vote dan komennya
Alin memasuki rumah Key dengan muka suram bagaimana tidak suram lantaran niatnya sudah terendus lebih dulu oleh Key.
"Alam sudah di sini?" Alin membuka suara karena tiba-tiba saja dia gugup membayangkan akan bertemu dengan calon mertuanya. Itu pun dia juga akan bertemu lelaki pujaannya.
"Belum sepertinya, sebentar lagi juga dia bakal datang."
Alin mengangguk dan mengekor di belakang Key, key memasuki rumahnya. Terlihat Serena memang sedang menunggu Alin.
"Eh, sudah datang," sambut Serena dengan hangat.
"Selamat pagi, Tante," sapa Alin mencoba untuk sopan.
"Pagi juga, Alin. Kamu terlihat lebih cantik dan berisi. Ayo duduk, tidak baik membiarkan tamu berdiri terlalu lama," ucap Serena sembari menuntun Alin agar duduk.
"Key, buatkan minum dan bawa cemilan, ya. Masa Alin datang tidak diambilkan apa-apa," suruh Serena dengan sedikit candaan di akhir kalimat.
"Iya, Ma. Tunggu sebentar." Key segera menuju dapur untuk membuatkan minuman seperti perintah Serena.
"Maaf, ya, Key membuat keadaan kamu seperti ini. Tante sebagai ibunya merasa gagal mendidik dia, key itu anak yang bertanggung jawab, dia sangat menyayangi keluarganya." Serena meminta maaf dengan penuh penyesalan.
Alin bungkam dia tidak mau salah bicara, takutnya nanti diperlakukan kasar saat sudah menikah dengan Key kalau sampai dia salah bicara.
"Oh, ya, tidak apa-apa, Tante," ucap Alin dengan kaku.
Perkataan yang keluar dan yang berada di dalam hatinya benar-benar berbeda jauh, dalam hati Alin mengutuk Key mati-matian yang keluar adalah kata tidak apa-apa. Serena tersenyum mendengar jawaban Alin.
"Tante tahu kamu tidak menyukai Key, Tante juga tidak memaksamu untuk menyukai Key. Dia sudah cerita semuanya, Tante hanya meminta supaya kamu mempertimbangkan kasih sayang dan perhatian yang diberikan oleh Key."
Alin terdiam, dia tidak tahu harus mengatakan apa, suasana menjadi hening sebelum Alam masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu.
"Oh, Alam. Sudah lama tidak ke sini, sibuk skripsi juga, ya?"
Alam gelagapan, skripsi apaan? Orang dia sibuk mengejar cinta dari Poppy juga.
"Oh, ya, tidak juga, Tante. Key-nya ke mana?" Alam duduk begitu saja tanpa disuruh.
"Dia sedang membuat minuman."
Alin memperhatikan gerak gerik Alam, bagi Alin, Alam begitu mempesona.
Alam tidak lagi merespons perkataan Serena dan sibuk dengan ponselnya.Key datang dengan setoples kue kering dan dua jus.
"Loh, sudah datang?" heran Key saat menemukan Alam.
"Tentu saja, lo nyuruh gue ke sini. Minuman gue mana?"
"Ambil sendiri!"
Alam mendengkus dan beranjak untuk mengambil minuman sendiri, wajar Alam bertingkah seperti itu di rumah Key. Karena rumah Key sudah seperti rumahnya juga.
"Mama pergi dulu, ya. Hari ini ada arisan," pamit Serena sambil berdiri setelah melihat jam yang berada di ruang tamu.
Sepeninggal Serena suasana hening sebelum Alam datang dengan sekaleng soda di tangannya.
"Jadi, ada apa gue disuruh ke sini?" ujar Alam sambil duduk dengan angkuh.
"Tuh, Alam-nya katanya mau lihat Alam," ujar Key menunjuk Alam dengan dagunya.
"Sudah lihat, gak pingin lihat lagi. Lagian gak di rumahnya, gak lengkap," ucap Alin santai.
"Cih, gue tahu akal bulus lo! Gak usah ngarepin gue. Sebentar lagi juga gue bakal nikah. Jadi, lebih baik lo jauhi gue dan berhenti jadi murahan yang gak punya harga diri!" sinis Alam.
Alin bungkam, murahan, ya? Apa sebegitu murahannya dia?
"Gue bukan murahan!" bela Alin tidak terima.
"Kalau bukan murahan apa? Lo udah tahu hamil anak Key dan nuduh gue. Lo itu gak lebih wanita yang gila harta rela menukar tubuh demi duit. Kalau saja gue yang nidurin lo kesenangan orang kayak Lo itu!"
"Sudah cukup, Lam. Alin bukan cewek seperti itu! Malam itu gue yang pertama buat Alin, jangan katakan Alin cewek murahan, lo boleh gak suka sama Alin, tapi jangan katakan dia murahan!" ujar Key menengahi saat melihat wajah pucat Alin yang siap untuk menumpahkan air mata.
"Cih! Gue mau pulang saja." Alam menghabiskan soda miliknya dan beranjak pergi.
"Nanti sore gue datang ke tempat lo kerja sama Poppy, jangan lupa pesenin meja satu, ya."
Key mengangguk mengerti, entah sampai di mana hubungan antara Alam dan Poppy, Key tidak tahu.
Semoga suka
Salam sayang
23 Juli 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Jebakan Cinta si Bucin (COMPLETED) ✓
Romance(Cerita sudah tamat dan masih lengkap. Follow dulu sebelum baca) "Alin, ayo periksa ke dokter anak kita. Aku mau lihat anak kita." "Goblok! Ini itu anak gue sama Alam. Ngaku-ngaku aja." Keyvano menyukai Alin, tetapi Alin menyukai Alam. Alin tidur d...