Jam Istirahat

342 40 5
                                    

KRINGGGG


BEL ISTIRAHAT BERBUNYI



Segera aku bereskan buku yang tadinya habis aku pelajari. Sumpah, itu sangat sulit untukku. Hari ini aku ada ulangan dadakan, padahal aku tak belajar sama sekali di rumah. Untung saja pelajaran itu sudah diluar kepala ku.

"Nay, ke kantin yuk?". Orang itu memukul pundak ku dengan keras. Hampir saja jantungku copot karena terkejut.

"Jen, gue gak mau ikut lo. Yang ada gue jadi obat nyamuk karena lo sama kak Jongin disana. Males ah gue".

Ya itu fakta yang benar, kalau aku ikut dengannya ke kantin aku pasti akan tetap sendiri. Jadi lebih baik aku tolak saja benarkah itu?

"Ayolah Nay, lo kok gitu sih sama teman sendiri? Jongin hari ini gak bisa istirahat karena ada classmet di ruang osis".

"Ck, saat Jongin gak ada baru lo ngajak gue".

"Ayolah Nay, gue lagi mau sama lo nih".

"Gak ah, gue gak mau".

"Lo gimana sih, gak mau temanan sama gue lagi ya?".

"Iihhhhh, gak! Tapi gue lagi gak mau istirahat aja".

"Tumben banget, biasanya pikiran lo hanya makan, makan, dan makan".

"Ya gue gak mau gimana sih".

"Woy, istirahat gak nih!". Teriak seseorang yang baru tiba di depan meja ku. Aku memutar bola mataku malas saat melihatnya.

"Tuh istirahat gih sana sama Jisoo. Gue mau tidur aja". Aku pun menyandarkan dada ku ke meja yang ada di depanku. Menyembunyikan wajahku dari mereka berdua.

"Ya udah deh kalau gitu kami istirahat dulu ya. Byeeee!". Teriak Jennie tepat ditelinga ku.

Dasar anak itu gak bisa diam banget. Aku hanya melambaikan tangan padanya tanpa melirik kearah mereka yang sudah pergi meninggalkan ku.

Aku lihat semua orang sudah keluar dari kelas.

"Betapa enaknya menikmati istirahat sendiri di kelas seperti ini".

Setelah itu aku rebahan ditanganku yang sudah ku letakkan diatas meja saat ini. Perlahan mataku tertutup karena kelas yang sunyi senyap.

Tapi tiba-tiba teriakan seseorang membuat ku terbangun.

"Ganggu orang tidur aja!". Cibir ku sambil membuka sebelah mataku.

Dan apa yang ku lihat?

"Se-sedang apa lo disini?!". Ya, aku berteriak saat melihat seorang pria yang tiba di depan ku sambil menatapku dengan menyeringai.

Tidak lain dia adalah adik kelas ku yang ingin meminta nomor ponsel ku tadi.

"Kak, ini jam istirahat bukan jamnya tidur".

"Terserah gue lah mau ngapain, kelas ini kelas gue. Hidup, hidup gue kenapa lo yang repot?!".

"Lo ini cewek apa bukan sih? Galak banget".

"Suka-suka gue lah mau galak apa gak".

"Pantas sendiri terus, memang siapa yang mau berteman dengan orang yang super galak kayak lo".

"Yang sopan dong kalau ngomong sama kakak kelas! Lagi pula lo semua ngapain disini?! Sudah punya kelas masing-masing juga masih aja masuk ke kelas orang sembarangan". Kata ku sambil memutar mataku dan mengalihkan pandangan ku kearah lain.

Malas sekali bertemu orang seperti mereka.

Mataku terbelakak saat temannya Wooyoung mencengkram tanganku erat. Dia menatapku dengan tatapan seolah aku ini punya hutang padanya.

"Ini sekolah punya orang bukan punya lo. Jadi terserah kami mau ngapain disini". Katanya sambil menghempaskan tangan ku kasar.

Berani sekali dia?

Setelah itu mereka cepat pergi meninggalkan ku. Aku yang tidak terima diperlakukan begitu langsung menerjangnya dari belakang.

Aku menutup wajahnya dengan kedua tangan ku. Hahah aku saja tertawa membayangkan betapa lucunya dia.

"RASAKAN PEMBALASAN GUE! HAHAHAH!". Teriak dan tawaku tepat ditelinganya.

"Heyyy, tolong gue! A-apa yang lo lakukan!". Teriaknya yang berusaha melepaskan tangan ku dari wajahnya.

Semua temannya tidak menolongnya, melainkan mentertawakannya. Rasakan ituㅋㅋㅋㅋ

"Hwa, kami duluan ya dah laper banget nih". Wooyoung menepuk-nepuk bahu temannya yang saat ini aku tutupi wajahnya.

"Heh, kenapa jadi ninggalin gue!". Teriaknya yang masih berusaha melepaskan tangan ku.

Aku memanjangkan leherku menjenguk nametag yang ada didada sebelah kirinya. Karena rasa kepo ku muncul saat mendengar Wooyoung memanggilnya dengan sebutan Hwa.


Park Seonghwa?


"Ohh ternyata nama lo Seonghwa? Muka lo juga sama kayak angry bird. Menyeramkan!".

Tapi dengan cepat dia melepaskan tangan ku hingga aku pun bergerak ditubuhnya yang saat ini aku naiki. Itu karena dia melepaskan tanganku dengan kasar, tentu saja itu membuat ku sakit.

Tubuhku perlahan melayang dan aku terjatuh, tapi tidak sendiri. Melainkan bersamanya yang saat ini menindihi tubuhku.

Mataku tak berhenti berkedip, mengakui kalau dia itu tampan. Tapi dia sangat menyebalkan. Jadi tidak ada arti tampan bagiku kalau dia sudah membuat ku marah.



Deg



Deg



Deg




























Kenapa jantungku berdegub tak beraturan saat ini?

➡️Kakak Kelas⬅️

See you💚02, Juli 2020

|| Kakak Kelas || >ATEEZ and Nayeon (Me)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang