Yang baca plus komen semangat, yang ngetik juga semangat.
Key terbangun, Alin masih tertidur pulas dengan memeluknya, andai gadis itu sadar sedang memeluk siapa pasti akan marah besar. Key mengecup puncak kepala Alin dan melepas pelukannya dengan pelan sebelum turun dari ranjang.
Hari ini Key akan menyerahkan revisi-an dari skripsi yang diajukan kepada dosen pembimbingnya. Key selalu berharap dia segera menyelesaikan skripsi ini dan fokus terhadap kerjanya, mungkin juga Key harus meminjam uang kepada neneknya untuk membuka usaha agar tidak hanya bekerja saja.
"Aku harus berjuang keras untuk rumah tanggaku."
Key mengambil handuk dan keluar kamar untuk menuju kamar mandi.
"Sudah bangun, Key?" Serena menyapa Key yang baru bangun tidur.
"Hum, hari ini aku akan menyerahkan skripsi-ku itu sebabnya aku bangun lebih pagi," jawab Key dengan senyum manis di bibirnya.
"Alin belum bangun?" Lagi-lagi Serena bertanya.
Serena bukan tipe ibu mertua yang jahat. Dia hanya ingin memastikan kira-kira pukul berapa menantunya akan bangun agar dia bisa menyiapkan makanan ulang supaya masih terasa hangat. Key menghampiri Serena untuk berbincang barang sebentar.
"Belum, Ma. Mungkin siang, dia terlihat lelah dan kecapean."
"Semalam Mama mendengar dia menangis, apa tidak apa-apa?" Serena terlihat khawatir dengan keadaan Alin yang saat ini sedang mengandung.
"Ya, dia hanya belum bisa menerima kenyataan, suatu saat dia pasti akan menerima kenyataan bahwa dia menikah denganku bukan orang lain. Mama tidak perlu khawatir."
Serena mengangguk dan menepuk bahu Key, anaknya yang kecil dan nakal kini sudah dewasa.
"Mandilah. Papamu hari ini berangkat pagi-pagi sekali karena ditugaskan memantau perkembangan proyek yang berada di luar kota," ucap Serena menjelaskan ke mana Mario pergi.
"Papa selalu bersemangat untuk bekerja, suatu saat aku pasti akan seperti dia," puji Key.
Serena mengangguk dan mengisyaratkan agar segera membersihkan diri sebelum sarapan bersama.
Key tersenyum masam, skripsinya masih harus melakukan revisi agar mendapat nilai yang memuaskan.
"Menyedihkan sekali, ini sudah tiga kali. Baiklah, aku harus lebih semangat, lagi."
"Pengantin baru, kok keluyuran pagi-pagi begini?" Mendengar suara itu, Key menoleh, menemukan Alam berdiri dengan sombong di sana.
"Ah, aku harus menyerahkan skripsi-ku. Itu sebabnya aku datang pagi-pagi sekali, padahal aku ingin lebih lama bermanja-manja dengan istri tercinta," ejek Key di akhir kalimat.
"Cih, kayak si Alin mau aja sama lo," sinis Alam dan berjalan mendekati Key.
Suasana pagi ini belum begitu ramai seperti biasanya. Mereka berjalan menjauh dari sana untuk mencari tempat untuk sedikit bersantai.
"Kejam sekali mengatakan itu," sinis Key.
"Jadi, bagaimana dengan malam pertamanya?" tanya Alam.
Key tersenyum masam, malam pertama apa, dia sama sekali tidak melakukan malam pertama.
"Lancar, sangat lancar," jawab Key asal.
Lancar dari mananya, yang ada tangisan Alin yang menyakitkan bagi Key. Key tidak mungkin mengatakan itu, jika Key mengatakan itu pasti Alam akan menghina Alin seperti yang sudah-sudah.
Hehehehwwww, gimana dengan part ini?
Suka gak?Salam sayang
1 Agustus 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Jebakan Cinta si Bucin (COMPLETED) ✓
Romance(Cerita sudah tamat dan masih lengkap. Follow dulu sebelum baca) "Alin, ayo periksa ke dokter anak kita. Aku mau lihat anak kita." "Goblok! Ini itu anak gue sama Alam. Ngaku-ngaku aja." Keyvano menyukai Alin, tetapi Alin menyukai Alam. Alin tidur d...