Key dengan buru-buru memeluk Alin dari belakang, dia harus menghentikan aksi gila Alin.
Saat melihat Alin yang berlari keluar dari rumah Alam tanpa memikirkan apa pun membuat Key cemas tidak karuan. Terlebih dia melihat Alin yang hendak mengakhiri hidupnya."Aku mohon jangan lakukan itu," lirih Key.
"Lepasin gak! Gue mau mati saja! Karena lo gue gak bisa bareng Alam. Semua karena lo!"
Key memejamkan mata, dia tahu kejadian ini memang salahnya. Namun, ia tahu bahwa Alam tidak mungkin bisa menerima Alin seperti dia menerima Alin apa adanya. Alam mencintai Poppy sepupunya.
"Alam gak cinta sama kamu, Lin. Tolong ngerti." Key semakin mengeratkan pelukannya saat Alin terus memberontak.
Bukannya tenang Alin terus memberontak, Key menurunkan Alin dengan paksa dari atas jembatan. Aksi drama antara mereka berdua menjadi tontonan banyak orang. Alin menyikut perut Key saat menurunkannya di pinggir jalan.
"Gue gak bisa napas, Goblok!"
Semua melongo, terutama Key. Jadi, Alin memberontak bukan untuk melanjutkan niat bunuh diri melainkan karena kesulitan bernapas? Semua setelah melihat bahwa sang wanita tidak jadi bunuh diri mulai bubar melanjutkan perjalanan.
"Malu tahu. Lo bener-bener bikin malu gue!" Alin berlalu begitu saja.
"Biar aku anter." Key mencegah Alin yang hendak menghentikan taksi.
"Gamau, pasti make motor, gue lagi hamil lo mau bawa gue pake motor, gimana, sih, lo ini!"
"Kan, aku pasti hati-hati Ayang. Kalau mobil aku gak punya sendiri. Tapi percayalah kalau cinta sudah pasti aku punya banyak cinta untuk kamu," ujar Key dengan tengil.
Alin memutar bola mata malas dan melipat tangan di depan dada. Melihat tingkah itu Key tersenyum, mengambil motornya yang tadi berada diparkir sembarangan di trotoar.
Menyerahkan helm miliknya kepada Alin dengan senyuman yang tidak pernah lepas di bibir Key. Key tahu dia bodoh karena masih menerima Alin setelah mengatakan akan hidup miskin saat bersamanya.
Memang, Key tidak bisa menjamin Alin hidup mewah seperti saat ini atau seperti Alam, tetapi dia yakin, bisa mencukupi kebutuhan Alin dengan anaknya nanti. Selama ada usaha pasti ada penghasilan.
Alin menerima helm itu dan kebingungan lantaran Key hanya membawa satu helm. "Lo pake apa?"
Key menghidupkan motor ninja pemberian neneknya saat ulang tahun dulu, motor yang menemani Key ke manapun.
"Tidak perlu, pakai saja. Aku akan berhati-hati agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan."
Alin menggunakan helm milik Key dan naik di boncengan. Motor berjalan secara perlahan bergabung dengan banyaknya mobil juga motor yang ada.
"Kenapa lo selalu baik ke gue?" tanya Alin tepat di telinga Key.
"Karena gue cinta ke lo, jangan tanya karena apa. Awalnya memang hanya sebatas mengagumi kita pernah satu inkubator saat bayi. Lama kelamaan perasaan itu berubah, berubah menjadi semakin besar."
Alin yang mendengar itu bungkam, dia mengeratkan pegangannya terhadap Key. Key tersenyum saat merasakan Alin berpegangan erat.
Key berharap mereka tidak akan berpisah atau sampai di tempat tujuan. Ingin terus bersama seperti ini.
"Lo itu bodoh," gumam Alin lirih.
"Aku tahu, kok. Bukannya cinta itu memang bodoh seperti kamu yang mengharapkan Alam, tapi Alam tidak mengharapkan kamu. Kita itu sama, kenapa kita tidak bersama saja karena kita sama-sama tidak diharapkan." Key mengucapkan itu dengan santai.
"Itu, sih, mau lo. Gue gamau, ya, pokoknya gue gamau nyerah begitu saja buat dapetin Alam."
"Berhentilah, Lin. Alam mencintai wanita lain. Dia sudah memiliki wanita lain di hatinya. Aku tidak ingin melihatmu tersakiti lebih jauh."
.
Baca juga di akun Kanalda_ok untuk versi Alin.
Akun MokaViana untuk Mikhailo dan Lica.
Akun Kaitani_H untuk Gladisya sama Naresh dan Duren 🤧🤧
Akun nansanders untuk Alam dan Poppy.
Salam sayang
11 Juli 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Jebakan Cinta si Bucin (COMPLETED) ✓
Romance(Cerita sudah tamat dan masih lengkap. Follow dulu sebelum baca) "Alin, ayo periksa ke dokter anak kita. Aku mau lihat anak kita." "Goblok! Ini itu anak gue sama Alam. Ngaku-ngaku aja." Keyvano menyukai Alin, tetapi Alin menyukai Alam. Alin tidur d...