Jangan lupa tinggalkan jejak
Key kembali datang ke rumah Alin pagi-pagi sekali, dia ingin membicarakan mengenai pernikahan antara dirinya dan Alin.
"Papa dan Mama akan terus dukung kamu, tapi apa ini tidak terlalu cepat? Masih ada beberapa bulan sebelum kandungan Alin semakin membesar," ujar Mario.
Mario tahu Key buru-buru menikah dengan Alin lantaran takut akan mempermalukan keluarga besar Alin yang jelas-jelas memiliki nama, tidak seperti keluarganya.
"Tidak bisa, Pa, keluarga Alin pasti malu saat kandungan Alin semakin besar nanti. Keluarganya akan malu, kalau mereka malu sama aja aku mencoreng nama mereka."
Mario menghela napas, dia bisa apa jika anak satu-satunya sudah bertekad seperti itu?
"Kamu sudah punya uang sendiri untuk pernikahan? Biaya persalinan? Masalah tempat tinggal kalian bisa tinggal di sini sampai uang kalian cukup."
"Aku sudah menyisihkan uang dari jauh-jauh hari, aku akan mengontrak saja, tidak enak membawa istri tinggal di rumah ini," tolak Key sembari berdiri.
Serena dan Mario mengikuti Key yang berdiri, mereka akan berangkat untuk menentukan tanggal pernikahan dari Key dan Alin.
Menikah? Siapa yang tidak ingin anaknya menikah. Namun, sejujurnya Mario tidak ingin Key menikah karena masalah seperti ini, terlebih setelah tahu bagaimana hubungan antara mereka berdua.
"Pernikahan itu cuma sekali, Key, jangan dibuat permainan," ujar Mario mengingatkan apa arti dalam sebuah pernikahan.
"Aku mengerti, Papa. Aku juga tidak berniat untuk pisah dengan Alin nanti. Saat masih bayi kita sudah terpisah, kali ini aku tidak ingin berpisah lagi," ucap Key dengan bangganya.
Mario memasuki mobil sambil menggelengkan kepala melihat tingkah Key yang mirip seperti anak kecil, padahal sudah hampir menjadi sebagai orang tua.
Mobil keluarga Tofu kini sudah berada di padatnya lalu lintas di pagi hari, macet di mana-mana membuat Key selalu mengeluh ini dan ibu.
Satu jam kemudian mereka sampai di depan pagar rumah besar milik keluarga Alin. Rumah yang jauh berbeda dengan milik keluarga Tofu. Terkadang Mario memikirkan betapa derajat mereka berbeda jauh.
Gerbang terbuka setelah penjaga mengetahui siapa yang datang. Halaman yang masih terlihat seperti pertama datang. Mereka keluar, pintu utama masih tertutup.
"Apa kita tidak datang terlalu pagi, Key?" tanya Mario.
"Biasanya jam segini orang tua Alin pasti sudah keluar. Itu sebabnya aku membuat janji lebih dulu dengan Om Safir."
Memang benar, tidak lama pintu terbuka, seorang laki-laki dengan berbalut jas mahal semua serba mahal terlihat di sana.
"Ah, kalian. Kamu sudah menunggu," sapa Safir dengan ramah.
"Maaf membuat janji di hari sibuk kerja seperti ini," ucap Mario merasa tidak enak.
Safir tertawa melihat itu, bagaimana tidak tertawa, ini weekend dan Mario meminta maaf karena hari sibuk kerja.
Mereka semua masuk, Devi sudah menunggu di ruang tamu, wanita itu juga terlihat elegan dengan setelan kerja seperti saat ini, wajah yang tidak lagi tua. Namun, wajah itu masih terawat seutuhnya sehingga terlihat lebih muda dari usia sebenarnya.
Setelah beramah-tamah akhirnya Mario mengutarakan niat kedatangan mereka ke sana.
"Kedatangan kami ke sini bukan hanya sekadar beramah-tamah saja, kami ke sini untuk membicarakan perihal pernikahan Alin juga Key. Kandungan Alin akan semakin besar, itu sebabnya Key ingin segera menikah dengan Alin agar kehamilannya tidak menjadi arang di wajah keluarga besar ini, sangat tidak mengenakkan jika semua itu terjadi," ujar Mario panjang lebar.
Memang benar, jika banyak orang yang tahu maka akan mencoreng nama besar keluarga mereka.
"Baiklah, kapan pernikahan akan dilangsungkan?" tanya Devi membuka suara.
"Lima belas hari lagi," jawab Key final.
Semua setuju dengan jawaban Key. Hingga akhirnya Alin datang dan menentang tanggal pernikahan yang terancang secara sepihak ini.
Heeehaawwwww, bagaimana dengan part ini?
Semoga suka
Salam sayang
26 Juli 2020
![](https://img.wattpad.com/cover/230132851-288-k545004.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jebakan Cinta si Bucin (COMPLETED) ✓
Storie d'amore(Cerita sudah tamat dan masih lengkap. Follow dulu sebelum baca) "Alin, ayo periksa ke dokter anak kita. Aku mau lihat anak kita." "Goblok! Ini itu anak gue sama Alam. Ngaku-ngaku aja." Keyvano menyukai Alin, tetapi Alin menyukai Alam. Alin tidur d...