Alin menghubunginya dan menyuruh pulang karena dia sendirian meminta Key agar mengantarnya ke rumah.
"Alin nelepon, pulang duluan, ya."
Alam mengangguk dan menatap punggung Key yang menjauh. Jujur saja Alam kagum dengan Key yang pantang menyerah, dia juga harus berjuang dan tidak menyerah untuk mendapatkan Poppy.
Key mengendarai motornya menuju arah yang berlawanan dari arah menuju rumahnya. Key ingin membuat langkah baru untuk rumah tangganya.
Motor ninja Key berhenti di rumah yang besar, rumah bercat putih polos yang tidak terlihat semua karena tertutup pagar besar yang menjulang.
Key tahu kedatangannya mungkin akan ditolak mentah-mentah oleh pemilik rumah itu. Namun, dia tidak boleh menyerah begitu saja.
"Eh, Den Key. Mau ketemu ibuk lagi Den?" sapa penjaga yang sedang menyapu di luar.
"Iya, Pak. Mau ketemu Nenek. Nenek ada, 'kan, tidak ke kantor?"
Orang itu meletakkan sapu yang dia gunakan tadi lalu membuka gerbang besar yang menutupi halaman rumah besar itu.
"Mari, Den. Ibu pasti sedang berada di halaman belakang."
Key mendatangi rumah Maria, rumah besar milik keluarga Tofu. Dia harus memberanikan diri untuk kelangsungan hidupnya ke depan, menyandang darah keluarga Tofu dia tidak akan pernah menyerah begitu saja.
"Nenek," panggil Key saat dia berada di halaman belakang tempat neneknya bersantai memandang bermacam-macam bunga yang berada di sana.
Maria terlihat melirik Key sekilas dan melanjutkan meminum teh miliknya.
"Ada apa pengantin baru sepertimu mengunjungiku di pagi hari seperti ini," sinis wanita itu.
Key mengepalkan jemarinya melihat respons wanita tua itu, mengingat bahwa dia menampar Serena membuat Key lagi-lagi emosi.
"Aku datang ke sini untuk meminjam uang," ungkap Key dengan mantap.
Suara tawa terdengar nyaring usai Key mengatakan itu, Maria tertawa dengan keras.
"Kau? Meminjam uang? Apa yang bisa kau jaminkan karena berani berhutang kepadaku? Seorang remaja bau kencur sepertimu berani berhutang uang kepadaku. Jangan membuatku tertawa, Key!"
Seperti itulah seorang Maria Tofu, tidak memandang bulu jika menyangkut uang.
"Memang tidak ada jaminan aku akan mengembalikan uangmu secepatnya, tetapi aku bisa menjanjikan secepatnya jika usahaku berhasil aku akan segera mengembalikan uangmu." Key berujar demikian dengan tatapan yang serius.
Melihat itu tawa Maria terhenti, dia meletakkan cangkir tehnya di meja dan memperhatikan Key dari atas hingga bawah.
"Berapa yang ingin kau pinjam?"
"Seratus juta lima puluh. Aku ingin meminjam uang segitu," jawab Key dengan entengnya menyebut angka yang terbilang besar tersebut.
Tidak ada orang gila yang berani meminjam uang sebanyak itu diusia yang terbilang belum cukup matang.
"Akan segera aku transfer uangnya dan buktikan uang itu segera kembali kepadaku dalam waktu dekat. Jika memang darah keluarga Tofu masih mengalir di tubuhmu pasti kau akan dengan bijak untuk mengolahnya menjadi lebih banyak dalam waktu singkat." Maria beranjak dan meninggalkan Key.
"Jangan kembali ke rumah ini jika bukan mengembalikan uangku," sambung Maria sembari berjalan menjauh.
Key tidak ingin tanggung-tanggung dalam berhutang, rasanya percuma jika dia menghilang hanya puluhan juta. Jika bisa berhutang lebih banyak kenapa tidak dia lakukan?
Melihat Maria yang pergi setelah mengatakan itu sudah Key pastikan sebentar uang sebanyak itu akan segera masuk ke dalam rekeningnya.
Key meninggalkan tempat itu dan segera menjemput Alin untuk membawa istrinya ke rumah mereka.
Benar sekali saat berada di luar pagar ponselnya sudah mendapat pesan bahwa uang sebanyak dua ratus juta telah masuk ke dalam rekeningnya. Key berdecih melihat itu.
"Wanita tua itu tidak tanggung-tanggung dalam menghutangiku," desis Key dan menghidupkan motor untuk pulang ke rumahnya.
Setelah perdebatan panjang dengan Alin tadi, kini Key berada di depan rumah yang akan menjadi tempat tinggalnya bersama dengan Alin. Rumah yang baru selesai direnovasi.
"Mungkin rumah ini belum begitu bagus untuk tempatmu tinggal. Kamu hanya cukup tinggal di sini dan menungguku pulang. Aku yang akan memasak dan membersihkan rumah, aku juga yang akan mencuci pakaian usai aku bekerja. Tidak perlu mencemaskan semua itu."
Double up. Karena biar part dan endingnya sama dengan kak Kanalda_ok aku up double huweeee😭😭
Salam sayang
01 Agustus 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Jebakan Cinta si Bucin (COMPLETED) ✓
Romance(Cerita sudah tamat dan masih lengkap. Follow dulu sebelum baca) "Alin, ayo periksa ke dokter anak kita. Aku mau lihat anak kita." "Goblok! Ini itu anak gue sama Alam. Ngaku-ngaku aja." Keyvano menyukai Alin, tetapi Alin menyukai Alam. Alin tidur d...