#3 EFEK MASA LALU

352 57 2
                                    

     Naraya dan Pandu sedang berada di teras belakang rumah Donna. Mereka duduk di depan sebuah meja panjang yang terbuat dari kayu, menghadap ke kolam renang yang airnya berkilauan ditimpa sinar matahari jam sepuluhan. Rumah Donna ini sudah jadi basecamp sejak Pandora berdiri kurang lebih tiga tahun lalu, tepatnya bulan Agustus 2016.

     Naraya sendiri kenal Donna ketika mereka sama-sama bekerja di sebuah International School. Naraya yang baru lulus kuliah S1 di tahun 2013 sebagai Sarjana Ilmu Komunikasi, iseng melamar jadi guru preschool di daerah Trunojoyo. Kebetulan, Donna sudah lebih lama bekerja di situ mengajar level taman kanak-kanak. Awalnya mereka hanya sebagai teman kerja. Lama-lama mereka jadi teman jalan. Selanjutnya mereka dekat karena sering curhat. Di tengah momen-momen kedekatan mereka, Naraya mengenalkan Donna pada Pandu karena cowok itu cukup sering menjemputnya di tempat kerja. Donna tidak percaya waktu Naraya bilang kalau Pandu hanya sekedar teman. Bagi Donna, tidak ada persahabatan cowok dan cewek yang murni tanpa perasaan saling suka dari kedua atau salah satunya. Apalagi melihat Pandu yang cukup concern pada Naraya, selalu membuat Donna curiga kalau cowok itu pasti punya udang di balik batu. Sayangnya, kecurigaan itu memang tidak pernah terbukti. Karena setelah mereka bertiga jadi lebih mengenal satu sama lain, Donna akhirnya tahu bahwa Pandu pada dasarnya adalah teman yang perhatian.

     Jadilah ketiganya bagai Trio Kwek-Kwek, beriringan kemana-mana. Pandu sebagai freelancer di sebuah perusahaan IT sangat mudah menyesuaikan waktu untuk bisa nongkrong dan hang out bareng kedua sahabat ceweknya itu. Kadang dia jadi sopir. Lain waktu dia jadi bodyguard. Tidak jarang dia cuma jadi obat nyamuk saat mereka nonton film di rumah Donna, tapi Donna dan Naraya malah ketiduran sebelum filmnya habis.

     Maret 2016, Donna menikah dengan teman masa kecilnya yang ditemuinya lagi setelah sembilan belas tahun. Donna yang orang Sunda tapi karakternya keras dan cenderung galak itu, berhasil ditaklukan oleh seorang Fahmi, cowok kalem yang mempunyai perusahaan start-up di bidang advertising. Saat mereka mempersiapkan pernikahan, Naraya dan Pandu banyak membantu karena Donna tidak ingin memakai jasa wedding organizer. Mereka meramu ide supaya itu bisa menjadi momen paling indah dan mengesankan bagi Donna dan Fahmi. Hasilnya, tidak hanya pengantin yang puas, keluarga keduanya pun kagum dengan konsep wedding hasil mereka bertiga. Teman-teman Donna banyak yang memuji, bahkan ada beberapa saudara Donna yang meminta ketiganya untuk mengurusi pernikahan mereka. Melihat banyaknya permintaan, akhirnya Donna dan Naraya memutuskan untuk resign dari mengajar pada akhir tahun ajaran 2016, dan bertiga dengan Pandu, mereka serius mendirikan wedding organizer bernama Pandora. Selain karena Donna yang sudah menjadi seorang istri dan tidak ingin terikat dengan suatu pekerjaan tetap, kegiatan ini juga ternyata sangat disukai Naraya. Terlebih karena dia cewek yang cenderung mobile dan senang bertemu banyak orang baru. Pandu sendiri merasa tidak ada masalah dengan jobdesk wedding organizer, meskipun ilmu yang didapatnya selama kuliah hanya sesekali bisa dipakai.

      Donna kembali ke teras dengan dua piring cemilan di tangan kanan dan kirinya. Di belakangnya menyusul Asih, seorang asisten rumah tangga, tengah membawa tiga gelas es teh manis di atas nampan.

      Pandu selalu menjadi orang yang semangat kalau berhadapan dengan cemilan. Cowok keturunan Jawa tapi fasih berbahasa Sunda itu selalu gagal menguasai dirinya jika ada makanan. Kali ini dia mencomot pisang molen yang dibawa Donna, bahkan sebelum cewek itu menaruh piringnya di meja.

      "Makasih, Asiiih..." Naraya menerima minumannya dari tangan Asih. "Punya saya gulanya nggak terlalu banyak, kan?"

      "Iya, Teh, seperti biasa." Asih tersenyum manis. Asisten Donna yang masih berumur sembilan belas tahun itu memang orangnya ramah. Dia juga cukup setrong menghadapi karakter Donna yang judesnya mantap. Banyak yang bilang, Donna sangat beruntung bisa mempunyai ART seperti Asih.

PANDORA'S BOXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang