JC-10 (Alin, Key, dan Alam)

4.4K 274 23
                                    


     Key mengembuskan napas berat, ia harus memenuhi permintaan Alin untuk mengantarnya menemui Alam.

Menemui Alam? Key tersentak, jika dia membawa Alin menemui Alam di apartemen laki-laki itu pasti Alin akan bolak-balik ke apartemennya. Ini tidak boleh terjadi!

Key mengambil ponsel dan menghubungi Alam agar ke rumahnya, Key harus membawa Alin bertemu di rumahnya saja.

"Lam, ke rumah gue, dong."

Key terlihat cengengesan mendengar perkataan dari Alam di sebrang sana.

"Ya, sebenernya, si Alin pingin lihat muka lo katanya."

Key menampilkan senyum miring saat mendengar perkataan orang di seberang sana.

"Gampang, gue tinggal bilang ke Poppy kalau yang ngaku Alin itu lo. Kelar sudah masalahnya."

Key memutuskan sambungan dengan senyum penuh kemenangan setelah mendapat jawaban dari Alam. Key mengambil kunci motor di nakas dengan senyum lebar dan keluar kamar.

Rumah mereka memang tidak memiliki lantai atas, tidak besar juga tidak kecil, hanya terdiri dari ruang tamu yang tidak begitu besar, setelah ruang tamu terletak kamar milik papa dan mamanya lalu kamar tamu, kamarnya, dan yang terakhir bagian belakang terletak dapur dengan meja makan.
Untuk kamar mandi, kamar mandi hanya ada satu yaitu di samping dapur, rumah minimalis yang penuh dengan keharmonisan.

"Mau ke mana, Key?" Serena kebingungan saat Key sudah memakai jaket dan terlihat rapi di pagi seperti ini.

"Mau jemput calon mantu Mama. Jangan ke mana-mana, ya." Key menatap Serena yang sedang sibuk membersihkan ruang tamu.

Key bersenandung sembari menuju garasi rumah untuk mengambil motor miliknya. Key bersyukur meski dia bertengkar dengan sang nenek, motornya tidak diambil lagi.

Terkadang Key memikirkan kenapa neneknya begitu marah saat mengetahui semua itu, dia juga tidak mengerti jika memang semarah itu kenapa tidak mengambil kembali apa yang sudah diberikan, seperti mobil milik Mario juga motor miliknya? Dan jawaban yang terpampang di benak Key. Maria tidak kejam meski dia sangat keras.

"Baiklah, Juki, ayo kita jemput calon ibumu," ucap Key kepada motornya.

Key mengendari motornya meninggalkan pelataran rumah dan bergabung dengan mobil juga motor yang berlalu lalang di jalan depan rumah. Key tahu Alin setelah ini pasti kecewa saat dia tidak membawa Alin menuju apartemen Alam, tetapi mau bagaimana lagi jika keadaan seperti ini.

Key yakin dengan keajaiban. Dia tahu keajaiban Alin akan mencintainya pasti ada, Alin pasti akan luluh dengan perjuangannya suatu saat nanti.

Key menambah kecepatan motornya agar segera sampai di rumah Alin yang lumayan jauh dari rumahnya. Mengingat Alin tinggal di perumahan yang isinya orang-orang kaya dengan uang bergepok-gepok. Dalam hati selalu berdoa agar suatu saat akan memiliki uang sebanyak itu.

Key tersenyum kepada penjaga gerbang di rumah Alin. Dia kembali disambut dengan senyuman saat dibukakan gerbang rumah Alin. Suasana yang asri karena banyaknya bunga di depan rumah Alin membuat kesan tersendiri.

Rumah Alin masih sepi, mungkin pemilik rumahnya alias Alin masih bergelung di tempat tidur mengingat masih pukul 07.25. key tahu keluarga Alin pasti sudah berangkat kerja saat sudah jam segini.

Pintu terbuka, asisten rumah bekerja di sana membuka pintu dan terkejut menemukan Key yang sedang tersenyum manis saat pintu terbuka.

"Alin sudah bangun?" tanya Key masih dengan senyuman di wajahnya.

"Belum, non Alin belum keluar dari kamar sedari tadi. Mau saya panggilkan?"

Key menggeleng, masih dengan senyuman di wajahnya. Asisten di rumah Alin memang masih muda mungkin seumuran dengan Alin juga dengannya.

"Tidak perlu, boleh aku masuk? Aku akan membangunkan Alin sendiri."

Wanita itu terlihat terkejut dengan perkataan Key, pantas dia terkejut karena Key baru kali ini melihat pelayan itu, mungkin dia pelayan baru yang dipekerjakan keluarga Alin.

"Siapa Santika?" Seorang wanita para baya muncul.

"Eh, Den Key. Masuk, Den, biar Bibi panggilkan Non Alin."

Key tersenyum dan bergegas untuk masuk saat pelayan yang bernama Santika itu memberi jalan untuk Key.

Dia harus bersiap-siap jika saja Alin akan menyemburnya dengan makian saat menganggu tidur wanitanya.














.




Mosi-mosi, ini part terpanjang yang pernah aku buat.

Semoga suka.

Salam sayang

17 Juli 2020

Jebakan Cinta si Bucin (COMPLETED) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang